SATUNEWS.ID
Kab. Bandung — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bandung menggelar sosialisasi dan optimalisasi peran masyarakat dalam mencegah tangkal radikalisme intoleransi dan terorisme ke 436 orang Da’i Kamtibmas Polresta Bandung. Kamis 14 November 2024
Kepala Badan Kesbangpol Drs. Bambang Sukmawijaya menyampaikan bahwa peran para Da’i Kamtibmas sangat penting dalam menciptakan suasana kondusif dan harmonis di masyarakat.
“Bahwa radikalisme, intoleransi, dan terorisme adalah ancaman nyata yang perlu diatasi bersama-sama, dan peran tokoh agama dalam menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan toleransi sangatlah krusial,” ungkapnya
Bambang juga menekankan pentingnya pendekatan yang bersifat edukatif dan komunikatif dalam menangkal paham-paham ekstremisme.
“Kita perlu menggandeng masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka memahami nilai-nilai toleransi dan keagamaan yang moderat,” ujarnya.
Bakesbangpol berharap kolaborasi antara instansi pemerintah, masyarakat, dan para tokoh agama dapat terjalin dengan baik untuk menjaga stabilitas dan keamanan dalam komunitas.
Di akhir sambutannya, Bambang mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjadi garda terdepan dalam mencegah radikalisme dan mempertahankan persatuan bangsa. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan keharmonisan dalam masyarakat,” tutupnya.
Ketua Da’i Kamtibmas Polresta Bandung Drs. Atus Ludin Mubarok, M.Sy. Menyampaikan bahwa pihaknya telah mengikuti program sosialisasi dan optimalisasi peran masyarakat dalam mencegah tangkal radikalisme intoleransi dan terorisme.
“Maka manfaatnya, karena sekarang tahun politik hanya beberapa hari lagi kita akan melaksanakan Pilkada dikhawatir kan di masyarakat terjadi hal – hal yang tidak diinginkan yang mengganggu Kamtibmas, baik radikalisme intoleransi dan lain – lain,”ujarnya
Untuk itu, kata Atus Ludin, dengan melalui pengarahan dan pelatihan ini, diharapkan nanti seluruh Dai yang hadir kurang lebih ada 436 Dai dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung menjadi corong pemerintah dalam menjadi dinamisator dan stabilisator umat.
“Jadi sehingga nanti terjadi konfelasi politik, tetapi ditengah masyarakat tidak terjadi keretakan. Nah, ini sebetul nya manfaat yang diharapkan dari kami sebagai ketua umum Dai supaya Da’i – Dai dilapangan itu menyampaikan kepada masyarakat politik yang arif,” harapnya
Pilihan boleh berbeda, imbuh Atus, tetapi jangan sampai ada permusuhan diantara masyarakat.” Lebih baik kami menyarankan itu istiqhoroh pilih yang terbaik berdasarkan petunjuk Allah dan insallah itu akan ber manfaat,” ujarnya
Sementara, kata Atus, yang perlu dicatat bahwa kegitan ini non partisan non politik sama sekali tidak ada. Jadi ini program yang sudah dicanangkan cukup lama dari Kesbangpol untuk dai.
“Karena memang dai stackholder nya di kesbangpol sudah saatnya kesbangpol sebagai pembina kami, maka membina seluruh da’i dan khususnya kita mitra kepolisian dan kepolisian itu Kamtibmas maka tidak jauh sosialisasi radikalisme dan intoleransi terorisme, mudah – mudahan di Kabupaten Bandung tidak terjadi,” ungkapnya
Ia menyampaikan untuk narasumber cukup luar biasa yang pertama dari Pitda, densus 88, Dandim 0624 kasi Intel dan kepolisian yang diwakili pak kasat bimas
“Untuk para da’i saya menghimbau dari materi yang empat sumber untuk disampaikan kepada masyarakat sekitar. Karena setiap da’i itu punya majelis taklim, menjadi dai Kamtibmas polresta Bandung selain berilmu, berumur 25 Tahun dan harus memiliki jamaah binaan. Jadi sepulang dari sini sampaikan lah apa yang sudah tadi disampaikan dengan target Pilkada tahun ini aman, nyaman, sukses tanpa exsis,” pungkasnya.
(Asp)