SATUNEWS.ID, KAB. BANDUNG – Sosok anak petani asal Desa Tegalluar ini kembali menemui masyarakat di Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Selasa (3/9/2024). Ia adalah Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna.
Hadirnya Bupati HM. Dadang Supriatna didampingi Bunda Bedas Hj. Emma Dety Dadang Supriatna di Desa Sukaluyu itu dalam rangka melaksanakan kegiatan rutin Rembug Bedas ke-152 yang dilaksanakan Pemerirntah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Kepala DPMD Kabupaten Bandung Tata Irawan bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut mendampingi orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu dalam rangka menjalin silaturahmi dengan masyarakat. Bupati Bandung hadir di tengah masyarakat dalam upaya menampung aspirasi masyarakat, sembari diberikan solusi.
Kedekatan Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna dengan masyarakat di Desa Sukaluyu itu dalam upaya melihat kondisi langsung situasi dan kondisi masyarakat. Selain itu, untuk memastikan berjalannya 13 program prioritas Bupati Bandung selama 3,4 tahun kepemimpinannya.
Bupati juga berharap 13 program prioritas itu diketahui oleh semua masyarakat Kabupaten Bandung. Jika masih ada masyarakat yang belum mengetahui, pemerintah kecamatan dan desa untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat.
“Dilaksanakannya Rembug Bedas ini, saya ingin melihat situasi dan kondisi di desa. Termasuk desa-desa lainnya,” kata Kang DS di hadapan ratusan masyarakat yang hadir saat itu.
Ia pun menyatakan siap diajak ngobrol oleh masyarakat, terkait dengan kondisi sosial masyarakat dalam upaya peningkatan pembangunan di Kabupaten Bandung.
Dari 13 program prioritas yang sudah berjalan itu, Bupati Bedas menjelaskan, di antaranya pemberian insentif untuk guru ngaji, RT, RW, Linmas, Kader PKK, Posyandu, perangkat desa, LPMD, BPD dan pihak lainnya.
“Insentif untuk guru ngaji itu, Pemkab Bandung sudah menyiapkan anggaran Rp 109 miliar per tahun,” katanya.
Program lainnya, dijelaskan Kang DS kepada masyarakat yaitu program Besti (Beasiswa Ti Bupati), program rumah tidak layak huni, insentif marbot, pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
“Kenapa program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan digulirkan, karena banyak masyarakat yang terjebak bank emok. Bank emok merusak karakter masyarakat. Saya berharap kepada Ketua RT dan RW, jika masih ada bank emok di Desa Sukaluyu untuk diusir,” ucapnya.
Kang DS mengungkapkan bahwa untuk program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, pemerintah sudah menggulirkan anggaran sebesar Rp 70 miliar yang dititipkan ke BPR Kerta Raharja dan Bank BJB.
“Jika anggaran Rp 70 miliar masih kurang dan program ini sangat dibutuhkan masyarakat, saya siap menambah anggaran itu sebesar Rp 30 miliar sehingga menjadi Rp 100 miliar. Saya berharap masyarakat untuk memanfaatkan program ini sebaik-baiknya,” katanya sambil disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir.
Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung ini memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di lingkungan pemerintah desa, Dusun, RW maupun RT. Setiap usulan perencanaan pembangunan bisa dilaksanakan melalui musyawarah di tingkat RT, RW, Dusun, dan desa. Mengingat saat ini, anggaran belanja dan pembangunan di desa mencapai miliaran rupiah.
Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bandung dua periode ini juga berharap kepada para kepala desa untuk menyiapkan stok pangan berupa beras minimal satu kwintal.
“Stok pangan ini untuk menyiapkan kebutuhan masyarakat, jangan sampai ada warga yang tidak makan. Saya tidak mau ada warga yang tidak masak nasi,” katanya.
Kang DS pun mendorong masyarakat petani untuk membuat koperasi petani. Pemkab Bandung pun sudah memberikan hibah untuk para petani sebesar Rp 25 miliar pada tahun 2023, dan sebesar Rp 19 miliar pada tahun 2024.
“Baik petani pemilik maupun petani penggarap semuanya diberikan BPJS Ketenagakerjaan. Semua kader PKK se-Kabupaten Bandung juga diberikan BPJS Ketenagakerjaan. Pak RT, RW, Linmas, Perangkat Desa, BPD, LPMD juga sama diberikan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Menurutnya, manfaat BPJS ini, bisa digunakan untuk berobat ke rumah sakit gratis. Disaat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta.
“Jika keanggotaan BPJS-nya sudah tiga tahun berturut-turut, apabila meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta plus Rp 174 juta untuk biaya anak-anaknya melanjutkan pendidikan atau kuliah,” tuturnya.
Lebih lanjut Kang DS mengatakan, selama dirinya menjadi Bupati Bandung, 13 program prioritas akan terus dilanjutkan, bahkan ditingkatkan. Ia pun akan fokus memberikan perhatian terhadap pendidikan dan peningkatan infrastruktur, selain membuka lapangan kerja dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.
Disebutkannya, untuk masyarakat yang masih nganggur, pemerintah sudah menyiapkan pelatihan-pelatihan. Mulai dari pelatihan bahasa Jepang, Korea, pelatihan perbengkelan, mortir, las, tata boga, tata rias dan pelatihan lainnya.
“Tinggal warganya ada kemauan,” ucapnya.
Ia mengajak para pemuda untuk bergerak. Apalagi saat ini menghadapi Indonesia Emas 2045, ada lima hal yang harus dipersiapkan. Pertama, peningkatan sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi. Kedua, big data, ketiga riset and development, keempat institusi yang kuat, dan kelima mengelola keuangan (anggaran) dengan baik.
Selain itu, Kang DS turut melaksanakan program tiga muatan lokal di sekolah. Pertama, pendidikan Pancasila dan UUD 1945, kedua pendidikan budaya dan bahasa Sunda, dan ketiga pendidikan belajar mengaji dan menghafal Alquran.
“Dengan harapan anak-anak sekarang menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” katanya.
Kang DS juga kembali mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada Serentak Nasional 27 November 2024, khususnya di Kabupaten Bandung untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, dan kembali memilih Bupati dan Wakil Bupati Bandung. Ia mengajak masyarakat untuk mensukseskan kembali Pilkada 2024 tersebut.
“Saya minta doanya, saya siap melanjutkan kepemimpinan kedepan di Kabupaten Bandung,” katanya.**