Bey Machmudin mengecek lapangan kondisi terakhir TPA Sarimukti, di Kabupaten Bandung Barat

Satunews.id

- Redaksi

Selasa, 12 September 2023 - 14:13 WIB

502 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabupaten Bandung Barat // Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengecek lapangan kondisi terakhir TPA Sarimukti, di Kabupaten Bandung Barat, Selasa (12/9/2023).

Monitoring dilakukan setelah Pemda Kabupaten Bandung Barat tidak lagi memperpanjang status tanggap darurat bencana kebakaran dan menyerahkan penanganannya ke Pemdaprov Jabar.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Monitoring ini yang pertama dilakukan Bey sebagai Penjabat Gubernur Jabar sejak dilantik 5 September 2023.

“Hari ini saya meninjau lokasi Sarimukti karena per kemarin tanggap darurat dari Kabupaten Bandung Barat berakhir dan sekarang menjadi di Provinsi,” ujar Bey Machmudin.

Menurut Bey, Pemdaprov berfokus terhadap dua hal, yakni pemadaman api dan pengelolaan sampah di KBB, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, serta Kota Bandung.

Bey mengungkap ada cara lain yang akan diupayakan setelah upaya pemadaman konvensioal dan _water bombing_ tak berhasil, yakni pemadaman menggunakan lumpur.

Selain itu petugas di lokasi juga telah membuat jalan – jalan baru membelah gunungan sampah sehingga titik- titik api lebih mudah dijangkau.

“Tadi saya melihat paparan dari pihak TNI dan Polri, saya optimistis akan teratasi dengan beberapa cara baru. Seperti dengan lumpur, dan juga akan diklaster dengan pembuatan jalan- jalan supaya lebih memudahkan lagi ke titik – titik apinya,” tutur Bey.

Pemdaprov Jabar juga akan menggandeng BMKG, apabila dimungkinkan untuk membuat hujan buatan.

“Dengan hujan buatan, karena ini _kan_ sudah darurat sekali,” ujar Bey.

Sementara itu, saat ini TPA darurat dengan kapasitas 23 ribu ton sudah bisa diisi. Namun, Bey meminta kabupaten dan kota mengurangi sampah.

“Itu harus jadi komitmen kepala daerah untuk mengurangi sampahnya. Sehingga sampah yang dibuang ke sini bukan sampah organik sehingga mengurangi juga,” ucap Bey.

Lebih lanjut, Bey mengatakan bahwa dengan status tanggap darurat di Provinsi, porsi dan kewenangan dalam penanganan tentunya menjadi setingkat lebih tinggi.

“Tentu anggaran bisa digunakan untuk bantuan tanggap darurat ini. Intinya lebih cepat bergerak,” ucap Bey.

Untuk anggaran, Pemdaprov Jabar sebelumnya sudah menyalurkan Rp1 miliar untuk Pemda Kabupaten Bandung Barat. Saat ini akan juga disalurkan sekira Rp5,8 miliar untuk penanganan kebakaran Sarimukti.

Berdasarkan Keputusan Gubernur tentang kedaruratan, penanganan kedaruratan kebencanaan TPA Sarimukti berlaku 12 – 25 September 2023. Di dalamnya ada beberapa tim yang akan menangani bencana.

Saat ini telah disusun struktur organisasi untuk tim penanganan kedaruratan kebencanaan ini melibatkan semua pihak yang pasti dari Pemdaprov, BPBD, TNI, kepolisian, dinsos, dinkes, dan aparat setempat.

Penanganan kebencanaan dibagi kewenangannya. BPBD berperan dari sisi kebakarannya, sedangkan DLH Jabar akan fokus pada pengelolaan sampah dari Bandung Raya.

“Yang pasti kita ingin padam dalam dua minggu ini, tentunya dengan upaya kita bersama. Juga dengan masyarakat bisa mengurangi sampah dari rumah, memulai memilah – milah sampah dari rumah untuk yang organik dipisahkan dari awal,” kata Bey.

Sementara untuk membuka lahan baru, akan dilakukan _assesment_ guna mencegah kondisi lebih buruk terjadi.

“Sebelum dibuka lahan di sebelahnya kita akan _assesment_ dulu. Insyaallah kita akan berhati- hati untuk memilih lahan- lahan baru,” ucapnya.

Bey mengungkap, kendala yang selama ini ditemui petugas di lapangan yakni gas metan dalam tumpukan sampah, ditambah angin yang membuat api merembet.

“Kendalanya kalau dipadamkan dengan air tapi ternyata belum padam seluruhnya karena tinggi (tumpukan). Mudah- mudahan dengan lumpur akan lebih bisa segera padam,” harap Bey.

Bey juga menekankan soal keselamatan para petugas dan masyarakat sekitar Sarimukti. Tentunya dengan melibatkan pihak terkait keselamatan dan kesehatan seperti dinkes, dinsos, ataupun pihak lainnya.

Tak melulu soal metode _landfill_ atau TPA, mendatang Bey inginkan adanya upaya atau cara – cara lain dalam pengelolaan sampah yang lebih baik lagi. Sehingga hal- hal tak diinginkan dapat lebih dihindari.

(Hms)**

Berita Terkait

Kerja Bakti Rutin Cangkuang Wetan: Kades Asep Pastikan Saluran Selokan Lancar, Bantu Pengairan Petani
Sanapi Resmi Jabat Kepala Desa Singajaya, Jonggol
Galian C Ilegal dan Mediator Tanah Bebas Beroperasi di Wilayah Polsek Jonggol, Kabupaten Bogor: Apakah Hukum Ditegakkan?
Pemkab Bogor Peringati HKN ke-61, Dorong Profesionalisme dan Inovasi Tenaga Kesehatan
Bupati Bogor Lantik 4 Kepala Desa, Tekankan Dedikasi dan Tanggung Jawab
Cireundeu Festival 2025: Mewarisi Tradisi, Merawat Generasi
Proyek Drainase Sumbersari: Tanpa Transparansi, Tanpa Kualitas
Rido Korban Disabilitas Dijamin Sepenuhnya, ini Kata DP3A!

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 11:03 WIB

Kegiatan Peduli Akan Sampah, JSI Gandeng DLH dan PKDI Sumenep Ciptakan Lingkungan Bersih

Jumat, 28 November 2025 - 10:27 WIB

Aksi Nyata JSI Bersama DLH dan PKDI Sumenep Ciptakan Lingkungan Bersih Dari Sampah

Jumat, 28 November 2025 - 06:00 WIB

Hampir Saja Gelisah

Jumat, 28 November 2025 - 00:20 WIB

Bantu Tingkatkan UMKM, JSI Bakal Gelar Panggung Kreasi Event Sosial Lewat Zonata Musik

Kamis, 27 November 2025 - 18:14 WIB

Pemdes Tlajung Udik Launching Bantuan Keuangan Infrastruktur Desa (Bankeu Ifdes) Tahun 2025

Kamis, 27 November 2025 - 08:55 WIB

Bea Cukai dan Satpol PP Sumenep Bakar Rokok Ilegal, Penegakan dan Pemusnahan Hanya Lelucon

Rabu, 26 November 2025 - 19:56 WIB

Selalu Peduli Lingkungan, JSI Kembali Menunjukkan Kiprah Sosial Lewat SAKU Berkah

Rabu, 26 November 2025 - 13:20 WIB

Polisi Sapa Masyarakat Samsat Cibinong Bogor: Pelayanan STNK Semakin Humanis, Registrasi Online Permudah Pengurusan Dokumen Kendaraan

Berita Terbaru

Artikel

Hampir Saja Gelisah

Jumat, 28 Nov 2025 - 06:00 WIB