iniKarawang // Pengerjaan revitalisasi Alun-alun Kabupaten Karawang telah memasuki tahap kedua mulai April 2023. Alun-alun Karawang yang menelan biaya Rp17 Miliar ini diharapkan bisa seperti alun-alun yang ada di Kota Bandung.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana secara langsung meninjau progres pengerjaan revitalisasi Alun-alun Kabupaten Karawang yang ditargetkan selesai September tahun ini.
Penataan Alun-alun Karawang yang berlokasi di Masjid Agung ini menelan biaya Rp17 Miliar yang berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat.
Proyek revitalisasi telah dilakukan sejak Agustus 2023 pada tahap pertamanya, lalu dilanjutkan penataan pada tahap kedua
berharap Alun-alun Karawang yang telah direvitalisasi ini bisa menjadi ruang publik sekaligus objek wisata bagi masyarakat sekitar Kabupaten Karawang, sama halnya dengan alun-alun Kota Bandung.
“Konsepnya adalah untuk memperbanyak ruang ruang publik semi wisata lokal sebagaimana konsep alun-alun Bandung. Alun-alun akan lebih tertata rapi. Para pedagang Kaki Lima pun telah kami relokasi,” kata Cellica.
Adapun pengerjaan tahap kedua ini bertujuan untuk menyempurnakan pengerjaan sebelumnya, seperti pembangunan basement yang akan digunakan untuk kafe dan parkir kendaraan dengan daya tampung sekitar 40 mobil.
“Semoga dengan semakin cantiknya alun-alun Karawang ini menjadi sarana publik yang nyaman, indah dan menyenangkan,” ujar Bupati Karawang.
Cellica, revitalisasi Alun-alun Karawang Menelan Biaya 17 Miliar, Diharapkan Bisa seperti Kota Bandung
Dalam masa kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil setidaknya terdapat 28 Alun-alun telah direvitalisasi yang tersebar di seluruh kabupaten dan Kota yang ada di Jawa Barat, salah satunya di Kabupaten Karawang.
Revitalisasi Alun-alun Karawang menjadi legacy kepemimpinan Ridwan Kamil selama 5 tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat yang akan berakhir pada 5 September 2023.
Selain itu, Ridwan Kamil juga turut mengunjungi pembangunan Jembatan Walahar untuk melakukan groundbreaking pengerjaan tahap kedua. Jembatan ini nantinya akan menggantikan Jembatan Bendungan Walahar telah ada sejak zaman kolonial belanda.
Pengerjaan Jembatan Walahar yang menelan biaya Rp51 Miliar dari APBD Jawa Barat ini telah dikerjakan sejak tahun 2019, namun sempat tertunda selama 3 tahun akibat pandemi Covid-19.
kontri
(Dany cs)***