Satunews.id, Sumenep – Kelangkaan tabung LPG 3 Kg di wilayah Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, menjadi sorotan tajam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Sumenep.
Ketua LSM GMBI Distrik Sumenep, Fendi Riyanto, melalui Kepala Divisi Pengamanan Sigit, mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan audiensi dengan Pemkab Sumenep tentang Kelangkaan LPG 3 kg.
Kelangkaan LPG 3 kg terjadi di mana-mana, untuk wilayah daratan harganya bervariasi antara Rp 24–25 ribu, sedangkan untuk kepulauan harganya menyentuh di angka Rp 30 ribu.
“Seharusnya pemerintah jangan diam saja dengan adanya kelangkaan LPG 3 kg ini, karena akan berdampak kepada kenaikan harga dan para pelaku usaha,” ungkap Sigit kepada media ini, Jumat , (13/06-2025).
Pihaknya menambahkan, berdasarkan hasil investigasi LSM GMBI Distrik Sumenep, menemukan beberapa kejanggalan. Yakni, salah satu toko kelontong di Kecamatan Gapura yang saat itu mendapat pasokan LPG 3 kg dalam jumlah besar dengan pura-pura sebagai pembeli tabung.
Setelah turun dari mobil miliknya, untuk membeli LPG 3 kg pihaknya justru tidak di ijinkan membeli, dengan alasan sudah ada yang pesan. Sehingga semakin kuat dugaan salah satu penyebab utama terjadinya kelangkaan disebabkan ulah oknum yang melakukan penimbunan.
“Kami sudah bersurat kepada Sekda Sumenep, untuk audiensi menyikapi adanya kelangkaan sekaligus penimbunan tabung LPG 3 kg ini,” ujarnya.
Pemerintah seharusnya melakukan sosialisasi dan pengawasan untuk memastikan pengecer menjual LPG 3 kg sesuai HET. Pemerintah juga melakukan pendataan pembelian LPG 3 kg untuk memastikan adanya data penyaluran dan kewajaran penggunaan.
Sebagai tambahan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg di Jawa Timur saat ini Rp 18.000 per tabung. Kenaikan ini berlaku sejak 15 Januari 2025 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pj. Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024. (Hairul)