Kota Bandung// pada Hari ini Sabtu tanggal 10 Agustus 2024 Pengamat kebijakan Publik dan Politik, Whempy Shamkarya, Pesta demokrasi Pilkada semakin mendekat, namun tampaknya respons publik masyarakat Bandung kurang bergairah. Padahal, Pilkada adalah momen penting yang terjadi setiap lima tahun sekali. Mengapa situasi ini bisa terjadi? Sebagai pengamat kebijakan publik dan politik, saya mencatat bahwa ketidakpedulian masyarakat terhadap Pilkada disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah Kota Bandung terhadap kepentingan rakyat.
Kurangnya perhatian ini diperparah oleh berbagai masalah yang melibatkan pejabat Kota Bandung, yang terjerat kasus hukum dan mencoreng nama kota serta membuat masyarakat enggan peduli. Survei menunjukkan bahwa hanya sekitar 45% dari calon walikota memiliki dukungan yang solid, sedangkan 55% adalah swing voters atau mereka yang tidak terlibat dalam kontestasi Pilkada.
Ini adalah situasi yang memprihatinkan. Siapa yang bertanggung jawab atas kondisi ini? Sebagai pengamat, saya sangat prihatin dengan perilaku oknum pejabat yang merusak reputasi Kota Bandung, sehingga masyarakat menjadi apatis terhadap Pilkada. Kekhawatiran saya adalah hasil Pilkada nanti tidak akan maksimal, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kualitas pimpinan yang terpilih.
KPUD seharusnya berperan aktif dalam meyakinkan dan mensosialisasikan pentingnya Pilkada kepada masyarakat, agar mereka memahami bahwa Pilkada adalah bentuk perwujudan pemimpin yang akan memimpin Kota Bandung ke depan. Pemerintah saat ini juga harus bertanggung jawab dalam masalah ini.
Dengan anggaran yang dikeluarkan untuk Pilkada, seharusnya hasil yang diperoleh lebih baik. Masih ada waktu untuk memperbaiki sistem dan mekanisme agar lebih menyentuh hati rakyat Bandung. Masyarakat sebagai eksekutor suara memiliki hak dan kewajiban, tanpa mereka, Pilkada tidak berarti apa-apa.
Semoga ini menjadi bahan diskusi dan perhatian bagi KPUD serta pemerintah, agar masyarakat Bandung kembali bersemangat dalam menghadapi Pilkada 27 November 2024 mendatang. Harapannya, setidaknya 75% dari masyarakat Bandung akan berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini.
Selamat bekerja, Sahabatku!
Wassalam,
R. Wempy Syamkarya
Pengamat Kebijakan Publik dan Politik