Dear Pencinta Drakor, Ada Kuliner ala Korea Nih di Majalengka

Nama kedai kuliner khas Korea Selatan itu, adalah Topoci Majalengka. Kedai tersebut mengusung konsep angkringan seperti pedagang nasi kuning.

Di Jalan Pemuda Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, banyak kuliner kaki lima yang menarik untuk dijajal. Setiap sorenya, kawasan tersebut selalu ramai dengan penjaja makanan.

Mulai dari jajanan lokal hits seperti Cilok Bang Ridho hingga Jalakotek Asep menghiasi kawasan tersebut. Tak hanya jajanan lokal, di Jalan Pemuda juga terdapat kuliner khas Korea Selatan.

Owner Topoci Majalengka Agus Alamsyah Perwira Negara mengatakan, konsep itu diusung untuk menyesuaikan dengan kearifan lokal di Indonesia. Tak hanya konsep, rasanya pun disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

“Konsepnya ini angkringan ala Korea. Terus untuk rasa juga banyak penyesuaian dengan lidah orang Indonesia. Supaya lebih gampang diterima oleh konsumen. Kecuali Kimchi, yang asli Korea,”
Angkringan kuliner khas Korea ini menyuguhkan menu-menu yang menggugah selera. Sedikitnya ada sekitar 31 menu makanan ala Korea yang bisa dinikmati, mulai dari Topokki Series, Ramyeon Series, Corndog Series, hingga Authentic Snack.

Harga makanan di kedai ini pun relatif lebih terjangkau, yakni dari Rp10 ribu hingga Rp22 ribu. “Dari semua menu yang ada di sini, yang paling best seller itu biasanya Rabboki. Yang black Rabboki itu paling best seller. Kalau harga makanannya dari Rp10 ribu sampai Rp22 ribu,” ujar Agus.

Disampaikan Agus, kedai ini juga menyuguhkan minuman khas Korea. Untuk minuman, dibandrol dari harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.

“Kalau minuman sih yang khas Koreanya, Teh Jagung (Oksusu-cha). Tapi enggak bikin tiap hari, adanya cuma Sabtu dan Minggu. Menu minuman lainnya ada Jeju Banana Shake, Jeju Avocado Shake, Busan Blueberry Milk, Itaewon Milo Dino, Busan Strawberry Milk, Busan Dalgona Coffe Milk, dan Air Mineral pastinya. Nah minum-minuman itu ada terus setiap hari,” ucap dia.

Nama kedai kuliner khas Korea Selatan itu, adalah Topoci Majalengka. Kedai tersebut mengusung konsep angkringan seperti pedagang nasi kuning.

Di Jalan Pemuda Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, banyak kuliner kaki lima yang menarik untuk dijajal. Setiap sorenya, kawasan tersebut selalu ramai dengan penjaja makanan.

Mulai dari jajanan lokal hits seperti Cilok Bang Ridho hingga Jalakotek Asep menghiasi kawasan tersebut. Tak hanya jajanan lokal, di Jalan Pemuda juga terdapat kuliner khas Korea Selatan.

Owner Topoci Majalengka Agus Alamsyah Perwira Negara mengatakan, konsep itu diusung untuk menyesuaikan dengan kearifan lokal di Indonesia. Tak hanya konsep, rasanya pun disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

“Konsepnya ini angkringan ala Korea. Terus untuk rasa juga banyak penyesuaian dengan lidah orang Indonesia. Supaya lebih gampang diterima oleh konsumen. Kecuali Kimchi, yang asli Korea,”
Angkringan kuliner khas Korea ini menyuguhkan menu-menu yang menggugah selera. Sedikitnya ada sekitar 31 menu makanan ala Korea yang bisa dinikmati, mulai dari Topokki Series, Ramyeon Series, Corndog Series, hingga Authentic Snack.

Harga makanan di kedai ini pun relatif lebih terjangkau, yakni dari Rp10 ribu hingga Rp22 ribu. “Dari semua menu yang ada di sini, yang paling best seller itu biasanya Rabboki. Yang black Rabboki itu paling best seller. Kalau harga makanannya dari Rp10 ribu sampai Rp22 ribu,” ujar Agus.

Disampaikan Agus, kedai ini juga menyuguhkan minuman khas Korea. Untuk minuman, dibandrol dari harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.

“Kalau minuman sih yang khas Koreanya, Teh Jagung (Oksusu-cha). Tapi enggak bikin tiap hari, adanya cuma Sabtu dan Minggu. Menu minuman lainnya ada Jeju Banana Shake, Jeju Avocado Shake, Busan Blueberry Milk, Itaewon Milo Dino, Busan Strawberry Milk, Busan Dalgona Coffe Milk, dan Air Mineral pastinya. Nah minum-minuman itu ada terus setiap hari,” ucap dia.

Nama kedai kuliner khas Korea Selatan itu, adalah Topoci Majalengka. Kedai tersebut mengusung konsep angkringan seperti pedagang nasi kuning.

Di Jalan Pemuda Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, banyak kuliner kaki lima yang menarik untuk dijajal. Setiap sorenya, kawasan tersebut selalu ramai dengan penjaja makanan.

Mulai dari jajanan lokal hits seperti Cilok Bang Ridho hingga Jalakotek Asep menghiasi kawasan tersebut. Tak hanya jajanan lokal, di Jalan Pemuda juga terdapat kuliner khas Korea Selatan.

Owner Topoci Majalengka Agus Alamsyah Perwira Negara mengatakan, konsep itu diusung untuk menyesuaikan dengan kearifan lokal di Indonesia. Tak hanya konsep, rasanya pun disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

“Konsepnya ini angkringan ala Korea. Terus untuk rasa juga banyak penyesuaian dengan lidah orang Indonesia. Supaya lebih gampang diterima oleh konsumen. Kecuali Kimchi, yang asli Korea,”
Angkringan kuliner khas Korea ini menyuguhkan menu-menu yang menggugah selera. Sedikitnya ada sekitar 31 menu makanan ala Korea yang bisa dinikmati, mulai dari Topokki Series, Ramyeon Series, Corndog Series, hingga Authentic Snack.

Harga makanan di kedai ini pun relatif lebih terjangkau, yakni dari Rp10 ribu hingga Rp22 ribu. “Dari semua menu yang ada di sini, yang paling best seller itu biasanya Rabboki. Yang black Rabboki itu paling best seller. Kalau harga makanannya dari Rp10 ribu sampai Rp22 ribu,” ujar Agus.

Disampaikan Agus, kedai ini juga menyuguhkan minuman khas Korea. Untuk minuman, dibandrol dari harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.

“Kalau minuman sih yang khas Koreanya, Teh Jagung (Oksusu-cha). Tapi enggak bikin tiap hari, adanya cuma Sabtu dan Minggu. Menu minuman lainnya ada Jeju Banana Shake, Jeju Avocado Shake, Busan Blueberry Milk, Itaewon Milo Dino, Busan Strawberry Milk, Busan Dalgona Coffe Milk, dan Air Mineral pastinya. Nah minum-minuman itu ada terus setiap hari,” ucap dia.

Nama kedai kuliner khas Korea Selatan itu, adalah Topoci Majalengka. Kedai tersebut mengusung konsep angkringan seperti pedagang nasi kuning.

Di Jalan Pemuda Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, banyak kuliner kaki lima yang menarik untuk dijajal. Setiap sorenya, kawasan tersebut selalu ramai dengan penjaja makanan.

Mulai dari jajanan lokal hits seperti Cilok Bang Ridho hingga Jalakotek Asep menghiasi kawasan tersebut. Tak hanya jajanan lokal, di Jalan Pemuda juga terdapat kuliner khas Korea Selatan.

Owner Topoci Majalengka Agus Alamsyah Perwira Negara mengatakan, konsep itu diusung untuk menyesuaikan dengan kearifan lokal di Indonesia. Tak hanya konsep, rasanya pun disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

“Konsepnya ini angkringan ala Korea. Terus untuk rasa juga banyak penyesuaian dengan lidah orang Indonesia. Supaya lebih gampang diterima oleh konsumen. Kecuali Kimchi, yang asli Korea,”
Angkringan kuliner khas Korea ini menyuguhkan menu-menu yang menggugah selera. Sedikitnya ada sekitar 31 menu makanan ala Korea yang bisa dinikmati, mulai dari Topokki Series, Ramyeon Series, Corndog Series, hingga Authentic Snack.

Harga makanan di kedai ini pun relatif lebih terjangkau, yakni dari Rp10 ribu hingga Rp22 ribu. “Dari semua menu yang ada di sini, yang paling best seller itu biasanya Rabboki. Yang black Rabboki itu paling best seller. Kalau harga makanannya dari Rp10 ribu sampai Rp22 ribu,” ujar Agus.

Disampaikan Agus, kedai ini juga menyuguhkan minuman khas Korea. Untuk minuman, dibandrol dari harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.

“Kalau minuman sih yang khas Koreanya, Teh Jagung (Oksusu-cha). Tapi enggak bikin tiap hari, adanya cuma Sabtu dan Minggu. Menu minuman lainnya ada Jeju Banana Shake, Jeju Avocado Shake, Busan Blueberry Milk, Itaewon Milo Dino, Busan Strawberry Milk, Busan Dalgona Coffe Milk, dan Air Mineral pastinya. Nah minum-minuman itu ada terus setiap hari,” ucap dia.