Oleh : Idat Mustari
Assalamu’alaikum
Ada orang yang satu ketika hatinya sedang sakit (Qalbun maridh) bahkan mati (Qalbun mayyit). Salah satu tanda seseorang hatinya sedang sakit adalah Kehilangan kemampuan merasakan rasa orang lain. Jika telah mati hatinya, maka matilah perasaanya.
Karena kehilangan kemampuan merasakan orang lain. Ucap dan prilakunya seenak dirinya sendiri, tak peduli perasaan orang lain. Kalau berucap seenak lidahnya, tak peduli apakah orang lain tersayat hatinya atau tidak. Jika bertindak seenak dirinya, tak peduli apakah orang lain menderita atau tidak.
Padahal Rasulullah saw pernah bersabda,” “Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga dan kematian mendatanginya dalam kondisi dia beriman kepada Allah Ta’ala dan hari akhir, maka hendaklah dia bersikap kepada orang lain dengan sikap yang ingin dia dapatkan dari orang lain.” (HR. Muslim no. 8442.)
Hadits ini mengingatkan kita tentang rasa. Rasakan tentang orang lain, sebagaimana yang kita ingin orang lain rasakan tentang kita. Berbicara kepada orang lain sebagaima kita ingin diajak berbicara atau dibicarakan.
Ini adalah cara memperlakukan orang lain dengan baik. Imam Jafar Ashidiq berkata,” Jika dirimu ingin melihat kedalaman agama seseorang, jangan dirimu melihat dari shalatnya atau puasanya tapi lihatlah bagaimana dia memperlakukan orang lain.”
Bulan Ramadhan dengan amalan puasanya pun adalah melatih rasa. Bukan sekedar menahan makan dan minum melainkan bagaimana seseoang merasakan lapar dan hausnya orang karena tak ada makanan dan minuman. Mereka yang berpuasa hakikatnya sedang dilatih rasanya agar kembali memiliki kemampuan merasakan rasa orang lain, yang boleh jadi kemampuan merasakan rasa orang lain telah hilang di hati.
Sungguh siapun yang bisa merasakan orang lain maka hatinya hidup. Karena hatinya hidup maka ia bisa memperlakukan orang lain dengan baik. Hanya seorang muslim yang baik yang bisa memperlakukan orang lain dengan baik.
Ulama Fudhail berkata,’Aku lebih baik bergaul dengan orang yang tidak bagus ibadahnya tapi baik dalam memperlakukan orang lain, daripada bergaul dengan orang yang rajin ibadahnya tapi buruk dalam memperlakukan orang lain.”
Wallahu’alam
Semoga bermanfaat
Salam Takjim
_Met aktivitas,met jumatan, met ibadah puasa semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan_ _kita_ .