Petani Penggarap Sawah Keluhkan Biyaya Sewa Permusim, Di Bojongpicung cianjur
Satunews.id- Sejumlah petani padi di kecamatan bojongpicung cianjur jawa barat, merasa di rugikan oleh pihak pertanian BBPP bojongpicung, pasalnya pihak pertanian bojongpicung tidak transfaran atas pemotongan target sewa dari penggarap.
Seluas 240 hektar lahan sawah milik pemerintah provinsi, yang di kelola oleh BBPP kecamatan bojong picung, yang di garap para petani penggarap padi, namun masarakat merasa keberatan dengan harga sewa lahan, dan masarakat harus membayar ke pertanian sebanyak 2,4 kuintal padi, dan masarakat tidak cukup mengerti dengan harga sewa lahan yang di garapnya.
Namun dalam hal ini masarakat merasa tidak ada ke transparanan dari pihak BBPP kecamatan bojongpicung, sehingga para perwakilan petani penggarap mendatangi kantor BBPP bojongpicung, untuk menanyakan terkait biyaya sewa yang harus di bayar oleh para petani penggarap.
Menurut Ade salah satu penggarap lahan milik pemerintah provinsi mengatakan, jadi kedatangan perwakilan petani di kantor BBPP ini, tak lain hanya untuk mempertanyakan tentang keterbukaan biyaya sewa lahan sama petani, dalam hal ini kami hanya menerima laporan secara global, sedangkan rincianya tidak ada, kami butuh keterbukaan jangan ada yang di tutup tutupi,” kata ade.
Jadi dalam hal ini yang di permasalahkan bukan harga sewa, namun yang jadi masalah, sebanyak 2,4 ton padi yang di keluarkan oleh petani, untuk sewa lahan tersebut, apa saja rincianya harus ada musawarah dengan para penggarap, sehingga tidak terjadi miss kominikasi, dan tidak ada dusta antara kita,” terangnya.
Yang saya pertanyakan, kan biasanya 2,1 ton sekarang jadi naik harganya menjadi 2,4 ton, untuk penambahan yang 3 kuwintal tersebut, untuk apa saja rincianya, sehingga para petani tidak mengerti, karena tidak ada rincianya, maka saya selaku petani menanyakan, kemana saja yang 3 kuwintal di alokasikanya, dan mana rincianya,” pungkasnya
(Usman)