Kab. Bandung Barat // Temuan tragis di Kabupaten Bandung Barat, di mana Mudjoko Tjandra, setelah pulang ke rumahnya, menemukan kerangka tubuh istrinya dan anaknya.
Rumah dalam keadaan terkunci dari dalam, dan Mudjoko terpaksa meminta bantuan tetangga untuk membuka pintu. Ia terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya pada November 2018 dan meninggalkan rumah pada 2014. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian dan menunggu hasil otopsi. Pada Senin (29/7/24).
Berikut adalah kronologis peristiwa yang dilaporkan:
2014: Mudjoko Tjandra meninggalkan rumahnya di Komplek Tanimulya, Desa Tanimulya, Kec. Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Sejak saat itu, ia tidak lagi tinggal bersama istrinya, IIH (55), dan anaknya, EIP (24).
1 November 2018: Mudjoko terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya, EIP, melalui pesan WhatsApp.
29 Juli 2024, sekitar pukul 10.00 WIB: Mudjoko kembali ke rumahnya dengan tujuan untuk mengambil dokumen penting seperti akta kelahiran. Namun, saat tiba, rumah dalam keadaan terkunci dari dalam.
Mudjoko meminta bantuan tetangga untuk membuka pintu rumah. Setelah pintu dibuka, ia terkejut menemukan dua kerangka manusia di dalam kamar tidur.
Mudjoko melaporkan penemuan tersebut kepada Ketua RT setempat, Bambang Daryanto.
Pihak kepolisian, yaitu Polres Cimahi dan Polsek Padalarang, melakukan identifikasi dan penyelidikan. Mereka juga menunggu hasil otopsi dari RS Sartika Asih untuk menentukan penyebab kematian.
Hingga berita ini dilaporkan, pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi terkait peristiwa tersebut.
Mudjoko Tjandra: “Maksud dari Mudjoko, datang ke rumah tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan maksud mau mengambil surat-surat penting seperti Akta Kelahiran.”
Mudjoko Tjandra: “Dikamar tidur ini Mudjoko menemukan kerangka anak dan istrinya.”
Ketua RT Bambang Daryanto: “Sekitar Tahun 2018 saksi terakhir melihat korban, selanjutnya sampai sekarang saksi tidak pernah melihat atau berkomunikasi lagi.”
Pihak Kepolisian: “Polres Cimahi dan Polsek Padalarang masih mengidentifikasi untuk mengumpulkan keterangan-keterangan dari saksi-saksi dan menunggu hasil otopsi dari RS Sartika Asih untuk mengetahui penyebab kematian tersebut.”
(Red)**