Bogor, Satunews.id – Pemerintah Desa Kranggan, Kecamatan Gunung Putri, menggelar acara tasyakuran dan peresmian gedung baru kantor desa yang berlangsung meriah dan penuh rasa haru. Acara ini menjadi momentum bersejarah bagi warga Kranggan dalam menandai kemajuan infrastruktur pelayanan publik desa.
Kegiatan yang sarat nuansa kebersamaan ini dihadiri langsung oleh Camat Gunung Putri Kurnia Indra, jajaran Forkopimcam, Danramil Gunung Putri, Ketua MUI Kecamatan Gunung Putri, Babinkamtibmas, para ketua RT/RW, tokoh masyarakat, serta warga setempat. Turut hadir pula Egi, anak angkat dari KDM, yang kehadirannya memberi warna tersendiri dalam suasana hangat dan penuh makna.
Acara diawali dengan pembacaan doa bersama, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari para tokoh, dan ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas berdirinya gedung baru yang lebih representatif untuk menunjang pelayanan administrasi dan kegiatan sosial masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Kranggan, Bapak Asdi, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kerja sama dan dukungan berbagai pihak dalam proses pembangunan:
“Kami berharap gedung baru ini menjadi pusat pelayanan masyarakat yang lebih baik, nyaman, dan aman. Semoga keberadaannya dapat mendorong efisiensi pelayanan serta mempererat hubungan antara pemerintah desa dan warga.”
Sementara itu, Camat Gunung Putri, Kurnia Indra, turut memberikan apresiasi atas capaian Desa Kranggan yang dinilai berhasil meningkatkan infrastruktur pelayanan publik di tingkat desa:
“Desa Kranggan telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun dan melayani masyarakat. Semoga semangat gotong royong dan pembangunan ini bisa menginspirasi desa-desa lain di wilayah Gunung Putri.”
Kemeriahan acara juga semakin terasa dengan kehadiran ibu-ibu PKK dan Majelis Taklim yang turut menyumbang doa serta mempererat kebersamaan. Banyak warga yang mengaku terharu sekaligus bangga menyaksikan kemajuan nyata di desanya.
Tasyakuran ini bukan sekadar seremoni peresmian gedung, melainkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat solidaritas dan rasa memiliki warga terhadap pembangunan desa yang berkelanjutan.
(Aminah)