KAB BANDUNG || Program insentif guru ngaji sedang berlangsung di sekolah-sekolah di Kabupaten Bandung. Mulai di lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Program insentif guru ngaji ini merupakan salah satu dari 13 program unggulan Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna. Tujuan dari program guru ngaji di sekolah ini untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, selain untuk membentuk anak-anak berkarakter dan berakhlakul karimah. Tujuan lainnya adalah untuk memuliakan para ulama maupun guru ngaji di Kabupaten Bandung.
Program guru ngaji ini sudah diterapkan di lingkungan SMPN 3 Rancaekek Jalan Teratai Raya Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Sebanyak 31 guru ngaji atau ustadz/ustadzah yang dihadirkan dalam program guru ngaji tersebut.
Masing-masing guru ngaji mengajar baca tulis Al-Qur’an selama satu jam dalam kurun waktu satu minggu pembelajaran di masing-masing ruang kelas. Dengan adanya jadwal mengajar selama itu, tentunya bagi para guru ngaji mengaku masih belum cukup untuk mengajarkan baca tulis Al-Qur’an, sehingga membutuhkan tambahan waktu untuk mengajarkan isi kandungan Al-Qur’an tersebut.
Meski demikian, program guru ngaji itu disambut baik oleh para ustadz/ustadzah dalam upaya meningkatkan kualitas akhlak dan moral para siswa SMP. Termasuk mendapat apresiasi dari pihak sekolah karena para siswa mendapatkan tambahan belajar baca tulis Al-Qur’an di sekolah.
Kepala SMPN 3 Rancaekek Hj. Lilis Latifah, S.Pd., M.M.Pd., mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang sudah melaksanakan program guru ngaji di sekolah dengan mengirimkan 31 guru ngaji untuk mengajar baca tulis Al-Qur’an di SMPN 3 Rancaekek.
“Alhamdulillah secara efektif kami jadwalkan setiap hari Senin dari mulai pukul 10.20 sampai 11.20 WIB. Mereka mengajar di kelas masing-masing dari mulai kelas tujuh, kelas delapan sampai sembilan. Mulai dari pembelajaran baca tulis Al-Qur-an,” kata Lilis dalam keterangannya, Senin (13/11/2023).
Lilis pun mengaku bersyukur dengan adanya guru mengajar mengaji ini karena manfaatnya bisa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia para peserta didik di SMPN 3 Rancaekek.
“Sekali lagi terima kasih kepada Bapak Bupati Bandung. Semoga ini menjadi amal kebaikan dalam meningkatkan Kabupaten Bandung semakin Bedas,” katanya.
Sementara itu, Ustadzah Euis Haeni mengaku bersyukur dengan adanya program insentif guru ngaji ini. Karena melalui program unggulan Bupati Bandung ini, guru ngaji ini mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dari Pemerintah Kabupaten Bandung. “Alhamdulillah, setiap triwulan kita mendapatkan insentif guru ngaji sebesar Rp 1.050.000. Alhamdulillah, kita mendapatkan perhatian dari Bapak Bupati Bandung. Ini sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada kami selaku guru ngaji di Kabupaten Bandung,” kata Euis.
Euis pun berharap kedepannya ada peningkatan atau penambahan insentif untuk guru ngaji itu, walaupun awalnya para guru ngaji berniat lillahi ta’ala dalam mengajar baca tulis Al-Qur’an di sekolah tersebut.
“Tapi sampai detik ini, alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Bandung telah memperhatikan para guru ngaji di sekolah, yang awalnya kami mengajar baca tulis Al-Qur’an hanya di madrasah,” tuturnya.
Euis pun berharap ada penambahan waktu mengajar baca tulis Al-Qur’an di sekolah. Dengan waktu selama satu jam dalam setiap minggunya masih kurang, sehingga kurang memberikan manfaat bagi para siswa. Berbeda dengan mengajar baca tulis Al-Qur’an di madrasah yang dilaksanakan setiap hari.
Lain halnya yang dikatakan Ustadzah Siti Puspitasari, guru ngaji di sekolah yang sama. Ia mengatakan perlu adanya penambahan pendidikan aqidah akhlak beragama Islam bagi para siswa, terutama bagaimana menghadapi orang yang lebih tua. “Terutama menghadapi guru kita di sekolah, agar para siswa memiliki akhlak yang baik kepada sesama manusia maupun di mata Allah SWT,” katanya.
Siti berharap program guru ngaji di sekolah itu dengan waktu satu jam selama seminggu masih kurang, dan berharap ditambah waktu belajarnya minimal dua kali dalam seminggu.
“Semoga tujuan kita tercapai dalam program guru ngaji ini,” harapnya.
Siti berharap program guru ngaji ini terus berlanjut karena bermanfaat bagi para ustadz/ustadzah maupun para siswa dalam meningkatkan akhlak yang baik di lingkungan sekolah maupun di rumah-rumah mereka.
Sementara itu, Ustadz Aep Saepudin mengatakan sudah selama setahun mengajar baca tulis Al-Qur’an di sekolah tersebut. “Kalau menurut kurikulum harus diisi dengan ilmu tajwid. Bacaan praktek sholat, anak-anak harus bisa,” katanya.
Aep mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung dengan adanya program guru ngaji ini. “Melalui program ini, kita betul-betul menyayangi anak-anak melalui pembelajaran agama, mulai belajar baca tulis Al-Qur’an berikut ilmu tajwid, praktek sholat, dan berharap kedepan ada tambahan waktu mengajar. Dari satu Minggu sekali, berharap kedepannya ada tambahan waktu belajar baca tulis Al-Qur-an,” tuturnya.**
Ditulis Oleh : Henhen Editor