BANDUNG || SATUNEWS—Usai mendampingi Kunjungan Presiden RI Terkait Depo Stasion Tegalluar, Kereta api cepat Jakarta Bandung, di kawasan Cileunyi, Bupati Bandung Dadang Supriatna kembali melaksanakan Rembug Bedas ke-46 di Gor Desa Neglawangi Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Selasa (19/09/2023).
Kehadiran Dadang Supriatna yang didampingi Asisten, serta jajaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Bandung tersebut langsung disambut antusias segenap masyarakat Desa Neglawangi
Dalam kegiatan tersebut, Dadang Supriatna mengatakan kepada warga Desa Neglawangi yang hadir pada giat Rembug Bedas. kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui secara langsung dan bersilaturahmi dengan warga, terkait kondisi faktual desa, Juga Terkait warga yang terkena dampak pasca Banjir Bandang.
Dalam diskusinya dengan warga, Bupati Bandung langsung merespon apa yang menjadi aspirasi masyarakat, terkait dengan kondisi lahan yang diduduki oleh warga yang terkena pasca dampak banjir Bandang, yaitu lahan PTPN VIII menjadi lahan untuk warga.
Tetapi bukan hanya itu Bupati Bandung sapaaan akrab Kang DS menyampaikan Terkait infrastruktur yang terealisasi “Jalan di Desa Neglawangi Sekarang yang tadinya lumayan parah tetapi sekarang sudah dibangun lebih bagus”.
Semoga dengan dibangunnya Jalan ini, Kang DS Berharap bisa memudahkan warga sekitar dalam akses berkendara bisa lebih cepat, juga dalam perekonomian masyarakat bisa lebih meningkat. Katanya.
Lanjut kang DS, Terkait 13 Programnya Seperti di kegiatan rembug bedas sebelumnya, Kang DS, mensosialisasikan manfaat BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Khususnya untuk BPJS Ketenagakerjaan disaat mengalami kecelakaan kerja biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.
“Termasuk BPJS Kesehatan disaat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta. Kalau sudah tiga tahun berturut-turut masuk kepesertaan BPJS Kesehatannya, ahli warisnya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan sebesar Rp 174 juta,” ujarnya.
Selain itu Kang DS juga mengungkap bahwa dirinya memprioritaskan pelayanan insentif kepada Ketua RT dan RW, karena mereka sebagai ujung tombak pelayanan di masyarakat. “Mudah-mudahan manfaat uang insentif yang diberikan kepada Ketua RT, RW, Linmas, guru ngaji dan lainnya,” katanya.
Kang DS pun mensosialisasikan pemberian hibah sebesar Rp 25 miliar untuk 50.000 petani di Kabupaten Bandung. Penyalurannya melalui kartu Sibedas. Berharap, petani yang belum mendapatkan hibah bisa menerima pada tahun 2024 mendatang.
“Masing-masing petani mendapatkan Rp 500.000. Hibah ini bisa digunakan untuk pembelian pupuk, bibit, sesuai dengan kesepakatan kelompok tani,” katanya.
Dalam hak pelayanan kesehatan, Bupati berharap Puskesmas Pembantu di Kecamatan Kertasari tetap harus ada dan akan menambah dua buah Puskesamas, meski ada RSUD Bedas Kertasari.
Di bidang ekonomi, Kang DS meminta warga agar menghindari pinjaman ke bank emok. “Saat ini, pemerintah sudah menyiapkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sebesar Rp 70 miliar, sehingga warga selaku calon nasabah bisa pinjam ke BPR Kerta Raharja maupun BJB. Kita sepakat berantas bank emok di Kabupaten Bandung,” tegasnya.
Kang DS berharap dengan adanya pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan bisa mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung. “Dinas Ketenagakerjaan sudah memfasilitasi berbagai pelatihan, mulai pelatihan bahasa Jepang, bahasa Korea, menjahit, perbengkelan, tata boga, tata rias dan lain sebagainya. Yang penting ada kemauan dari warga yang masih menganggur, Ungkapnya.***
(DR)