BANDUNG || SATUNEWS.ID – Rembug Bedas ke 32 yang rutin dilaksanakan Bupati Bandung Dadang Supriatna beserta jajaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Bandung Kali ini dilaksanakan di Angkringan Bebek Asep Kampung Cikuda Desa Malasari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, Selasa (5/9/2023).
Kegiatan Rembug Bedas di desa Malasari ini menjadi sarana masyarakat untuk bertemu dengan orang nomor satu di Kab. Bandung dalam upaya menyampaikan aspirasinya.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung memberikan solusi terkait aspirasi masyarakat, di antaranya perbaikan jalan infrastruktur yang langsung dikomunikasikan dengan Dinas terkait.
Dalam diskusinya dengan warga, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan alasan dilaksanakannya Rembug Bedas sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat yang ada di masing-masing desa maupun kecamatan.
Ia mengatakan saat ini pelaksanaan Rembug Bedas di desa-desa yang akan melaksanakan Pilkades, di antaranya Desa Malasari. Bupati Bandung berharap pelaksanaan Pilkades nantinya ditujukan untuk kemajuan desa atau daerah. Harapan lainnya dalam pelaksanaan Pilkades berlangsung aman dan kondusif.
“Perbedaan pilihan itu sah-sah saja. Yang penting kudu arakur. Jangan saling menjelekkan di antara calon kepala desa,” kata Dadang Supriatna.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bandung berharap program-program yang ada di desa melalui anggaran dana desa maupun alokasi dana perimbangan desa harus terealisasi. Khususnya untuk Desa Malasari, katanya, anggaran dana desa sebesar Rp 1,3 miliar. Sedangkan alokasi dana perimbangan desa sebesar Rp 1,2 miliar, selain bantuan gubernur dan lainnya. Bahkan untuk pelaksanaan Pilkades Malasari sebesar Rp 135 juta yang ditransfer melalui rekening desa.
“Total anggaran yang masuk ke Desa Malasari Rp 2,9 miliar. Saya berharap kepada BPD untuk mengawasi program-program yang ada di desa,” kata Bupati Bandung.
Seperti kegiatan rembug bedas sebelumnya, Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung ini mensosialisasikan manfaat BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Khususnya untuk BPJS Ketenagakerjaan disaat mengalami kecelakaan kerja biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.
“Termasuk BPJS Kesehatan disaat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta. Kalau sudah tiga tahun berturut-turut masuk kepesertaan BPJS Kesehatannya, ahli warisnya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan sebesar Rp 174 juta,” ujarnya.
Selain itu Kang DS juga mengungkap bahwa dirinya memprioritaskan pelayanan insentif kepada Ketua RT dan RW, karena mereka sebagai ujung tombak pelayanan di masyarakat. “Mudah-mudahan manfaat uang insentif yang diberikan kepada Ketua RT, RW, Linmas, guru ngaji dan lainnya,” katanya.
Kang DS pun mensosialisasikan pemberian hibah sebesar Rp 25 miliar untuk 50.000 petani di Kabupaten Bandung. Penyalurannya melalui kartu Sibedas. Berharap, petani yang belum mendapatkan hibah bisa menerima pada tahun 2024 mendatang.
“Masing-masing petani mendapatkan Rp 500.000. Hibah ini bisa digunakan untuk pembelian pupuk, bibit, sesuai dengan kesepakatan kelompok tani,” katanya.
Dalam hak pelayanan kesehatan, Bupati berharap Puskesmas Pembantu di Kecamatan Cimaung tetap harus ada dan diaktifkan, meski ada RSUD Bedas Cimaung.
Di bidang ekonomi, Kang DS meminta warga agar menghindari pinjaman ke bank emok.
“Saat ini, pemerintah sudah menyiapkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sebesar Rp 70 miliar, sehingga warga selaku calon nasabah bisa pinjam ke BPR Kerta Raharja maupun BJB. Kita sepakat berantas bank emok di Kabupaten Bandung,” tegasnya.
Kang DS berharap dengan adanya pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan bisa mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung. “Dinas Ketenagakerjaan sudah memfasilitasi berbagai pelatihan, mulai pelatihan bahasa Jepang, bahasa Korea, menjahit, perbengkelan, tata boga, tata rias dan lain sebagainya. Yang penting ada kemauan dari warga yang masih menganggur,” katanya.***
(Dhera)