Satunews.id//Bandung -Sebuah inisiatif unik dari sekelompok anak muda SMA Negeri 10 Bandung sedang menjadi perhatian masyarakat. Mereka berencana membuat film pendek bertema kehidupan dan keyakinan, yang memiliki pesan mendalam untuk menggugah kesadaran penonton. Momen ini bertepatan dengan persiapan perayaan Imlek, yang kerap menjadi momentum refleksi bagi sebagian besar masyarakat.
Dalam wawancara, seorang narasumber yang lahir pada tahun 1963 membagikan pengalaman hidupnya yang penuh perjuangan, termasuk saat harus menggunakan truk pasir sebagai alat transportasi untuk bertahan hidup. “Dulu, setiap bulan purnama pada tanggal 15, kami menjadikan momen ini untuk berbagi. Bahkan, pada 2015-2019, saya membagikan hingga 4 ton beras kepada masyarakat, masing-masing 5 kg per orang, untuk dua RW sekaligus,” kenangnya.
Momen berbagi ini bukan hanya soal bantuan materi, tetapi juga nilai kemanusiaan yang lebih mendalam. Narasumber menegaskan bahwa keyakinan dan tradisi adalah bagian penting dari kehidupan, yang bisa dituangkan dalam berbagai cara, termasuk karya film pendek.
Film pendek ini juga diharapkan bisa menjembatani pemahaman antara keyakinan yang berbeda, mengingat masih banyak pandangan sempit soal penyembahan patung dan para dewa. Melalui seni visual, anak-anak muda ini ingin menunjukkan bahwa esensi kehidupan lebih dari sekadar perdebatan keyakinan, melainkan tentang rasa kemanusiaan dan solidaritas.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas lokal dan para donatur, produksi film ini diharapkan dapat selesai tepat waktu untuk ditayangkan menjelang Imlek. Film ini sekaligus menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas generasi bisa menghasilkan karya luar biasa yang menyentuh hati banyak orang.**(yl)