Kelurahan yang Alami Kekeringan Bertambah, BLUD Cimahi Setiap Hari Pasok 5.000 Liter Air Bersih. (foto:ist)
CIMAHI // Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Air Minum Kota Cimahi setiap hari memasok bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan sebanyak 5.000 liter.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BLUD Kota Cimahi, Amat, Rabu (20/9/2023) di kantornya.
“Bantuan air bersih itu, beda-beda lokasinya. Seperti hari ini ada beberapa lokasi yang kita salurkan air bersih. Satu titik lokasi biasanya kita salurkan 1 tengki dengan kapasitas 5.000 liter,” jelas Amat.
Menurut Amat, saat ini jumlah wilayah yang meminta bantuan air bersih mengalami penambahan, dari asalnya empat kelurahan yakni Cipageran, Leuwigajah, Citeureup, dan Cibeber. Kini bertambah dua kelurahan, yakni Cibabat dan Pasirkaliki
“Dalam satu kelurahan tidak semua RW kekeringan, hanya beberapa RW saja,” imbuh dia.
Begitu pula yang diungkapkan oleh Endang selaku Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, atas ketersediaan air bersih yang ada di SPAM yang berada di kawasan perkantoran Pemkot Cimahi itu masih bisa menyuplai bantuan bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih selama musim kemarau tahun ini.
Walaupun, lanjut dia, dikarenakan Kemarau panjang, debit air Sungai Cimahi yang menjadi sumber air baku SPAM mengalami penurunan.
“Memang debit air sungai yang digunakan ada penurunan 10-20 persen dimusim kemarau ini. Debit totalnya itu sekitar 120 liter per detik,” ucap Endang.
Endang memastikan produksi air bersih seriap harinya tetap normal sehingga distribusi terhadap 4.550 Sambungan Rumah (SR) di Kota Cimahi tetap aman. Sebab, air baku yang diambil setiap harinya hanya 50 liter per detik.
“Aman untuk pasokan air baku karena sisa debit masih cukup besar. Debit total sekitar 120 liter per detik, yang diambil untuk air baku 50 liter detik,” katanya.
Sebab debit air bakunya masih besar, pihaknya pun tahun ini akan menambah kapasitas produksi air bersih sebanyak 30 liter per detik. Rencananya kapasitas tambahan itu akan didistribusikan bagi 2.500 SR di wilayah Cigugur Tengah
(t. nay)**