Jakarta– Rencana masuknya Pertamina untuk menggantikan Shell di Blok Masela dinilai dapat bermanfaat bagi pengembangan wilayah Indonesia bagian timur, termasuk penyerapan tenaga lokal.
Direktur Eksekutif Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi terkait rencana penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) atau perjanjian jual beli terkait hak partisipasi Blok Maselamenyatakan keuntungannya mungkin di midstream.
“Pada BOD meeting, Pertamina pasti akan membahas mengenai penyerapan tenaga lokal,” kata Kholid, di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).
Pembahasan mengenai tenaga kerja memang sangat dimungkinkan, katanya pula, sebab dengan participating interest sebesar 35 persen, Pertamina berpeluang besar mengisi salah satu komposisi dewan direksi.
Dengan demikian, menurut dia, dalam BOD meeting tersebut Pertamina bisa mengusulkan pembahasan mengenai penggunaan tenaga kerja lokal.
Baca Juga Update Data Corona (21/7/2020) Korban Jumlah Pasien Positif 89.869 Orang dan Meninggal 4.320 Orang
“Dengan ikutnya Pertamina dalam BOD meeting, bisa mewarnai proses bisnis. Misal untuk lebih melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Kalau asing, kan porsi lebih rendah. Kalau sudah 35 persen pasti ikut BOD meeting, salah satu komposisi di direksi itu pasti,” kata dia lagi.
Kholid menambahkan, masuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan Energi nasional, meskipun tidak berperan sebagai operator, namun tetap bisa memberi masukan pada level direksi.
“Dan saya kira, tetap akan menambah cadangan gas Pertamina,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Sementara dari sisi operasional, Kholid tetap berharap agar Inpex sebagai pemegang hak 65 persen, bisa menjalankan dengan baik, apalagi untuk laut dalam seperti Masela, tantangan bagi Inpex adalah sisi teknologi.
Baca Juga Respon DPP PRIMA Terhadap Putusan PN Jakarta Pusat :Kebenaran Telah Menemukan Jalannya Sendiri
Sedangkan Pertamina, dengan komposisi 35 persen maka yang hal paling mungkin masuk pada skema pembagian keuntungan (profit sharing).
“Jadi nanti kelangsungan Blok Masela ini harus dipastikan jalan. Inpex dipastikan bisa mengelola laut dalam blok lepas pantai itu, tapi pengembangan LNG-nya di darat. Itu kan harus dihitung aspek komersialnya, Tetapi apa pun, pada Blok Masela ini Pertamina memang harus siap,” katanya menegaskan.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan kepastian bahwa Pertamina segera menggantikan Shell di Blok Masela.
Menurut dia, penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli terkait hak partisipasi Blok Masela dilakukan pekan depan.
“Masela rencananya minggu depan juga. (Teken SPA) Iya direncanakan,” katanya pula.
Kontr.
SN