Jabatan Itu Amanah

- Redaksi

Jumat, 7 November 2025 - 06:05 WIB

500 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Idat Mustari**

Satunews.id— Di tengah suasana pelantikan pejabat baru, suasana sering kali dipenuhi senyum dan tepuk tangan. Jabatan tampak seperti puncak pencapaian, simbol kepercayaan dan prestise. Namun dalam perspektif Islam, jabatan bukan sekadar kehormatan, melainkan ujian yang berat—sebuah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, Amanah terbagi dalam tiga tingkatan utama: pertama, Amanah Diniyah, yakni kewajiban kepada Allah, mencakup pelaksanaan ibadah seperti shalat dan puasa, serta menjaga lisan.  Kedua, Amanah Dzatiyah, yakni kewajiban kepada diri sendiri, seperti menjaga kesehatan dan memanfaatkan potensi atau waktu dengan baik. Ketiga, Amanah Ijtima’iyah, yakni kewajiban kepada sesama manusia, termasuk menjaga titipan, kerahasiaan, dan menunaikan janji.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Amanah terbesar dirujuk dalam Surah Al-Ahzab ayat 72: {Innā ‘araḍnal-amānata ‘alas-samāwāti wal-arḍi wal-jibāli… wa ḥamalahal-insān, innahụ kāna ẓalụman jahụlā}. Ayat ini menceritakan bahwa langit, bumi, dan gunung-gunung menolak untuk memikul amanah tersebut karena khawatir berkhianat, tetapi manusia menerimanya. Para ulama tafsir sepakat bahwa amanah ini merujuk pada beban syariat (Taklif), yaitu perintah dan larangan Allah, serta kebebasan berkehendak (Ikhtiyar) untuk memilih antara ketaatan dan kekafiran, yang menjadi dasar pertanggungjawaban.

Penerimaan amanah oleh manusia diakhiri dengan deskripsi “amat zalim (ẓalūman) dan amat bodoh (jahūlā)”. Deskripsi ini dipandang sebagai peringatan preventif atas potensi manusia untuk mengkhianati atau melalaikan konsekuensi besar dari tanggung jawab tersebut.

Rasulullah Saw., mengingatkan dalam hadis sahih, “Sesungguhnya kepemimpinan itu adalah amanah, dan pada hari kiamat akan menjadi penyesalan kecuali bagi yang menunaikannya dengan benar.” (HR. Muslim).

Hadis ini menegaskan bahwa kekuasaan bukan ruang untuk bermegah, melainkan ladang pengabdian. Dalam pandangan Islam, pemimpin sejati adalah pelayan, bukan penguasa. Ia dituntut adil, jujur, dan menjaga hak-hak rakyatnya, bahkan terhadap hal-hal kecil sekalipun.

Khalifah Umar bin Khattab adalah contoh nyata betapa seriusnya amanah jabatan. Ia pernah berkata, “Seandainya seekor keledai tergelincir di jalan Baghdad, aku khawatir Allah akan menuntutku: mengapa engkau tidak meratakan jalannya, wahai Umar?” Kalimat itu menggambarkan tingkat tanggung jawab moral yang luar biasa—bahwa jabatan bukan hanya urusan administratif, tetapi juga spiritual.

Sayangnya, dalam realitas modern, jabatan sering disalahartikan sebagai jalan menuju kenyamanan dan kekuasaan. Banyak orang berlomba-lomba meraih posisi tanpa kesiapan moral. Padahal, kekuasaan tanpa kesadaran amanah hanya akan melahirkan penyimpangan, korupsi, dan kesewenang-wenangan.

Islam mengajarkan bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Nabi Muhammad Saw., bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pesan ini berlaku universal—bagi pejabat publik, pimpinan organisasi, kepala keluarga, hingga individu yang memimpin dirinya sendiri. Jabatan apa pun, sekecil apa pun, adalah cermin tanggung jawab.

Karena itu, sudah seharusnya kita menata ulang cara pandang terhadap jabatan. Ia bukan hadiah untuk disyukuri dengan pesta, melainkan amanah yang harus ditunaikan dengan kerja, integritas, dan kejujuran. Pemimpin sejati bukan yang paling tinggi jabatannya, tetapi yang paling takut mengkhianati tanggung jawabnya.

Di akhirat kelak, jabatan tidak akan ditanya seberapa tinggi, melainkan seberapa adil. Maka, bagi siapa pun yang hari ini memegang kekuasaan—ingatlah bahwa setiap keputusan akan menjadi catatan amal. Jabatan bisa menjadi jalan menuju surga, atau sebab turunnya azab.

Dan yang membedakan keduanya hanya satu: apakah kita menunaikannya sebagai amanah, atau memanfaatkannya sebagai kebanggaan. Wallahua’lam bishshawab

** _Penulis Buku Bekerja Karena Allah dan Komisaris Utama BPR Kerta Raharja Kab Bandung_

Berita Terkait

KRL Nanas BerHIAS RW 12 Desa Kranggan Siap Jadi Jawara
Pemdes Sungai Gerong Perdana Salurkan BLT Dana Desa Tahap II, Camat Amen Apresiasi Transparansi dan Kepedulian Sosial
Pemkot Cimahi Resmikan SPAM Cigugur Tengah, 425 Rumah Kini Nikmati Akses Air Bersih Layak Konsumsi
Anggota DPRD OKU Selatan Jaharpuddin Hadiri Upacara Penetapan Komponen Cadangan Matra Darat BUMN Sinarmas di Baturaja
Kejati Jabar dan Pemprov Jabar Teken MoU Implementasi Pidana Kerja Sosial: Wujud Penegakan Hukum Humanis dan Berkeadilan
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bojong Polres Purwakarta Raih Prestasi dan Inspirasi Masyarakat
Pokja Wartawan KBB Soroti Kejanggalan Penghargaan BKN: “Rotasi Pejabat Belum Selesai, Kok Dapat Predikat Terbaik?”
Satlantas Polres Sumenep Bersama Kantor Samsat Gencarkan Sosialisasi Balik Nama Yang Mudah
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 23:27 WIB

Dirus PDAM Tirta Bhagasasi Menjadi Tersangka, JM Hendro Ketua LSM Penjara Indonesia Desak Bupati Bekasi Copot Jabatan Dirus

Rabu, 5 November 2025 - 19:38 WIB

KAPOLSEK CIKARANG TIMUR TURUN LANGSUNG ATUR LALU LINTAS DEMI KELANCARAN WARGA

Selasa, 4 November 2025 - 12:31 WIB

Obat Keras Di Jual Terang – terangan DPRD Kota Bekasi: Ini Sudah Darurat Sosial!

Kamis, 23 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Tudingan Pembiaran Terhadap Toko Obat, Dibantah Tegas Kasat Narkoba Polrestro Bekasi 

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:06 WIB

Skandal Anggaran BBM DLH Bekasi Meledak! 47,7 Miliar Diduga Tumpang Tindih, Metode ‘Dikecualikan’ Jadi Sorotan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:03 WIB

Solidarity Squad Kabupaten Bekasi Kunjungi Kantor LSM J.P.K.P Kabupaten Bekasi

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:53 WIB

Sosok Pembawa Perubahan, Desi Kurniawati Malik SH dan H.Heri Syamsuri Siap Mensejahterakan Masyarakat Desa Sukamulya

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:49 WIB

Polsek Sukatani Sigap Tanggapi Laporan Warga Pelapor Ucapkan Terimakasih

Berita Terbaru

KUNJUNGAN WAMENDES : Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mendampingi kunjungan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria ke Eco Wisata Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, pada Selasa (12/12/2024).

Berita

Pemkab Dukung Swasembada Pangan dan Wisata Lokal

Rabu, 13 Nov 2024 - 13:31 WIB

Artikel

Jabatan Itu Amanah

Jumat, 7 Nov 2025 - 06:05 WIB

Artikel

KRL Nanas BerHIAS RW 12 Desa Kranggan Siap Jadi Jawara

Kamis, 6 Nov 2025 - 22:12 WIB