TASIKMALAYA, || Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) Indonesia mengajak para aktivis anti korupsi juga para mahasiswa dari berbagai kampus untuk bersatu dalam upaya membongkar praktik-praktik korupsi yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya.
Mengingat semakin maraknya kasus korupsi yang merugikan rakyat, gerakan ini bertujuan untuk menggali dan mengungkap potensi penyimpangan anggaran serta penyalahgunaan kekuasaan yang selama ini terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. “Ungkap ketua AMAK Indonesia Cecep Gufron Abdillah Jumat 7 Maret 2025 disela aktivitasnya disalah satu kampus negeri ternama yang berada di Kota Bandung.
Aksi nyata yang akan kami lakukan tidak hanya sebatas pada demonstrasi jalanan, namun kami juga akan menginvestigasi, melakukan riset, dan mengumpulkan data yang akurat terkait dengan adanya indikasi tindak pidana korupsi. Kami juga akan berkomitmen untuk bekerja sama dengan lembaga anti korupsi seperti KPK, Kejagung serta pihak berwenang lainnya untuk memverifikasi temuan-temuan yang ada.
Semua ini untuk memutus mata rantai gurita korupsi dan nepotisme yang terjadi selama ini di Kabupaten Tasikmalaya terlebih menjelang dilaksanakan Pilkada ulang oleh KPU. Dalam Pilkada ulang kali ini, istri dari Ade Sugianto yang akan dicalonkan menjadi pengganti Ade Sugianto untuk melanggengkan kekuasaan serta menutup rapat gurita korupsi dan nepotisme yang telah terjadi di Tasikmalaya.
Perlu kami sampaikan juga, jika ada salah satu kapala dinas yang notabene adalah kerabat Ade Sugianto yang seharusnya belum layak menjadi kepala dinas namun terkesan sangat dipaksakan. Dan masih banyak lagi persoalan KKN yang terjadi di Tasikmalaya dan seolah tak tersentuh oleh hokum. “Papar Cep Gufron.
Terkait dengan laporan AMAK Indonesia beberapa waktu yang lalu tentang Dinas PUTRLH, kami berharap ini dapat dijadikan gerbang masuk KPK dan Kejaksaan Agung untuk mengungkap gurita korupsi dan Nepotisme yang selama ini terjadi di Kabupaten Tasikmalaya ketika dipimpin oleh Ade Sugianto.
Semoga saja dalam waktu dekat ini laporan dari kami tersebut dapat segera ditindaklanjuti oleh KPK dan Kejaksaan Agung, dan rencananya dalam waktu dekat kami juga akan kembali menyerahkan barang bukti tambahan terkait Dinas PUTRLH ke KPK agar dapat segera ditindaklanjuti dan ditetapkan status tersangka terhadap para oknum yang terlibat atas beberapa paket proyek pekerjaan pada dinas tersebut.
Jika dalam waktu dekat ini KPK telah bertindak maka kami berjanji akan mengungkap kasus korupsi lainnya yang lebih besar lagi. “Pungkas Cep Gufron.
AMAK Indonesia juga telah melakukan koordinasi dengan salah satu pejabat di KPK agar laporan terkait dugaan Korupsi pada Dinas PUTRLH dapat segera ditindaklanjuti dalam waktu dekat.
Ia menekankan bahwa adanya upaya pemberantasan korupsi yang lebih menyeluruh sangat penting untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap integritas lembaga-lembaga pemerintahan.
(**)