Sumenep, satunews.id – Mewakili Pemerintah Kabupaten Sumenep, Puskesmas Pamolokan, Kecamatan Kota, Madura Jawa Timur, dibawah kepemimpinan Drg. Novia Sri Wahyuni., M. Kes. mendapat 2 penghargaan dari Kemenkes dalam upaya optimalisasi penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) di tingkat Dusun, Desa/Kelurahan maupun tingkat Kecamatan.
Beberapa penghargaan yang didapat oleh Puskesmas Pamolokan dalam upaya optimalisasi penerapan ILP yakni sebagai Juara 1 Lomba Anugerah Inovasi Daerah Kabupaten Sumenep Kategori Puskesmas Tahun 2024. dan Juara 2 Lomba video kampanye Layanan Kesehatan Posyandu dari Dit. Promkes Kemenkes.
Tidak hanya itu, Puskesmas Pamolokan juga menjadi perwakilan Kabupaten Sumenep pada acara “Pemberian Penghargaan Puskesmas dan Launching Pedoman Kerja Puskesmas” dengan tema Transformasi Puskesmas Menuju Indonesia EMAS 2045 yang diadakan oleh Kemenkes sejak tanggal 17-20 Oktober 2024.
“Kami akan selalu mengupayakan pelayanan terbaik untuk seluruh siklus hidup sesuai Motto Puskesmas yakni Melati (Melayani dengan Ikhlas dan Sepenuh Hati). Semoga upaya kami ini dapat diterima oleh masyarakat luas khususnya di wilayah kerja Puskesmas Pamolokan,” tutur Drg. Novia Sri Wahyuni, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Pamolokan.
Kepala Puskesmas Pamolokan Drg. Novi menyampaikan, pentingnya penerapan kesehatan dengan sistem Lima (5) langkah dimulai dari tingkat dusun melalui Posyandu yang telah dilaksanakan serentak di 8 Desa dan 1 Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pamolokan pada bulan Mei 2024. ILP Posyandu membuka pelayanan minimal 1 kali dalam sebulan yang dilaksanakan oleh para kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan.
Selain itu, Penerapan ILP di tingkat desa melalui Poskesdes yang dilaksanakan setiap tanggal 01 Agustus 2024, disana kami memberikan pelayanan kesehatan dan mengkoordinir pemberdayaan masyarakat dengan SDM 1 bidan, 1 perawat, dan 2 kader. Bahkan, para kader Posyandu juga melakukan kunjungan ke rumah warga.
Sementara untuk Penerapan ILP di tingkat kecamatan dilakukan di Puskesmas Pamolokan yang dilaksanakan setiap tanggal 01 Agustus 2024. Pelayanan kesehatan di Puskesmas dibagi dalam 5 klaster sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan. Klaster 1 Manajemen, Klaster 2 untuk Ibu, anak dan remaja, Klaster 3 untuk usia dewasa dan lansia, dan Klaster 4 untuk penanggulangan penyakit menular, sementara Klaster 5 untuk lintas klaster.
“Untuk memudahkan penerapan ILP, Puskesmas Pamolokan melakukan beberapa inovasi sebagai berikut, Menyediakan kartu skrining pasien, dimana kartu ini dibawa oleh pasien setiap berkunjung ke Puskesmas, Poskesdes, maupun Posyandu ILP untuk mengetahui jenis-jenis skrining apa saja yang telah didapatkan pasien,” tuturnya.
Ia menambahkan, Untuk memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan skrining, Puskesmas Pamolokan menyediakan buku bantu skrining yang ada di meja petugas. Puskesmas Pamolokan membuat g form HEY LINK (Himpunan Entry Layanan ILP untuk Keseluruhan) untuk melakukan entri data ILP Puskesmas, Poskesdes, dan Posyandu.
“Puskesmas Pamolokan juga membuat Inovasi LAKAR BERES (Layanan Kesehatan Jiwa Anak Remaja Bersama Sekolah) untuk percepatan skrining jiwa anak remaja dan juga terus berinovasi tentang layanan PKAT (Periksa Kesehatan Anak Terpadu) ramah anak yang dilakukan 1 kali sebulan bersama MIMI PERI KATE. Selanjutnya data-data dari Heylink digunakan oleh tim entry ASDK (Aplikasi Satu Data Kesehatan) untuk melakukan pengisian data,” pungkasnya.
(Rul)
#Satunews.id
#KabiroSumenep