Bandung, 17 Oktober 2024 – Pada pertemuan penting yang berlangsung di Sukajadi, Bandung, Kamis malam, Ketua Umum Germas KDM Jawa Barat beserta tim inti bersilaturahmi ke kediaman Abah Alam, sesepuh budaya Jawa Barat yang dikenal dengan padepokan Sundalis dan simbol Kujang Siliwangi. Meskipun pertemuan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh politik, Abah Alam menekankan bahwa dirinya tidak memberikan dukungan politik kepada Paslon No. 4, melainkan mengedepankan pentingnya kolaborasi antara politik dan budaya di Jawa Barat.
Abah Alam, yang dihormati sebagai tokoh kultural terkemuka, menyatakan bahwa politik dan budaya harus saling melengkapi. Dalam pandangannya, politik yang baik adalah yang mampu bersinergi dengan nilai-nilai budaya lokal, bukan meminggirkan atau mengesampingkan tradisi. “Budaya adalah bagian dari identitas masyarakat Jawa Barat, dan politik harus menghormati serta mendukung kelestariannya,” ujar Abah Alam.
**Budaya dan Politik Harus Saling Melengkapi**
Pernyataan Abah Alam menggarisbawahi pentingnya peran budaya dalam kehidupan politik. Beliau menekankan bahwa politik tanpa budaya akan kehilangan akar dan arah, sementara budaya tanpa politik yang mendukung bisa tersisih dalam arus modernisasi. “Budaya dan politik tidak bisa dipisahkan, mereka harus berjalan beriringan, saling memperkuat dan melengkapi,” tambah Abah Alam.
Nyimas Dewi Dedeh, penggerak dari Germas KDM, mendukung pandangan Abah Alam dengan menyatakan bahwa kolaborasi antara budaya dan politik menjadi fondasi penting bagi kemajuan Jawa Barat. Meski Germas KDM memberikan dukungan pada Paslon No. 4, mereka menghormati posisi Abah Alam yang lebih menekankan pada sinergi politik-budaya, ketimbang keberpihakan politik tertentu.
**Simbol Kujang Siliwangi dalam Politik Kultural**
Selama pertemuan, meskipun tidak ada dukungan politik langsung, simbol Kujang Siliwangi tetap menjadi bagian penting dalam diskusi. Kujang, sebagai lambang kekuatan dan kearifan lokal Sunda, menjadi pengingat bahwa kepemimpinan harus selalu berakar pada tradisi. Dalam kolaborasi antara politik dan budaya yang diharapkan Abah Alam, pemimpin diharapkan dapat membawa nilai-nilai kepemimpinan yang kuat, adil, dan bijaksana, seperti yang disimbolkan oleh Kujang.
Pertemuan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan menjadi landasan dialog penting tentang bagaimana politik dan budaya dapat berperan saling melengkapi untuk kemajuan Jawa Barat.
***