Satunews.id // Jamika — Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 6, Yayasan Anugerah Insan X-Residivist Indonesia menggelar Pengobatan Gratis & Santunan Anak Yatim dan Pengobatan Gratis bertempat di Kantor Sekretariat di jalan Jamika Kelurahan Babakan Ciparay Kota Bandung Pada Hari Minggu, (22/09/2024).
Presiden X-Residivist Indonesia Asep Djhuheri atau yang sering disapa Heri Cowet menyampaikan bahwa Yayasan Anugrah Insan X- Residivist Indonesia punya tage line Luar Biasa yakni “Perubahan itu sakit tapi akan lebih sakit kalau tidak berubah”.
“Kegiatan sosial ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, dan juga dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis yang mencakup cek up untuk penyintas TBC, Hepatitis, dan HIV/AIDS,” tukas Heri Cowet
Pemeriksaan ini terbuka untuk mantan warga binaan serta masyarakat umum, kata Heri, dengan tujuan memberikan akses kesehatan yang sering kali terhambat oleh rasa malu atau ketidakmauan.
“Banyak di antara kami, mantan warga binaan, yang menjadi penyintas penyakit serius seperti TBC, Hepatitis, dan HIV/AIDS. Kami ingin membuka akses bagi mereka dan masyarakat umum untuk melakukan cek kesehatan secara mudah dan gratis. Ini juga menjadi bentuk kepedulian kami dalam melawan stigma negatif yang sering melekat pada mantan warga binaan,” ujar Ketua Umum Yayasan Anugerah Insan X-Residivist Indonesia Heri Cowet.
Kegiatan sosial lainnya seperti santunan bagi anak yatim, pertunjukan seni budaya, dan apresiasi terhadap karya-karya para binaan yayasan.
“Menariknya, seluruh pertunjukan seni, termasuk penampilan band, berasal dari para binaan yayasan, tanpa kehadiran bintang tamu khusus, menekankan bahwa setiap peserta adalah “bintang” dalam acara ini.
Acara ini dihadiri dari Dinas Kesehatan, Disparbud,Dinas Sosial, Baznas, dan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta ormas seperti BBC, Gibas, Pemuda Pancasila dan tamu undangan lainnya.
“Kolaborasi ini menegaskan pentingnya sinergi dalam upaya membangun kembali kehidupan para mantan warga binaan dan mendukung proses mereka untuk hijrah dan kembali ke masyarakat secara bermartabat.
Heri Cowet, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Anugerah Insan X-Residivist Indonesia, menyampaikan bahwa selama enam tahun, berhasil menyatukan mantan warga binaan dari berbagai latar belakang dan karakter untuk saling mendukung dan mengembangkan diri.
“Kami tidak hanya menyatukan mereka sesama mantan warga binaan, tetapi juga dengan masyarakat umum, aparat hukum, dan pemerintah daerah. Ini membuktikan bahwa mantan warga binaan mampu bangkit dan berkontribusi positif,” ujarnya
Melalui acara ini, Heri Cowet berharap dapat terus mempertahankan eksistensi serta memberikan keterampilan yang memadai kepada para mantan warga binaan, sehingga mereka tidak lagi terjerumus ke dalam perbuatan kriminal karena alasan ekonomi atau kurangnya keterampilan.
“Kami optimis, dengan program yang tepat, para mantan warga binaan bisa kembali hidup sejahtera dan bermartabat tanpa harus kembali ke penjara,” pungkasnya.
(Asp)