Satunews.id // Kab. Bandung Efek negatif globalisasi membuat orang tidak memiliki banyak pengetahuan mengenai pribahasa – pribahasa sunda padahal pribahasa sunda ini memiliki banyak makna kehidupan yang harus di jiwai, salah satu pribahasa karya pengrajin batik Dra. Eryanti, M.Pd., Founder Erliya Glory Batik di Jalan Sukamenak Gg. Saluyu Selatan I No.31, RT.005, RW 009, Desa Sayati Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/6/24).
Dra. Eryanti memaparkan, Karakter Batik tulis disini (Kampung Batik Pasundan) satu – satunya yang mengangkat kearifan lokal tentang bahas, sastra dan keaksaraan Sunda.
“Seperti contoh “Mipit Kudu Amit Ngala Kudu Menta”, itu pesan kepada leluhur kita bahwa kita harus santun kepada alam, lingkungan kepada sesama mahluk Allah SWT pada akhirnya kita rangkai kedalam bunga – bunga kina dalam aksara Sunda,” kata Eryanti saat dinteumi di rumahnya
Dan itu melestarikan Pelaturan Daerah (Perda) Jawa Barat nomor 14 tahun 2014 yang sebetulnya perda nomor 5 tahun 2023 gubernur yang mengeluarkan.
“Jadi kita mengangkat aksara Sunda ke Sastra dan bahasanya sunda kedalam motif batik dengan mengangkat kearifan lokal bunga Kina, bisa ke burung garuda, rusa, Semua mahluk tuhan yang memiliki bisa dikatakan bermanfaat bagi manusia terutama tumbuhan dan hewan,” terangnya
Kampung Batik Pasundan Desa Sayati
Ternyata, kata Eryanti, aksara sunda ini memiliki potensi yang sangat luar biasa merupakan khas karakter Jawa Barat dan juga Aksara itu merupakan cikal bakal, Kalau teknologi komunikasi tanpa aksara kita tidak bisa membuat aksara, kalimat dan tidak bisa berkomunikasi.
“Dengan Aksa kita bisa melestarikan hasil kemampuan manusia ke generasi – generasi selanjutnya menyampaikan pesan. Makanya kita lestarikan ke aksara itu. Jadi kita punya aksara sunda yang memang sudah di belajarkan di tingkat SD sampai tingkat perguruan tinggi, bahkan selalu diadakan lomba festival aksara. Berharap kita nanti menyambut hari aksara dunia dengan sejuta manfaat,” ujarnya
“Dan apa manfaat dan potensi dari aksara itu kita Kaligrafikan kedalam bentuk seni Batik dari khas Kabupaten Bandung dan ini satu – satunya di Jawa Barat dan Indonesia mungkin satu satunya di Dunia,” tukasnya
Karena Eryanti tinggal di daerah Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung dirinya akan tetap membangun dan dijadikan sentral sebagai Karakter Batik Tulis satu – satunya mengangkat ke arifan lokal.
“Karena aksara Sunda bukan untuk batik saja bisa terpampang di Gapura, Ekraf – Ekraf lainya. Aksara sunda bisa dilihat tetapi tidak adil kalau diwariskan kepada wilayah lain sementara saya lahir di sini ya sudah kita bangun disini sayati sebagai sentral nya,” sambungnya. ( Asp)