Bandung, Satunews.id –– Dengan situasi kondisi politik sekarang ini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih perolehan suara secara nasional yang cukup signifikan dI atas 11% lebih. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Bandung kursi ketua DPRD setempat sudah bisa dipastikan milik PKB.
Pada pileg 2019 lalu, partai bersukan Kang Dadang Supriatna (KDS) mendapat jatah kursi DPRD 6 kursi jauh berbeda dengan perolehan suara pada pileg 2024 ini, PKB diperkirakan mendapatkan kursi di DPRD Bandung sebanyak 14 kursi bahkan bisa lebih.
Dengan perolehan suara yang sangat signifikan tersebut tentunya percaturan politik Dikabupaten Bandung sedikit berubah, tidak tertutup kemungkinan hal ini sangat berdampak pada kabupaten/kota lainya.
Politisi PKB yang merupakan Bupati Bandung Dadang Supriatna sangat berpeluang besar memimpin Kabupaten Bandung periode berikutnya.
Tidak hanya berpeluang memimpin Kabupaten Bandung tapi juga berpeluang megikuti Bacalon Gubernur atau wakil Gubernur, saat ini tinggal pintar pintar memilah memilih pasangan nya .
Sebagai pegamat publik dan politik, penulis, berasumsi untuk meningkatkan carier Kang DS (panggilan akrab Dadang Supriatna – red) ketingkat atas lagi, baik sebagai balon Gubernur maupun wakil gubernur lebih condong berpasangan dengan KDM (Kang Dedi mulyadi- red)
Penulis menilai ini merupakan pasangan yang serasi, masing masing mempunyai kelebihan baik budaya adat istiadat juga tingkat kepedulian terhadap masyarakat sangat kuat.
Tinggal bagaimana kepeyawean Kang DS dapat melobby dengan petinggi elit partai antara Partai PKB dan Gerindra dapat bersatu padu untuk memenangkan Jabar 1 ke depan. Kesempatan ini masih terbuka lebar, tinggal niatan yang ada. Dari sini penulis melihat kultur masing masing kandidat punya potensi untuk menduduki Jabar 1.
Secara ukuran senioritas mungkin Kang Dedi Mulyadi lebih banyak memakan asam garam dan harus diakui, apalagi melihat sepak terjang beliau saat ini , megikuti trus Prabowo dalam pemilihan capres cawapres sebagai Team TKN pemenagan Prabowo Gibran.
Mungkin saat ini blom dapat dipersatukan, setelah selesai kedepan dapat cair untuk melakukan konsolidasi partai pendukung pemilihan Gubernur jawa barat 2024 mendatang.
Penulis punya keyakinan bahwa Kang DS dapat melakukan tugas ini dengan baik dan santun, baik secara trik politik maupun manuver-manuver agar pasangan KDM dan KDS bisa dipersatukan dan bekerja sama untuk membangun Jabar kedepan.
Semoga saja wacana ini sebagai penyemangat agar cita cita yang mulia untuk membangun Jawa Barat lebih baik lagi, dan diperlukan orang orang tangguh dan mampuhmumpuni untuk meneruskan estapet pimpinan Jawa Barat kedepan.
Moga saja ini dapat dijadikan bahan pertimbangan yang patut di kaji ulang sebagai dasar pedoman.
Selamat bekerja sahabatku kang DS raih impian jadi nyata.
Penulis : R. WEMPY SYAMKARYA
(Pengamat Kebijakan Publik dan Polotik)Â