Kab. Bandung // Salah produk pertanian yang dikenal di seluruh Indonesia, adalah Ubi Cilembu. Jenis umbi yang terkenal manis legit ini menjadi salah satu ikon di daerah Arjasari sebagai produk pertanian yang bernilai ekspor.
Harga ubi Cilembu relatif stabil di pasaran. Kita bisa menemukan ubi Cilembu di kios2 sekitar Puncak Bogor atau di tempati wisata yang dijual dalam bentuk ubi oven dan dijual mentah.
Terkenalnya Ubi Cilembu ini menjadikan memliki peluang pasar yang sangat luas. Ubi Cilembu sudah go internasional memasuki pasar dunia.
Salah satu Desa penghasil Ubi Cilembu adalah Desa Mekarjaya Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Kepala Desa, H.Oong membenarkan bahwa daerahnya merupakan sentra produksi Ubi Cilembu. Boleh dikata Ubi Cilembu adalah ikon yang terus berkembang.
“Disini ada banyak petani Ubi Cilembu. Entah darimana nama Ubi Cilembu, padahal aslinya adalah dari Arjasari. Tapi lebih dikenal sebagai Ubi Cilembu, bukan Ubi Arjasari” cetusnya saat berbincang dengan media.pada Rabu (22/11/23).
Dikatakan oleh Kepala Desa Mekarjaya, bahwa masyarakat tidka semua bertani Ubi Cilembu, namun ada juga yang bertani padi. Ada juga yang bertani ubi dan sekaligus bertani padi. Bulan Januari bertani Ubi, setelah panen maka bulan berikutnya bertani padi. Dengan sistem selang seling agar bervariasi.
Mayoritas penduduk Desa Mekarjaya menurutnya adalah petani, baik petani sayur seperti kol, wortel, ke tang, bawang daun, maupun peternak domba dan sapi. Dengan iklim yang dingin di ketinggian dan berada di bawah kaki gunung Malabar menjadikan Desa Mekarjaya memiliki tanah yang subur sehingga cocok untuk bercocok tanam.
“Tanahnya disini masih subur. Selain sayuran dan Ubi, Mekarjaya merupakan penghasil kopi. Produk kopi Mekarjaya dikenal luas di pasar khusus penyuka kopi asli” lanjutnya.
Kondisi hutan yang ada di Kawasan Perhutani dengan sistem Perhutanan Sosial menjadikan Desa Mekarjaya mengembangkan kopi khas Mekarjaya.
Petani kopi Mekarjaya selain menanam kopi di area kawasan Perhutani, mereka juga mengembangkan kopi di lahan pribadi. Ada beberapa kelompok petani kopi yang sudah mendapatkan SK dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk menggarap lahan.
Kondisi hutan yang masih cukup rapat berpotensi menyediakan cadangan air bagi masyarakat. Tidak ada istilah kekurangan air di wilayah Mekarjaya, lanjut Kepala Desa yang berharap agar ke depan ada peningkatan ekonomi d bidang pertanian dan peternakan.
Dengan dikenal sebagai sentra pertanian Ubi Cilembu, peluang tersebut bisa diraih sebagai sumber PADes.
(RINA)**