Kab. Bandung Barat // Paguyuban Pejuang Peduli Pembangunan KBB (P4KBB) yang melakukan aksi Demontrasi ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendemo Bupati KBB Hengky Kurniawan Ke KPK. Beberapa waktu yang lalu
Hal itu marak di Media Sosial Kemudian marak tudingan di grup whatsapp, bahwa dua anggota dewan tersebut yang telah membiayai aksi demo itu.
Bahkan, ada akun yang men-share sebuah flyer berisikan gambar Hj Ida Widaningsih, Bagja Setiawan, Ketua P4KBB Yacob Anwar Lewi berikut Wakil Bupati Serang Provinsi Banten, Panji Tirtayasa.
Di bawah foto itu, terdapat tulisan “Demi ambisinya maju sebagai Wakil Bupati dari Pandji Tirtayasa, Ida Widaningsih bersama Jacob Anwar Lewi menggalang pihak-pihak untuk mendemo Bupati Hengki Kurniawan di KPK.
Jacob Anwar meminta sumbangan Rp 25 juta/bus, tapi ajakannya ditolak oleh Bagja Setiawan yang merupakan pimpinan Komisi di DPRD KBB
Namun hal itu di bantah keras oleh ke dua anggota dewan Bandung Barat atas tudingan bahwa ia telah membiayai aksi demo ke gedung KPK tersebut.
Kedua anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat tersebut adalah Hj Ida Widaningsih dan Bagja Setiawan.
Hj Ida Widaningsih adalah Wakil Ketua DPRD KBB. Sedangkan Bagja Setiawan adalah Ketua Komisi 4.
Menyikapi hal itu, Bagja Setiawan menyatakan jika dirinya sangat keberatan dengan adanya foto yang tersebar di media sosial itu.
Secara tegas, Bagja merasa dirugikan dengan tulisan yang dikatakannya sebagai sebuah fitnah. Karena politisi PKS ini tidak pernah memberikan uang ke Ketua P4KBB Jacob Anwar Lewi, supaya demo ke KPK.
“Seribu rupiahpun, saya tidak pernah memberikan uang ke Kang Jacob, Jadi saya sangat keberatan dan dirugikan dengan informasi yang beredar itu,” Ucap Bagja.
Bagja menjelaskan, jika tulisan di media sosial adalah rekaman pembicaraan yang tidak utuh dari sebuah obrolan biasa.
Kendati begitu, Bagja-pun mengaku jika dirinya beserta istri sempat bertemu dengan Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan dengan Sonya Fatmala di sebuah pusat perbelanjaan Faris Van Java (PVJ) Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Itupun pertemuan tanpa ada kesengajaan dan terjadilah obrolan diantara mereka.
Rupanya perbincangan diantara mereka direkam secara sepihak, tanpa minta izin terlebih dahulu padanya.
“Beliau (Hengky Kurniawan) merekam pembicaraan sepihak tanpa izin. Kan tidak beretika saya juga keberatan. Dan saya juga sudah sampaikan ke beliau, ini tidak etis melakukan perekaman tanpa izin secara sepihak,” tegas Bagja.
Ia juga menegaskan, tidak pernah terucap kata-kata, seperti yang dituduhkan di medsos itu. Untuk itu pihaknya akan mencari tahu siapa yang membuat dan pertama men-sharekan informasi itu, serta maksudnya apa?.
Karena tidak ingin terjadi kegaduhan di KBB, pihaknya rencananya akan berkonsultasi dengan tim hukum untuk mencari solusi.
Meskipun sudah sangat dirugikan, termasuk goresan pertemanan dengan Ida yang sudah bertahun-tahun terjalin kini sedikit terganggu.
Terkait permintaan sumbangan sebesar Rp 25 juta oleh Yacob Anwar Lewi, Bagja juga membantahnya secara keras, Walaupun begitu ia mengaku sempat ditelpon Yacob beberapa hari menjelang aksi demo ke KPK.
Dalam pembicaraan tersebut, ia hanya menjelaskan ke Yacob jika dirinya menjaga harmonisasi antara dewan dengan bupati
“Bukan saya tidak mau membantu tetapi kurang bagus, jadi memang clear tidak pernah ada pemberian uang seribu rupiah pun. Boro-boro Rp 25 juta atau Rp100 juta,” bantah Bagja.
Ida Widaningsih juga mengaku, pihaknya sangat dirugikan dengan adanya informasi yang beredar di medsos itu.
Informasi tersebut, kata Ida yang merupakan kader dari PDIP, ternyata sudah tembus ke PDI Perjuangan.
Tersebarnya gambar itupun, malah memperkeruh isu keretakan antara dirinya dengan Hengky Kurniawan yang berada di tubuh internal PDI-P KBB.
“Pembicaraan tiga arah tidak pernah ada, serta tudingan membiayai pergerakan Ketua P4KBB Jacob Anwar Lewi adalah bohong,” tegas Ida.
Justru sebagai putra daerah, dirinya ingin membesarkan KBB dengan kompak tanpa menyebarkan fitnah melalui berita-berita yang tidak benar.
“Gambar yang beredar di medsos itu niat sekali. Fotonya di-croping, lalu ditempelkan, makanya itu sudah pasti disengaja,” ujarnya
Bahkan Ketua P4KBB Jacob Anwar Lewi juga ikut angkat bicara, untuk menumpahkan kekesalannya atas beredarnya informasi yang menyudutkan dirinya.
Sebagai orang yang bergerak dalam sebuah wadah organisasi massa (ormas), ia biasa berkomunikasi dengan siapapun. Termasuk berkomunikasi dengan anggota dewan yang notabene sebagai perwakilan rakyat.
Komunikasi yang ia sampaikanpun tidak terlepas dari fungsinya sebagai pihak yang melakukan pengawasan dan kontrol terhadap dugaan korupsi di KBB di bawah kepemimpinan Bupati Hengky Kurniawan.
Menggelar aksi ke KPK dengan mengerahkan empat bus dan membawa bukti-bukti pada 24 Mei 2023 itupun, merupakan sebuah sikap melakukan pengawasan dan kontrolnya.
“Tidak ada permintaan uang Rp 25 juta ke Pa Bagja, ke Bu Ida juga tidak ada pembicaraan. Saya bicarapun ke Pak Bagja mempertanyakan fungsi pengawasan yang dilakukan dewan,” tegasnya.
Kesal dengan ulah pihak yang merugikan dirinya, Yacob menyatakan tidak akan tinggal diam, ia akan membahas hal itu dengan kuasa hukumnya.
Ia juga menyatakan tidak menerima nama Panji Tirtayasa dibawa-bawa dalam persoalan tersebut.
“Jangan seenaknya, apalagi menuduh dan melibatkan Pak Pandji yang tidak tahu apa-apa beliau sedang sakit,” tegas Yacob.
(K Asep)