Aksi 3 Menit untuk Indonesia ini merupakan kegiatan kolaborasi Satlantas Polrestabes Bandung bekerja sama dengan Pemkot Bandung.
Kegiatannya dipusatkan di dua titik, yakni simpang lima Jalan Asia Afrika dan perempatan Jalan Ir. H. Djuanda – Pasupati (Cikapayang) pada pukul 10.17 WIB.
Wargi Bandung dari kalangan muda hingga tua, semua tumpah ruah. Kebahagiaan tampak dari wajah mereka.
Yusgito dan Heri yang merupakan perwakilan alumni SMA Negeri 4 Bandung era 1980-an mengaku bangga dapat mengikuti aksi 3 Menit Untuk Indonesia.
Mereka berharap Indonesia dapat tumbuh menjadi negara maju di usianya yang ke-78.
“Semoga Indonesia lebih maju, rakyatnya lebih sejahtera lagi,” kata Yusgito, diamini Heri dan puluhan rekan-rekannya.
Salah satu anggota Baraya Supermoto Bandung, Ghiffar, tak bisa membendung kebahagiaannya saat menyanyikan lagu Indonesia Raya di simpang lima Jalan Asia Afrika.
Bersama puluhan anggota komunitas lainnya, ia meneriakkan kata “Merdeka, merdeka!”. Keriuhan itu juga terekam dalam siaran langsung di Instagram Humas Kota Bandung.
“Selamat ulang tahun negaraku! Semoga kita semua makin sejahtera,” kata Ghiffar.
Aksi 3 Menit Untuk Indonesia pertama kali digelar pada 2020. Tahun ini menjadi edisi keempat kegiatan ini diselenggarakan.
Meski begitu, 3 Menit Untuk Indonesia menjadi aksi pertama bagi beberapa wargi Bandung. Salah satunya Irvan Bomsong. Ia datang dari Cicadas membawa keponakan dan anaknya untuk ikut memeriahkan aksi ini.
“Tahun kemarin enggak keburu. Jadi tahun ini senang banget bisa ikutan aksi ini. Semoga Indonesia semakin maju,” ujarnya.
Suasana Khidmat di Cikapayang
Suasana tak jauh berbeda juha dirasakan di di Simpang Cikapayang Dago. Bendera Merah Putih dikibarkan di atas jembatan layang Pasopati.
Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai komunitas, para petugas lalu lintas, pemadam kebakaran hingga masyarakat yang melintas kawasan itu.
Diawali dengan membacakan Teks Proklamasi dilanjut pembacaan teks Pancasila secara bersamaan.
Tepat pukul 10.17 WIB yang tersambung dengan kegiatan di Istana Negara, masyarakat pun berdiri tegak sambil hormat kepada bendera merah putih.
“Pada kegiatan ini kami mengerahkan 15 orang personel dari mako pusat. Empat orang di antaranya mengibarkan bendera merah putih di atas fly over,” beber Komandan Regu Pleton l, Markas Komando Pusat Dinas Kebakaran dan Penanggulanan Bencana Kota Bandung, Hartono Triwibowo.
Di tempat yang sama, Sekretaris Humas Pakarang Adat Republik Indonesia, Dang Gun Gun Suyansyah berharap pada Hari Kemerdekaan ini masyarakat lebih sadar bahwa bangsa Indonesia sangat mengedepankan kebersamaan.
“Buktinya kegiatan 3 menit untuk Indonesia, masyarakat antusias dan khidmat ketika pengibaran bendera, mereka hormat,” ungkapnya.
Warga Bandung lainnya, Apin (17) mengaku sengaja berhenti sejenak mengikuti kegiatan tersebut ketika sedang bersepeda.
“Pas lagi jalan, saya lihat ada rame-rame. Berhenti dulu, tahunya ada pengibaran bendera, saya ikut langsung, ” ungkapnya.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Ricky Gustadi menyebut kegiatan ini sebagai upaya dari Pemerintah Kota Bandung untuk bersama-sama mengajak masyarakat dalam memaknai kemerdekaan.
“Kita memaknai kemerdekaan, HUT ke-78 Republik Indonesia menuju lebih baik lagi,” kata Ricky.
Perbedaan Aksi 3 Menit Untuk Indonesia pada perayaan HUT ke-78 RI tahun ini dengan tahun lalu antara lain kondisi Kota Bandung dan Indonesia yang mulai beranjak dari era pandemi.
Jika pada edisi sebelumnya, kita tidak bisa sepenuhnya melihat senyum bangga dan bahagia dari Wargi Bandung karena wajahnya tertutup masker, pada tahun ini, senyum bahagia itu tampak lebih jelas terlihat.
“Dishub Kota Bandung juga memohon maaf jika warga Bandung ada yang perjalanannya sedikit terganggu. Mari kita rayakan kemerdekaan ini,” pungkas Ricky.
Selamat Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia!
(yyh)