Berikut adalah versi yang telah diedit dan disempurnakan:
Pasukan Hitam/Pangsi: Pemertahan Budaya Sunda
Pada tanggal 6 Februari 2024, Gedung Bika Soga, Jalan Batununggal, Bandung, menjadi saksi sejarah pentingnya. Pasukan Hitam/Pangsi, sebagai ikon budaya Sunda, mempertunjukkan kekuatan dan kesolidanan dalam acara kebangsaan yang dihadiri oleh 1.000 ulama tasawuf dan ahli thariqah dari Jawa Barat.
Acara Kebangsaan
Acara ini dibawakan oleh ulama besar, Habib Lutfi, dan dihadiri oleh:
1. Sastra Miharja (Ketua Koordinator Pasukan Hitam)
2. Rd. Cakra Bahar (Sesepuh Baraya Garut Banten)
3. Ki Anom Debus (Sesepuh Padepokan Bunga Padi)
Profil Pasukan Hitam/Pangsi
Pasukan Hitam/Pangsi terdiri dari 33 anggota dari berbagai padepokan di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Mereka menunjukkan kekuatan dan kesolidanan dalam menjaga keamanan acara.
Tujuan Penampilan
Pasukan Hitam/Pangsi bertujuan:
1. Melestarikan budaya Sunda.
2. Menjaga keamanan dan ketertiban.
3. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya dan tradisi.
Konfirmasi
Kang Sastra Miharja, Ketua Koordinator Pasukan Hitam, mengungkapkan rasa terharu dan terhormat atas peristiwa penting tersebut. Menurutnya, ini adalah suatu anugerah budaya yang selama ini sering diacuhkan atau menjadi perdebatan.
“Kami percaya bahwa budaya dan agama saling memerlukan dan saling membutuhkan. Seperti ulama dapat mengajarkan akidah, budaya, atau padepokan mengajar seni bela diri. Kami yakin bahwa kekuatan budaya Sunda akan kuat jika dipersatukan,” ujar Kang Sastra Miharja.***