Kota bandung, Satunews.id – Polrestabes Bandung Sebanyak 44 orang anggota polisi yang berdinas di Polrestabes Bandung, memasuki masa purna tugas atau pensiun. Pada proses wisudawan purnabakti Polrestabes Bandung Tahun ini, mereka yang purna tugas tak hanya diantar oleh tradisi pedang pora.
Mereka anggota yang akan menjadi pensiunan polri ini diberikan piagam penghargaan dan kalungan bunga. Kemudian mereka pun diantar sampai gerbang keluar Polrestabes Bandung, didampingi oleh Kapolrestabes Bandung bersama dengan pejabat utama.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Dr.Budi Sartono. S.I.K.M.S.I.M.Han menyambut para wisudawan purnabakti Polrestabes Bandung dan mengantarkan mereka keluar gerbang tersebut.
Setelahnya mereka diarak dengan menggunakan becak mengelilingi Markas Polrestabes Bandung. Salah satu anggota polisi yang pensiun kemudian menaiki beca tersebut, sementara Kapolrestabes Bandung duduk di jok belakang beca siap mengayuh untuk mengantarkan Purnawirawan Polri yang telah bertahun-tahun mengabdi sebagai anggota polisi tersebut.
Tak hanya Kapolrestabes Bandung para Pejabat lainnya seperti Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Eko Iskandar dan Kasatreskrim Polrestabes Bandung Abdul Rachman pun ikut mengayuh beca mengantarkan para wisudawan purna bakti tersebut di sepanjang jalan Jawa.
“Sebanyak 44 orang kita lepas secara resmi dengan tradisi, memberikan kesan yang baik bagi rekan-rekan yang sudah purna,” ucap Kapolrestabes Bandung di Mapolrestabes Bandung, Jumat (2/8/2024).
Kapolrestabes Bandung menuturkan upacara pedang pora tak harus dilakukan pada saat dilantik sebagai anggota Polri saja, namun juga pada masa pensiun.
“Waktu dilantik jadi anggota polri kan di upacarakan secara resmi, ada upacaranya, orang tua datang, masa pensiun dilepas gitu aja. Minimal ada upacarakan, biar mereka berkesan nggak dilepas begitu saja,” ucapnya
Untuk kedepannya, Kapolrestabes Bandung ber harap tradisi ini menjadi tradisi yang baik untuk melepas anggota polri di masa pensiunnya.
“Di Polrestabes kita sudah laksanakan dua kali, tahun lalu juga. Jadi periode setiap tahun kita himpun. Ini tradisi yang kita coba terapkan semoga ini menjadi tradisi yang baik,” harapnya.
(d.j)