Menyibak Makam Keramat Eyang Deudeul : “ Bagai Bidadari Kehilangan Sayap “

- Redaksi

Jumat, 10 Mei 2024 - 08:22 WIB

506 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumedang, satuNews.id//  Keberadaan Makam atau situs Eyang  Deudeul yang terletak dalam geografis desa sukaratu kec. Darmaraja Kab. Sumedang Jawa Barat merupakan salah satu areal makam kuno di semananjung pesisir Bendungan waduk Jatigede.

Menurut catatan yang ada, bahwa keberadaan area makam tersebut diketemukan puluhan makam peninggalan tahun  1111 sampai dengan tahun 1277 dan tahun itu tertuliskan nampak ada yang memakai huruf arab gundul dan huruf sunda lama tertera dalam batu nisan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jelas dan tak dapat dipungkiri, bahwa makam makan tersebut sudah berusia ratusan tahun tentunya jikalau dipandang pada tahun saat ini. Namun sangat disayangkan keberadaan areal makam kuno itu, kini kurang adanya perhatian dari peran pemerintah baik daerah maupun pusat. Jelas sudah keberadaan makam makam tersebut sudah dalam pengawasan dan yang dilindungi oleh UU No 11 tahun 2010 Tentang Benda Cagar Budaya.

Seperti disampaikan oleh Juru Pelihara Makam Eyang Deudeul Ecin Kuraesin kepada SatuNews.com baru lalu mengatakan. “ Secara Pribadi saya melanjutkan peninggalan jejak orang tua saya juru kunci sebelumnya Almarhum bapak Sar’I dan Ade Warma. Dimana sebelumnya saya pribadi tidak terpikirkan sebelumnya untuk ikut atau melanjutkan peninggalan jejak para orang tua saya memelihara situs atau makam makam yang ada di Kawasan areal ini, ujarnya.

Lebih jauh menurut Ecin, awalnya saya tidak tersirat untuk mengurus makam makam ini. Namun entah ada dorongan apa hingga saya memberanikan diri walau awal awalnya merasa takut benar benar takut awal masuk ke areal ini yang sudah lama tak terawat sejak Uwa saya meninggal dunia. Selain Kawasan yang serem untuk ukuran saya saat itu karena rumput ilalang begitu tinggi tinggi dan berkesan seolah olah tidak ada arena pemakaman kuno.

Saking rimbunnya rerumputan dan ilalang. Akan tetapi, dengan nawaetu dan keikhlasan hati dan dorongan yang kuat saya memberanikan diri untuk bisa bisa masuk keareal makam ini, karena yang saya tahu dulu waktu saya masih kecil suka dibawa bawa ke areal makam ini. Dan Alhamdulillah setelah 4 tahun silam saya mulai sedikit demi sedikit mulai dibersihkan dari mulai rumput ilalang yang cukup tinggi hingga seperti sekarang ini.

Itu tadi dengan Nawaetu dan keikhlasan, saya terus menata Kawasan ini seorang diri sejak tahun 2020 nyaris tanpa ada dukungan dari fihak manapun. Hingga akhirnya dipertengahan tahun 2023 saya mendapatkan saluran dari saudara saudara yang sama sama peduli dalam pelestarian nilai nilai sejarah, seperti pembuatan saung, kain putih penutup makam dan lainnya. Tentunya ini semua saya mengucapakan banyak terimakasih atas kepeduliannya.

Lebih jauh menurut Ecin Kuraesin, intinya secara pribadi saya akan terus berupaya dalam melestrarikan pemakaman yang punya nilai sejarah ini untuk bisa semakin berkembang dimasa masa mendatang dan  menjadi sebuah tujuan wisata ziarah atau wisata religi dikawasan wisata bendungan jatigede. Bahkan menurut Ecin, semenjak saya mendapatkan rekomendasi dari kepala desa Sukaratu untuk memelihara situs dan makam yang berada dikawasan “Batu Nunggul” ini tentunya saya semakin kencang dalam memeliharanya, apalagi dapat dukungan dari pemerintah baik Kabupaten sumedang maupun provinsi Jawa Barat dalam mengimplementasikan UU Cagar Budaya, tandasnya.

Begitu juga menurut salah satu peziarah “ Eneng “ warga Darmaraja yang sempat dikonfirmasi SatuNews.com mengatakan. “ saya secara pribadi mengucapkan bersyukur dan terimakasi kepada ibu Ecin Kuraesin sebagai juru pelihara yang telah menata Kawasan religi ini menjadi terang benderang sehingga saya merasa nyaman untuk berkunjung ziarah ke makam kharomah ini, imbuhnya.

Ditempat terpisah, menurut “ Kang Bagas “ sebagai salah satu pemerhati budaya sumedang menjelaskan. “ prihal keberadaan makam Eyang Deudeul yang berlokasi di Kawasan Batu Nunggul itu, memang keberadaannya sangat memprihatinkan saat itu dan perlu adanya sentuhan tangan tangan halus dari pemerintah untuk segera menata Kembali nilai nilai yang punya sejarah itu. Dan tentunya tidak asal bicara, akan tetapi harus diikut sertakan pihak sejarawan, Arkeologi dan pihak pihak terkait yang berhubungan langsung dengan keberadaan makam tersebut sesuai dengan UU no 11 tahun 2010 tentang benda cagar budaya, ujarnya.

Lebih jauh menurut Kang Bagas, Kalau yang saya lihat Kawasan Makam dan Situs Batu Nunggul ini sungguh luar biasa selain ada peninggalan makam salah satu leluhur sumedang seperti yang pernah saya lihat berusia ratusan tahun, ada yang tertera dalam batu nisan tahun 1111 sampai tahun 1895. Tentunya ini suatu persoalan yang tidak mudah untuk kita sikapi dan perlu ada penanganan khusus dari para ahli. Sehingga nantinya akan lebih terbuka tabir yang tersembunyi selama ratusan tahun silam menjadi salah satu wisata primadona unggulan dikawasan pesisir bendungan waduk jatigede, dan saya berharap jangan sampai bagaikan “Bidadari Kehilangan Sayap” Menangisi Hari Tuanya karena kehilangan sayap.

( DS. )**

Berita Terkait

Air Kehidupan dari Lereng Campaka: TMMD ke-126 Kodim 0608/Cianjur Wujudkan Pipanisasi demi Asa Warga Wangunjaya
Betonisasi TMMD Ke-126, Jalan Harapan Kini Mengular Mulus di Wangunjaya
Geger di Rajabasa! Obat Kadaluarsa dari Puskesmas Diduga Diedarkan, Tanggal Exp Disamarkan
Bupati OKU Kembali Dilantik Jadi Ketua PGRI OKU
Penderitaan Menyelimuti Gadis Tunawicara Bernama Banyi Warga Tanjung Sari Kabupaten Bogor Hidup Di Gubuk Reyot
Terus Berinovasi, BPRS Bhakti Sumekar Gandeng BUMDes Dalam Pertumbuhan Ekonomi di Desa
Selaras dan Inovatif, Kabupaten Bandung Sabet Juara 1 PPD Jawa Barat 2025
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Perkuat Sinergi dan Inovasi UPT se-Sumsel di Rutan Kelas I Palembang

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 14:20 WIB

Air Kehidupan dari Lereng Campaka: TMMD ke-126 Kodim 0608/Cianjur Wujudkan Pipanisasi demi Asa Warga Wangunjaya

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:46 WIB

Geger di Rajabasa! Obat Kadaluarsa dari Puskesmas Diduga Diedarkan, Tanggal Exp Disamarkan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:10 WIB

Bupati OKU Kembali Dilantik Jadi Ketua PGRI OKU

Selasa, 14 Oktober 2025 - 21:50 WIB

Penderitaan Menyelimuti Gadis Tunawicara Bernama Banyi Warga Tanjung Sari Kabupaten Bogor Hidup Di Gubuk Reyot

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Terus Berinovasi, BPRS Bhakti Sumekar Gandeng BUMDes Dalam Pertumbuhan Ekonomi di Desa

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:09 WIB

Selaras dan Inovatif, Kabupaten Bandung Sabet Juara 1 PPD Jawa Barat 2025

Senin, 13 Oktober 2025 - 21:56 WIB

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Perkuat Sinergi dan Inovasi UPT se-Sumsel di Rutan Kelas I Palembang

Senin, 13 Oktober 2025 - 17:57 WIB

Pisah Sambut Sekwan DPRD Cimahi Penuh Haru dan Keakraban

Berita Terbaru

KUNJUNGAN WAMENDES : Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mendampingi kunjungan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria ke Eco Wisata Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, pada Selasa (12/12/2024).

Berita

Pemkab Dukung Swasembada Pangan dan Wisata Lokal

Rabu, 13 Nov 2024 - 13:31 WIB