BANDUNG || “Saya mulai mendongeng itu sekitar tahun 2004,itu juga karena saya sempat setelah lulus dari FISIP Hubungan Internasional. Saya mengambil pendidikan guru TK,” terang Odin
Menurut Odin, menjadi pendongeng itu tidak sulit, karena secara naluriah manusia suka bercerita atau mendengarkan cerita. Namun, yang berbeda adalah isi dari pesan yang disampaikan.
“Literasi itu sebenarnya tidak sulit. Dongeng itu juga sudah sebuah bentuk literasi dan dongeng itu tidak harus selalu tentang cerita rakyat atau cerita dari buku atau cerita yang kompleks,” kata Claudine
“Sebenarnya kalau dari orang tua ke anak, cerita keseharian atau cerita masa kecil jadi lebih kayak ngobrol dengan anaknya. Itu juga ada satu bentuk dongeng atau literasi dan itu juga meningkatkan kedekatan dengan orang tua,” sambungnya.
Selain menjadi pendongeng yang tergabung dalam kelompok Dongeng Bengkimut, Odin juga merupakan seorang pustakawan di Pustakalana yaitu salah satu Perpustakaan Anak di Kota Bandung.
“Mendongeng itu seru, apalagi untuk anak anak. Nah mulai dari situ saya mulai mencoba berbagai cara teknik mendongeng, sampai kalau ngelihat ekspresi wajah si anak-anak nya, kita tahu dia ikut masuk ke dalam ceritanya,” ujar Claudine
“Kalau teknik mendongeng kita sudah benar pasti. Ekspresi si anak benar-benar mengikuti jalan ceritanya. Terus di akhirnya mereka kayak yang mendapatkan sesuatu. Ceria banget gitu mukanya, nah itu menjadi satu kepuasan tersendiri untuk saya,” tambahnya
Pada momen Hari Dongeng Nasional ini, Claudine berharap agar para orang tua dapat lebih banyak mendengarkan cerita atau mendongeng bersama anaknya, karena mendongeng itu bisa dilakukan oleh siapapun dan dimanapun.
“Tepat pada tanggal 28 November ini saya mau mengucapkan selamat hari dongeng nasional. Semoga semakin banyak yang akan mendongeng di rumah maupun di manapun,” tuturnya.
Dalam setiap kata-kata dongeng terdapat sihir yang mampu mengubah dunia anak-anak menjadi tempat yang penuh harapan dan kebaikan, Selamat Hari Dongeng Nasional. (rer)**
Kepala Diskominfo Kota Bandung
Yayan A. Brilyana
Ditulis Oleh : Henhen Editor