Hutan Dunia Berada di Ambang Krisis

Satunews.id

- Redaksi

Jumat, 17 November 2023 - 07:47 WIB

502 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KAB. BANDUNG // SATUNEWS.ID // Menyusutnya luas hutan di berbagai negara di dunia membuat khawatir para pengamat lingkungan.

Berbagai kebijakan tentang pengelolaan hutan, illegal logging, alih fungsi lahan, merupakan faktor penyebab deforestasi. Pada KTT Iklim COP26 di Glasgow Polandia, 140 negara sudah sepakat untuk mengurangi deforestrasi dan dehradasi hutan pada dekade ini.

Namun kenyataannya, hal tersebut berjalan sangat lambat. Menurut Forest Declaration Assesment, deforestasi meningkat 4% pada 2022. Pada tahun yang sama dunia kehilangan 6,6 juta hektar hutan yang berarti sudah keluar jalur 21% untuk mengakhiri deforestasi pada 2030. Sementara pada 2023 ini dunia mentargetkan sebesar 27,8%, fakta ini menjadi kebalikan dari yang sudah ditargetkan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Indonesia sendiri secara statistik terjadi penurunan angka degradasi hutan, tapi ini perlu dikaji ulang di lapangan. Dampak penggundulan hutan emiliki ekses yang sangat besar berupa perubahan iklim, global warming dan penyerapan CO2.

Berdasarkan data dari Global Forest Watch, Indonesia merupakan negara terparah dalam degradasi hutan. Selama beberapa dekade terakhir Indonesia kehilangan 9, 75 juta hektar hutan primer periode 2002 SD 2020, dikarenakan adanya perluasan perkebunan sawit.

“Dampak deforestrasi di Indonesia memiliki dampak yang sangat serius baik di tingkat nasional maupun internasional, ini adalah salah satu penyebab naiknya emisi”kata Zarina Deen, Ketua Kelompok Pemerhati Hutan Jawa Barat yang merasa prihatin dengan makin susutnya area hutan dunia.

Menurutnya, deforestasi hutan berbanding lurus dengan bencana hidrometeorologi di Kalimantan dan Sumatera karena jumlah Daerah Tangkapan Air sangat rendah.

Diperlukan kerjasama antar elemen dan masyarakat untuk mencari solusi degradasi hutan. Perlu difikirkan dampak negatifnya yang begitu besar bagi kelangsungan hidup manusia.

Jika di suatu daerah terjadi penggundulan hutan, maka akan terjadi kenaikan suhu bumi dan perubahan iklim. Hutan menghasilkan oksigen bagi mahluk hidup dan menyerap efek rumah kaca yang menjadi pemicu pemanasan hutan.

“Sekitar 70% flora fauna hidup di dalam hutan. Keberadaan mereka kini terancam dan diambang kepunahan seperti yang terjadi dengan species orang utan di Sumatera dan Kalimantan, Harimau Sumatera maupun jenis kucing besar lainnya yang kini terdesak karena habitat hidup mereka makin sempit”lanjutnya. Siklus kehidupan fauna perlahan akan mati karena 100 % kehidupan mereka tergantung pada kelestarian hutan.

Selain kepunahan massal didepan mata, siklus air terganggu karran area yang gundul tidak bisa menyerap air secara optimal, akibatnya banjir dan longsor.
Kenaikan suhu bumi bukan saja karena hutan yang makin menyusut namun disertai pemakaian bahan bakar fosil yang makin meningkat.

Maka kiranya negara2 di dunia mulai menegakkan komitmen seperti yang sudah disepakati di Galsgow untuk mengurangi kerusakan lahan serta mengeluarkan regulasi yang berdampak hukum agar membuat jera perusak lingkungan, baik itu perusahaan, lembaga, maupun perorangan. Tanpa penegakan hukum, masalah lingkungan tetap akan jalan ditempat

(Rina)**

Berita Terkait

Bonus Produksi Panas Bumi Disalurkan, Jalan Desa Marga Mukti Digarap di 12 Titik
Realisasi Aspirasi Warga Londok: Kang DS Jadi Bupati Pertama yang Menginjakkan Kaki dan Menargetkan Jalan Mulus
Prajurit Muda TNI AD Sabet Juara 2 Lomba Lari 10K di Tasikmalaya
Bupati Dadang Supriatna di ITMW 2025: Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Indonesia People-Centric Regency
Uben Yunara Diamankan Pihak Kepolisian, Begini Kata Kuasa Hukum Pelapor
Camat Nia, Proses Pemberhentian Kades Tidak Bisa Dilakukan Secara Spontan
Waka DPR RI Cucun Syamsurijal: Kehadiran Negara Penting dalam Kembangkan Seni Qasidah
Tak Ada Ampun! Reklame Tak Berizin di Bandung Disegel Satgas Kepatuhan Pajak

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 18:11 WIB

Kang DS Realisasikan Pembangunan Jalan Lewat Dana Panas Bumi, Warga: Terima Kasih Pak Bupati!

Rabu, 10 September 2025 - 21:51 WIB

Perumda Tirta Raharja Jamin Suplai Air Lahan Pertanian Aman, Tidak Terganggu Proyek SPAM

Rabu, 3 September 2025 - 22:05 WIB

Soal Pemecatan Keanggotaan, Begini Kata Mantan Ketua PWI Pusat

Rabu, 3 September 2025 - 12:59 WIB

Silaturahmi dan Deklarasi Damai Ormas Dengan Kang DS dan Forkopimda

Selasa, 2 September 2025 - 19:14 WIB

HM. Hairun: Bidan Desa Sangat Berjasa dalam Perlindungan Kesehatan Anak di Kabupaten Bandung

Rabu, 27 Agustus 2025 - 13:10 WIB

LPK PSDM Surya Nusantara Teken MoU dengan KUMIAI Jepang, Targetkan 20 Mitra untuk Penyaluran Pemagang

Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:16 WIB

Perhutani KPH Bandung Utara Memeriahkan HUT RI ke 80 di Wisata Wood Forest Cikole Lembang

Minggu, 24 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Erwin Mengajak Jemaah Untuk Terus Mendoakan Rakyat Palestina

Berita Terbaru

KUNJUNGAN WAMENDES : Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mendampingi kunjungan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria ke Eco Wisata Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, pada Selasa (12/12/2024).

Berita

Pemkab Dukung Swasembada Pangan dan Wisata Lokal

Rabu, 13 Nov 2024 - 13:31 WIB

Artikel

Pisah Sambut Sekwan DPRD Cimahi Penuh Haru dan Keakraban

Senin, 13 Okt 2025 - 17:57 WIB