Dr. HM. Dadang Supriatna, Sebut Stanting Merupakan Permasalah dari Hulu ke Hilir

Satunews.id

- Redaksi

Senin, 31 Juli 2023 - 05:38 WIB

502 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab. Bandung // Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) melaksanakan Rembug Stunting di Hotel Grand Sunshine Soreang, Kabupaten Bandung , Senin (31/7/2023).

Peserta dari rembug Stunting ini adalah jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat dan pihak lainnya.

Para Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kasubag Tata Usaha, Kepala Puskesmas, para Kepala Desa se-Kabupaten Bandung juga turut serta secara virtual mengikuti pelaksanaan diskusi Rembug Stunting tersebut.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna menyatakan bahwa urusan stunting merupakan permasalah dari hulu ke hilir.
“Saya kira bahwa saat ini enggak bisa dalam konteks satu atau dua bulan selesai masalah stunting,” kata Bupati Dadang Supriatna didampingi Sekda Kabupaten Bandung H. Cakra Amiyana dan Kepala DP2KBP3A H.M. Hairun dalam keterangannya pada giat Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Bandung.

Menurut Dadang Supriatna, penanganan percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara khusus.
“Ada jangka waktu, tapi disini lebih kepada bagaimana perhatian pemerintah daerah dalam hal program untuk bisa mengurangi angka stunting di Kabupaten Bandung,” tutur Bupati Bandung.

Upaya-upaya ini, imbuh Kang DS sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan, tentu harus dilakukan dalam diskusi yang dilaksanakan melalui pertemuan Rembug Stunting. “Sehingga nanti apa referensinya yang kira-kira harus didorong dalam masalah anggaran dan juga program,” ujar Kang DS.

Meski demikian, kata Kang DS, pihaknya tak bisa bekerja sendiri dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Bandung. “Semua OPD yang ada di dalamnya kewenangan masing-masing harus ikut terlibat dalam penanganan mengatasi penurunan stunting,” ujarnya.

Bupati Bandung pun mengaku optimis dalam penanganan stunting di Kabupaten Bandung akan terus menurun setelah melakukan berbagai langkah dan inovasi.
“Kita optimis, tahun kemarin juga kita dari 31 persen menurun menjadi 25 persen. Ini hasil kinerja semua komponen. Dan tadi ditargetkan 18 persen, kita lihat sampai per bulan ini berapa persen dalam percepatan penurunan angka stunting,” tuturnya.

Menurutnya, dalam kurun waktu empat bulan kedepan, apa yang harus dilakukan sehingga penurunan stunting bisa tercapai di 14 persen.
“Nah di tahun 2024, tentunya di 14 persen secara nasional dan 18 persen pada tahun 2023 ini. Diharapkan kita bisa mengimbangi seperti itu. Insya Allah kita hari ini menunggu hasil keputusan diskusi Rembug Stunting,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung H.M. Hairun mengatakan bahwa anak yang stunting itu karena mengalami gangguan perkembangan tubuh akibat kekurangan gizi dan hal lainnya.

Menurutnya pelaksanaan Rembug Stunting merupakan satu langkah penting yang harus dilaksanakan pemerintah Kabupaten Bandung sebagai salah satu upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama.

Hairun juga berharap dalam penanganan stunting di Kabupaten Bandung dilakukan secara terintegrasi. Selain mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rancangan kegiatan dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung secara terintegrasi.
“Pelaksanaan Rembug Stunting ini juga upaya membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Bandung,” katanya.

Kontr.

Ratna

Berita Terkait

Pemdes Cipambuan Luncurkan Program Bantuan Keuangan Infrastruktur Desa 2025 Tahap II
Sanapi Resmi Jabat Kepala Desa Singajaya, Jonggol
Pemkab Bogor Peringati HKN ke-61, Dorong Profesionalisme dan Inovasi Tenaga Kesehatan
Cireundeu Festival 2025: Mewarisi Tradisi, Merawat Generasi
Rido Korban Disabilitas Dijamin Sepenuhnya, ini Kata DP3A!
KRL Nanas BerHIAS RW 12 Desa Kranggan Siap Jadi Jawara
Satlantas Polres Sumenep Berikan Layanan Maksimal Terhadap Masyarakat di Kantor BPKB
Obat Keras Di Jual Terang – terangan DPRD Kota Bekasi: Ini Sudah Darurat Sosial!

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 21:52 WIB

Pemkot Cimahi Kukuhkan Inovator Terbaik di Ajang Cimahi Motekar Award (CHiMA) 2025

Rabu, 3 Desember 2025 - 11:18 WIB

Sinergi Pelayanan Publik: Poslantas dan Samsat Keliling permudah Urusan Kendaraan 

Selasa, 2 Desember 2025 - 18:20 WIB

Pemkot Cimahi Perkuat Garda Terdepan Pencegahan Zoonosis Lewat Bimtek Kader Kelurahan

Senin, 1 Desember 2025 - 12:36 WIB

Tingkatkan Keamanan, Lapas Palembang Gelar Penguatan Tusi Regu Pengamanan dan Sosialisasi Inovasi SIKEMBANG

Sabtu, 29 November 2025 - 18:33 WIB

Wujudkan Hidup Sehat, Rutan Baturaja Gelar Senam Bersama Warga Binaan

Jumat, 28 November 2025 - 23:56 WIB

Berikan Edukasi Keselamatan, Satlantas Polres Sumenep Hadir di Panggung Kreasi Rekan JSI

Jumat, 28 November 2025 - 11:03 WIB

Kegiatan Peduli Akan Sampah, JSI Gandeng DLH dan PKDI Sumenep Ciptakan Lingkungan Bersih

Jumat, 28 November 2025 - 10:27 WIB

Aksi Nyata JSI Bersama DLH dan PKDI Sumenep Ciptakan Lingkungan Bersih Dari Sampah

Berita Terbaru