Kab. Bandung, Satunews.id – Ketua Umum Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan sanitasi yang layak dan mendukung pembangunan sanitasi lingkungan berkelanjutan.
Hal itu ditandaskan Ketum Akkopsi saat pertemuan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan AKKOPSI di Ruang Rapat Bupati Bandung, Kamis (3/7/2025). Rapat membahas persiapan Pencanangan Nasional Sertifikasi Massive Open Online Course (MOOC) Laik Higiene Sanitasi di Yogyakarta pada 26 Juli 2025.
“Tidak akan terjadi keracunan makanan jika ahli gizinya benar, lingkungan mendukung, pengelolaan sampah teratur, dan sisa makanan bisa diolah dengan baik. Termasuk pekerja dan pola masak makanannya,” tandas
Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini.
Lebih lanjut, Kang DS menghitung dalam satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sehat dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membutuhkan keterlibatan 47 orang dari masyarakat lokal sebagai tenaga pengolah makanan. Namun menurutnya, transformasi informasi berkaitan dengan laik hygiene makanan dan minuman ini belum maksimal, juga masih terdapat hambatan dalam eksekusi program di lapangan.
“Karena itu saya sangat mendukung inisiatif program Laik Higiene yang sehat dan aman ini, terlebih dalam rangka mendukung Program MBG Bapak Presiden. Silakan nanti dibicarakan secara teknis agar dapat segera ditindaklanjuti dan dimaksimalkan persiapannya,” tambahnya.
Rencananya, pencanangan MOOC ini juga akan dibersamai dengan exhibition program-program unggulan terkait sanitasi dari beberapa mitra Akkopsi maupun AKLI. Inisiatif ini diharapkan menjadi sarana edukatif dan praktis untuk mempercepat pemahaman serta implementasi standar higienitas dalam mendukung program MBG di Indonesia.
(Asep A / Saefudin)