Kab. Bandung, Satunews.id – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada keluarga besar ReDTIKITA (Relawan Donor Darah dan Thalasemia Indonesia) dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Majalaya atas inisiasi kolaboratif yang sarat makna tersebut.
Pernyataan Bupati Bandung ini disampaikan pada kegiatan “Ngaji Bareng Thalasemia” dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1447 Hijriah dan Milad ReDTIKITA ke-3 yang dilaksanakan di Gedung KONI Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis (26/6/2025).
Namun pada pelaksanaan Ngaji Bareng Thalasemia itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna diwakili pejabat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan Puskesmas Cikaro Majalaya serta Camat Majalaya Gugum Gumilar.
“Semoga kegiatan ini bukan hanya menjadi momen reflektif, tetapi juga mampu menumbuhkan semangat baru dalam perjuangan kita mendampingi para penyintas thalasemia,” kata Bupati.
Dalam kegiatan pengajian seperti ini, Dadang Supriatna mengajak kepada banyak pihak untuk merenungi makna ujian hidup, termasuk ujian kesehatan, sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT.
“Penyakit bukan semata kelemahan, tetapi jalan untuk memperkuat sabar, menumbuhkan empati dan membuka ladang amal bagi kita,” kata Kang DS, sapaan akrab Bupati Dadang Supriatna ini.
Kang DS mengatakan bahwa thalasemia adalah penyakit genetik yang dapat dideteksi sejak dini, bahkan sejak usia kandungan 4 bulan.
“Penyakit ini memang tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan penanganan yang tepat, para penyintas dapat hidup dengan lebih baik dan mandiri,” ungkapnya.
“Di sinilah pentingnya peran kita semua untuk terus mengedukasi masyarakat, mendorong deteksi dini dan membangun budaya donor darah secara rutin,” imbuhnya.
Bupati Bedas ini mengajak mari bersama-sama menumbuhkan kepedulian terhadap penyintas thalasemia.
“Jangan biarkan mereka berjalan sendiri. Mari kita hadirkan pelukan sosial dan sistem pendukung yang kuat bukan hanya dari sisi medis, tapi juga spiritual dan emosional,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung melalui visi pembangunan “terwujudnya Kabupaten Bandung lebih Bedas, maju dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas”, memiliki misi pertama yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak dan berkarakter, dengan keberpihakan terhadap kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak”.
Ia menyebutkan kegiatan yang diinisiasi ReDTIKITA sangat sejalan dengan semangat tersebut. Ada penguatan sisi spiritual melalui pengajian, pemberdayaan masyarakat melalui edukasi, serta pelibatan relawan dalam aksi kemanusiaan.
“Kegiatan ini menjadi pilar penting dalam mencetak masyarakat yang sehat secara jasmani, rohani dan sosial,” katanya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap kegiatan ngaji bareng thalasemia ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi langkah nyata menuju masyarakat yang lebih peduli. Selain itu saling menguatkan dan tidak meninggalkan siapapun, termasuk mereka yang hidup dengan thalasemia.
Kang DS turut mengucapkan selamat Milad ke-3 untuk ReDTIKITA, semoga semakin kokoh dalam gerakan sosialnya, serta kepada seluruh peserta semoga mendapatkan barokah dari pengajian ini baik memperoleh pahala, ilmu, inspirasi maupun ketenangan batin.
Sementara itu Camat Majalaya Gugum Gumilar sangat apresiasi dengan adanya pemberian beasiswa terhadap anak-anak thalasemia pada giat Ngaji Bareng Thalasemia yang digagas ReDTIKITA.
“Yang pasti dengan adanya pemberian beasiswa terhadap anak-anak thalasemia ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak penyintas thalasemia. Selain itu diharapkan menjadi motivasi bagi para orang tua bahwa dengan keterbatasan tidak menjadi halangan bagi anak-anak penyintas thalasemia untuk bisa mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan sampai perguruan tinggi atau setinggi mungkin,” katanya.
“Mudah-mudahan dengan keterbatasan bagi penyintas thalasemia, tapi ada peluang untuk mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan,” katanya.
Sementara itu Pegiat ReDTIKITA Denni Hamdani mengatakan bahwa launching beasiswa untuk anak-anak thalasemia adalah kegiatan yang pertama kali dilaksanakan.
“Berharap launching beasiswa untuk anak-anak thalasemia ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Mumpung saat ini tahun ajaran baru, sehingga anak-anak thalasemia bisa memanfaatkan kesempatan ini,” katanya.
Denni mengatakan beasiswa untuk anak-anak thalasemia ini untuk anak usia sekolah SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi.
(saefudin)