Sumenep, satunews.id – Audiensi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) Distrik Sumenep, mendesak Pemerintah Kabupaten, untuk segera menyikapi kelangkaan dan tingginya harga LPG 3 Kg menuai kekecewaan.
Giat tersebut dilaksanakan hari Selasa, tanggal 17 Juni 2025 bertempat di kantor Pemkab Sumenep.
Ketua LSM GMBI Sumenep, Fendi Riyanto, mengatakan bahwa, selain menyoroti kelangkaan LPG 3 kg pihaknya juga menyikapi penyampaian Kabag Perekonomian, Dadang Dedy Iskandar, melalui media online yang diduga tanpa melakukan survei terlebih dahulu, hingga dinilai memberikan informasi yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan tentang kelangkaan dan tingginya harga LPG.
“Kami kecewa saat audiensi kemarin yang bersangkutan (Kabag Perekonomian) sedang tidak ada dikantor, padahal kami bersurat sekitar tiga hari sebelumnya,” ungkap Fendi dengan nada kesal. Kamis, (19/06)
Fendi menambahkan bahwa pihaknya akan terus menyoroti penyebab tingginya harga LPG 3 kg hingga masyarakat betul-betul merasakan manfaatnya sesuai dengan harga standartnya.
“Kami mendesak Pemkab Sumenep, untuk segera membuat Satgas khusus menyikapi adanya dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan serta adanya dugaan penimbunan,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menyayangkan, kinerja pemerintah yang selama ini hanya bicara diatas meja tanpa adanya suatu penindakan dan pemantauan langsung pendistribusian LPG 3 kg.
“Kalau sekiranya ditemukan adanya suatu pelanggaran, kami sekali lagi mendesak Pemerintah Kabupaten untuk segera menindak agen nakal dan segera mencabut izinnya,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, kami menanti klarifikasi Pemkab Sumenep melalui Kabag Perekonomian tentang sorotan tajam LSM GMBI adanya kelangkaan dan mahalnya LPG 3 kg.
(red)
Penerbit : Satunews.id