Satunews.id// Kabupaten Bogor // Minggu, 6 April 2025, Desa Antajaya, Kecamatan Tanjung Sari – Setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 H, masyarakat Desa Antajaya dan Desa Pasir Tanjung menggelar pesta rakyat yang unik dan menarik, yaitu Ngadu Karbit/Kuluwung. Acara ini telah menjadi tradisi budaya lokal yang diadakan setiap tahunnya untuk memeriahkan hari raya Idul Fitri.
Dentuman Suara Kuluwung yang Menggelegar
Pesta rakyat ini diadakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu (5-6/4/2025), dan dihadiri oleh masyarakat dari kedua desa. Suara dentuman kuluwung yang sangat kencang disambut oleh antusias para masyarakat yang menonton di lokasi Kp Pasir Kalong, Desa Antajaya.
Silaturahmi dan Kebudayaan Lokal
Kepala Desa Antajaya, Andi Pamungkas, SH, mengatakan bahwa pesta rakyat ini merupakan salah satu kegiatan yang menjadi kebudayaan desa dan sebagai ajang silaturahmi antara dua desa. “Pesta rakyat ini sudah menjadi tradisi kami, dan kami sangat senang karena masyarakat terhibur dengan acara ini,” ujarnya.
Persiapan dan Dukungan
Dalam pesta rakyat ini, telah disiapkan 21 meriam yang terbuat dari pohon baku atau kuluwung karbit dengan berbagai jenis ukuran. Andi menyampaikan bahwa masyarakat sangat antusias dengan acara ini, dan acara ini juga didukung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fatdlizon.
Apresiasi dari Kapolsek Tanjungsari
Kapolsek Tanjungsari, Iptu Agung Taufan, SH, MH, juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan pesta rakyat ini. “Acara ini sangat luar biasa, dan kami berharap acara ini tetap berjalan setiap tahunnya,” ujarnya.
Tradisi Budaya Lokal yang Berkelanjutan
Dengan demikian, pesta rakyat Ngadu Karbit/Kuluwung ini menjadi salah satu contoh tradisi budaya lokal yang berkelanjutan dan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya.
(Aminah)**