SATUNEWS.ID
KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) telah menunjukkan kinerja yang mumpuni selama 3,5 tahun dari target 5 tahun.
Hal itu dalam upaya mewujudkan lingkungan hidup dan infrastruktur yang berkualitas, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, berbasis partisipasi masyarakat dan tangguh terhadap bencana.
Sasaran DPUTR Kabupaten Bandung adalah meningkatnya kualitas infrastruktur. Indikator sasarannya adalah indeks kualitas infrastruktur.
Hal itu berdasarkan pada visi misi Kabupaten Bandung, dan sinkronisasi dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2021-2026.
Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa menjelaskan keberhasilan pembangunan selama 3,5 tahun dari target 5 tahun.
Ia pun turut menjelaskan serapan anggaran selama 3 tahun (2021-2023), yaitu dengan sumber anggaran APBD Rp 428.183.136.351 dengan panjang jalan 199,67 km, kemudian dana pusat Rp 118.245.483.792 dengan panjang jalan 40,67 km. Sehingga dengan total anggaran Rp 546.428.620.143 dengan panjang jalan 243,91 km.
“Sedangkan anggaran tahun 2024, masih on progres,” katanya.
Zeis turut menjelaskan keberhasilan mengambil dana dari pusat untuk peningkatan infrastruktur jalan, yaitu pada tahun 2021 sebesar Rp 11.262.035.000 dengan panjang jalan 4,7 km, tahun 2022 sebesar Rp 39.295.000.000 dengan panjang jalan 14,29 km, dan tahun 2023 sebesar Rp 67.688.448.792 dengan panjang jalan Rp 22,02 km.
“Total panjang jalan selama 3 tahun dalam perbaikan atau pemeliharaan sepanjang 40,67 km dengan anggaran Rp 118.245.483.792. sedangkan tahun 2024 masih on progres,” katanya.
Zeis juga menjelaskan keberhasilan dalam peningkatan infrastruktur pembangunan jembatan Cikeruh, jembatan Rancamanyar, dan jembatan Cidurian.
“Dari tiga pembangunan jembatan itu, manfaatnya peningkatan aksesibilitas, mengurangi waktu tempuh, membuka isolasi perbatasan, mengurangi kemacetan, dan mengurangi titik genangan banjir,” ungkapnya.
Disamping itu, lanjut Zeis, Pemkab Bandung telah merealisasikan program strategis pembangunan 5 rumah sakit umum daerah (RSUD). Yakni, RSUD Bedas Cimaung, RSUD Bedas Kertasari, RSUD Bedas Arjasari, RSUD Bedas Bojongsoang yang proses pembangunannya sudah mencapai 100 persen. Sedangkan RSUD Pacira masih dalam proses pembangunan.
“Sampai Nopember 2024 ini, progres pembangunan RSUD Pacira sudah mencapai 80 persen,” katanya.
Lebih lanjut Zeis mengungkapkan terkait dengan penyusunan cetak biru (blue print) harmonisasi lingkungan dengan pembangunan sudah disahkan dalam kurun waktu kepemimpinan Bupati Bandung tahun 2021-2024. Yaitu berupa RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang pertama disahkan di Provinsi Jawa Barat pasca UUCK (Undang-Undang Cipta Kerja) dan RDTR (Rencana Detil Tata Ruang) 2 Kawasan Strategis Perkotaan Soreang Terpadu.
“Termasuk Kawasan Terpadu Permukiman Tegalluar dan 4 kecamatan dimana dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Bandung terbaik se-Jawa Barat,” katanya.**