Kab. Bandung // satunews.id –Kabupaten Bandung merupakan salah satu gelaran Pembukaan Kampanye Bersama dalam rangka Menstrual Hygiene Day (MHD) 2024 sekaligus mengedukasikan Pubertas dan Manejemen Kebersihan Menstruasi (MKM), yang di gagas oleh Speak Indonesia dan bekerjasama dengan Unicef di Dome Balerame Soreang Bandung, Selasa (28/5/2024).
Direktur Speak Indonesia Wiwit Heris Mandari menjelaskan Jadi pihaknya ingin mengantisipasi agar produktifitas anak – anak putri atau perempuan itu tidak turun ketika mentruasi. Karena satu dari enam anak di Indonesia itu tidak masuk sekolah. “Yang pertama, ketidak ketersedian sarana sanitasi disekolah yang kedua, karena merasa itu penyakit dan ketiga mereka meras di bully oleh teman – temannya. Jadi kami berharap dengan adanya program Edukasi Pubertas MKM ini bisa mendukung anak – anak perempuan lebih percaya diri dan produktif,” katanya
Salah satu dikatakan Bapak Bupati Dadang Supriatan dirinya mendukung karena dalam menekan perkawinan anak atau pernikahan dini.
“Sehingga kita bisa memberikan kesempatan anak – anak perempuan ini, juga bisa setara dengan anak laki – laki. Mereka bisa berkarir dengan lebih baik dan juga menjadi generasi emas yang sehat dan bedas.
Wiwit menjelaskan bahwa Speak Indonesia suatu lembaga yang bermitra dengan UNICEF “United Nations International Children’s Emergency Fund” (Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang bergerak untuk anak dan perempuan.
“Dan kami juga telah bekerjasama dengan Kementerian pendidikan dan ristek, kemenag kemudian bekerjasama dengan Dinkes, kementrian PPA dan BKKBN. Kita berharap Kabupaten Bandung bisa menjadi percontohan, karena inisiasi dan inovasinya sangat luar biasa tidak sampai lima bulan hampir 80 persen sekolah sudah tersosialisasi dan ini tidak terjadi di tempat lain,” terang Wiwit
Wiwit mengatakan bahwa Kabupaten Bandung ingin menjadi percontohan dan inpirasi sehingga lebih banyak lagi anak – anak perempuan dan laki laki yang teredukasi dan akhirnya bisa menjadi generasi emas sehat dan Bedas.
“Kenapa kami pilih anak mulai SMP, kami fikir karena anak SMP ini adalah anak – anak yang intinya mereka bisa menjadi pendamping bagi adik – adiknya dan juga bisa menyuarakan pada orang tuanya,” terang Wiwit dan
“Kami memang setelah ini akan mencoba kepada anak SD, karena saya rasa anak SD ini penting. Dan juga dukungannya dari bunda bedas kami sangat membutuhkan, sehingga semua guru – guru SMP, SMA bahkan anak anak duta sekolah itu bisa untuk melatih adik – adiknya,”
Sementara, tambah Wiwit, untuk anak – anak SMA mereka lebih siap, sementara untuk anak SD dan SMP mereka ini baru mengalami mentruasi pertama.
“Jadi kemudian mereka perlu kita kuatkan kita berikan edukasi yang sebaik – baiknya agar kepannya lebih sehat, kuat menju Indonesia emas,” tutupnya.
( Asp )**