BANDUNG || Sebanyak 30 pelukis dari Kampung Jelekong, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggelar aksi Bela Palestina pada Minggu (26/11/2023). Tak seperti aksi-aksi lainnya, para pelukis tersebut menggambar secara bebas tentang apa saja yang bermakna solidaritas terhadap Palestina. Ke-30 pelukis tersebut berjajaran di sepanjang jalan Kampung Jelekong. Pelbagai gambar dituangkan oleh para pelukis secara bebas.
Ketua Aksi Bela Palestina sekaligus pelukis yang ikut terlibat Tata Kurnia (50) mengatakan, para pelukis dibiarkan menggambar apapun, tidak wajib bertema Palestina. Pasalnya, lukisan yang dibuat hari itu akan dilelang dan dijual. Hasil penjualan lukisan akan disumbangkan ke Palestina melalui yayasan yang terpercaya. “Kalau terlalu identik dengan Palestina khawatir lukisan tersebut tidak laku atau tak ada yang berminat untuk membeli, jadi kami bebaskan saja para pelukis berkreasi. Jadi tidak sesuai tema, yang penting sumbangan dan karyanya untuk Palestina full,” kata Tata, ditemui di lokasi.
Menurut Tata, lukisan yang dibuat para senimam Jelekong sudah di-booking oleh para kolektor di luar. Hanya beberapa lukisan saja yang belum terjual dan sampai saat ini masih dalam proses penawaran. “Lukisan ini udah dipesan sudah banyak, yang sebelah sana udah ada yang booking. Engga semua cuman ada yang belum ke booking satu dua mah,” tutur dia. Ia menuturkan, para penikmat lukisan jelekong masih banyak yang menyukai lukisan tanpa tema. Hal itu yang menyebabkan dia dan pelukis lainnya memutuskan untuk melukis bebas meski dalam konteks kegiatan Aksi Bela Palestina. “Nanti kalau pake tema Palestina yang beli siapa, tapi kalau bebas, bisa request pesenan lukisan apa ke beberapa seniman. Ada yang melukis sebelum kegiatan ini berlangsung. Namun, lukisannya berpotensi tidak masuk kategori lelang dibandingkan dengan yang dilukis hari ini secara mendadak,” ungkap dia. “Ada juga yang ngirim lukisan udah jadi. Tapi itu mah ga bisa dijamin laku karena selera orang kan beda-beda,” tambah dia. Bagi masyarakat umum yang mau membeli lukisan tersebut mesti datang. “Bisa aja tinggal datang ke sini dan ini beli sama saya, misalnya modal Rp 100 ribu kanvas sama cat, berani berapa bayar buat didonasikan, dan intinya tidak dipatok harga,” jelasnya. Tak hanya membuat lukisan kemudian dilelang atau dijual. Tata menyebut, ada beberapa seniman yang berjualan kaos.
BANDUNG || Sebanyak 30 pelukis dari Kampung Jelekong, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggelar aksi Bela Palestina pada Minggu (26/11/2023). Tak seperti aksi-aksi lainnya, para pelukis tersebut menggambar secara bebas tentang apa saja yang bermakna solidaritas terhadap Palestina. Ke-30 pelukis tersebut berjajaran di sepanjang jalan Kampung Jelekong. Pelbagai gambar dituangkan oleh para pelukis secara bebas.
Ketua Aksi Bela Palestina sekaligus pelukis yang ikut terlibat Tata Kurnia (50) mengatakan, para pelukis dibiarkan menggambar apapun, tidak wajib bertema Palestina. Pasalnya, lukisan yang dibuat hari itu akan dilelang dan dijual. Hasil penjualan lukisan akan disumbangkan ke Palestina melalui yayasan yang terpercaya. “Kalau terlalu identik dengan Palestina khawatir lukisan tersebut tidak laku atau tak ada yang berminat untuk membeli, jadi kami bebaskan saja para pelukis berkreasi. Jadi tidak sesuai tema, yang penting sumbangan dan karyanya untuk Palestina full,” kata Tata, ditemui di lokasi.
Menurut Tata, lukisan yang dibuat para senimam Jelekong sudah di-booking oleh para kolektor di luar. Hanya beberapa lukisan saja yang belum terjual dan sampai saat ini masih dalam proses penawaran. “Lukisan ini udah dipesan sudah banyak, yang sebelah sana udah ada yang booking. Engga semua cuman ada yang belum ke booking satu dua mah,” tutur dia. Ia menuturkan, para penikmat lukisan jelekong masih banyak yang menyukai lukisan tanpa tema. Hal itu yang menyebabkan dia dan pelukis lainnya memutuskan untuk melukis bebas meski dalam konteks kegiatan Aksi Bela Palestina. “Nanti kalau pake tema Palestina yang beli siapa, tapi kalau bebas, bisa request pesenan lukisan apa ke beberapa seniman. Ada yang melukis sebelum kegiatan ini berlangsung. Namun, lukisannya berpotensi tidak masuk kategori lelang dibandingkan dengan yang dilukis hari ini secara mendadak,” ungkap dia. “Ada juga yang ngirim lukisan udah jadi. Tapi itu mah ga bisa dijamin laku karena selera orang kan beda-beda,” tambah dia. Bagi masyarakat umum yang mau membeli lukisan tersebut mesti datang. “Bisa aja tinggal datang ke sini dan ini beli sama saya, misalnya modal Rp 100 ribu kanvas sama cat, berani berapa bayar buat didonasikan, dan intinya tidak dipatok harga,” jelasnya. Tak hanya membuat lukisan kemudian dilelang atau dijual. Tata menyebut, ada beberapa seniman yang berjualan kaos.
BANDUNG || Sebanyak 30 pelukis dari Kampung Jelekong, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggelar aksi Bela Palestina pada Minggu (26/11/2023). Tak seperti aksi-aksi lainnya, para pelukis tersebut menggambar secara bebas tentang apa saja yang bermakna solidaritas terhadap Palestina. Ke-30 pelukis tersebut berjajaran di sepanjang jalan Kampung Jelekong. Pelbagai gambar dituangkan oleh para pelukis secara bebas.
Ketua Aksi Bela Palestina sekaligus pelukis yang ikut terlibat Tata Kurnia (50) mengatakan, para pelukis dibiarkan menggambar apapun, tidak wajib bertema Palestina. Pasalnya, lukisan yang dibuat hari itu akan dilelang dan dijual. Hasil penjualan lukisan akan disumbangkan ke Palestina melalui yayasan yang terpercaya. “Kalau terlalu identik dengan Palestina khawatir lukisan tersebut tidak laku atau tak ada yang berminat untuk membeli, jadi kami bebaskan saja para pelukis berkreasi. Jadi tidak sesuai tema, yang penting sumbangan dan karyanya untuk Palestina full,” kata Tata, ditemui di lokasi.
Menurut Tata, lukisan yang dibuat para senimam Jelekong sudah di-booking oleh para kolektor di luar. Hanya beberapa lukisan saja yang belum terjual dan sampai saat ini masih dalam proses penawaran. “Lukisan ini udah dipesan sudah banyak, yang sebelah sana udah ada yang booking. Engga semua cuman ada yang belum ke booking satu dua mah,” tutur dia. Ia menuturkan, para penikmat lukisan jelekong masih banyak yang menyukai lukisan tanpa tema. Hal itu yang menyebabkan dia dan pelukis lainnya memutuskan untuk melukis bebas meski dalam konteks kegiatan Aksi Bela Palestina. “Nanti kalau pake tema Palestina yang beli siapa, tapi kalau bebas, bisa request pesenan lukisan apa ke beberapa seniman. Ada yang melukis sebelum kegiatan ini berlangsung. Namun, lukisannya berpotensi tidak masuk kategori lelang dibandingkan dengan yang dilukis hari ini secara mendadak,” ungkap dia. “Ada juga yang ngirim lukisan udah jadi. Tapi itu mah ga bisa dijamin laku karena selera orang kan beda-beda,” tambah dia. Bagi masyarakat umum yang mau membeli lukisan tersebut mesti datang. “Bisa aja tinggal datang ke sini dan ini beli sama saya, misalnya modal Rp 100 ribu kanvas sama cat, berani berapa bayar buat didonasikan, dan intinya tidak dipatok harga,” jelasnya. Tak hanya membuat lukisan kemudian dilelang atau dijual. Tata menyebut, ada beberapa seniman yang berjualan kaos.
BANDUNG || Sebanyak 30 pelukis dari Kampung Jelekong, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggelar aksi Bela Palestina pada Minggu (26/11/2023). Tak seperti aksi-aksi lainnya, para pelukis tersebut menggambar secara bebas tentang apa saja yang bermakna solidaritas terhadap Palestina. Ke-30 pelukis tersebut berjajaran di sepanjang jalan Kampung Jelekong. Pelbagai gambar dituangkan oleh para pelukis secara bebas.
Ketua Aksi Bela Palestina sekaligus pelukis yang ikut terlibat Tata Kurnia (50) mengatakan, para pelukis dibiarkan menggambar apapun, tidak wajib bertema Palestina. Pasalnya, lukisan yang dibuat hari itu akan dilelang dan dijual. Hasil penjualan lukisan akan disumbangkan ke Palestina melalui yayasan yang terpercaya. “Kalau terlalu identik dengan Palestina khawatir lukisan tersebut tidak laku atau tak ada yang berminat untuk membeli, jadi kami bebaskan saja para pelukis berkreasi. Jadi tidak sesuai tema, yang penting sumbangan dan karyanya untuk Palestina full,” kata Tata, ditemui di lokasi.
Menurut Tata, lukisan yang dibuat para senimam Jelekong sudah di-booking oleh para kolektor di luar. Hanya beberapa lukisan saja yang belum terjual dan sampai saat ini masih dalam proses penawaran. “Lukisan ini udah dipesan sudah banyak, yang sebelah sana udah ada yang booking. Engga semua cuman ada yang belum ke booking satu dua mah,” tutur dia. Ia menuturkan, para penikmat lukisan jelekong masih banyak yang menyukai lukisan tanpa tema. Hal itu yang menyebabkan dia dan pelukis lainnya memutuskan untuk melukis bebas meski dalam konteks kegiatan Aksi Bela Palestina. “Nanti kalau pake tema Palestina yang beli siapa, tapi kalau bebas, bisa request pesenan lukisan apa ke beberapa seniman. Ada yang melukis sebelum kegiatan ini berlangsung. Namun, lukisannya berpotensi tidak masuk kategori lelang dibandingkan dengan yang dilukis hari ini secara mendadak,” ungkap dia. “Ada juga yang ngirim lukisan udah jadi. Tapi itu mah ga bisa dijamin laku karena selera orang kan beda-beda,” tambah dia. Bagi masyarakat umum yang mau membeli lukisan tersebut mesti datang. “Bisa aja tinggal datang ke sini dan ini beli sama saya, misalnya modal Rp 100 ribu kanvas sama cat, berani berapa bayar buat didonasikan, dan intinya tidak dipatok harga,” jelasnya. Tak hanya membuat lukisan kemudian dilelang atau dijual. Tata menyebut, ada beberapa seniman yang berjualan kaos.