SATUNEWS.ID
PEMKOT BANDUNG || menggencarkan gerakan menanam sayur secara serentak di 30 kecamatan untuk mengendalikan inflasi serta menjaga ketahanan pangan di kota tersebut.
“Untuk membantu penanggulangan inflasi, gerakan menanam beberapa komoditas dilaksanakan secara masif dan serentak di seluruh kecamatan di Kota Bandung,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di Bandung,
Ema mengatakan gerakan ini dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan, terutama di daerah non-sentra melalui program Bandung Menanam.
Bandung Menanam yang sudah memasuki jilid kelima ini mengusung tema ‘Hijau Kotanya, Petik Buahnya’. Sekitar 210 ribu bibit berbagai jenis sayuran ditanam secara serentak pada kegiatan ini.
“Kegiatan ini menyadarkan kita tentang betapa pentingnya produk tanaman produktif yang berkaitan dengan kehidupan keseharian,” katanya.
Dia mengatakan jenis tanaman cabai akan diprioritaskan untuk ditanam sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan pangan daerah, serta mengendalikan inflasi yang mengalami peningkatan yang dipicu kenaikan harga cabai.
“Tetapi saya yakin dalam beberapa waktu ke depan, Bandung ada masa memanen cabai. Mudah-mudahan walaupun harganya masih tinggi, segera bisa dikendalikan dengan kegiatan macam ini,” kata dia.
Selain menggelar kegiatan penanaman secara serentak, kata dia, pemerintah kota juga memberikan dukungan dengan menghadirkan pasar murah untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan di tengah harga yang masih tinggi.
“Kegiatan ini bersinergi dengan kegiatan pasar murah yang secara bergiliran dilaksanakan di 30 kecamatan. Jadi saya pikir ini saling berkaitan dengan upaya kita yang strategis untuk mengendalikan inflasi,” kata Ema.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyampaikan kegiatan Bandung Menanam jilid lima tersebut melibatkan bantuan dari berbagai pihak seperti Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Kementerian Pertanian hingga Bank Indonesia.
“Untuk bibit pohon di kewilayahan sudah terdistribusi semua. Serentak bersamaan secara hibrid kami lakukan penanaman,” kata Gin Gin.
Gin Gin menyatakan kegiatan tersebut bukan hanya berjalan di awal penanaman saja. Untuk menjaga komitmen bersama, dilakukan pula penandatanganan komitmen untuk merawat dan melestarikan tanaman yang sudah ditanam.
“Kami juga ada tim yang memantau ke setiap titik kerja sama dengan kewilayahan. Tiap tiga atau enam bulan mereka harus melaporkan perkembangan tanaman tersebut,” katanya.
Ia berharap, kegiatan ini mampu melestarikan lingkungan dan juga menjaga pangan di Kota Bandung. “Kami ingin membangun ketahanan pangan, sehingga pohon yang kami tanam merupakan tanaman produktif,” kata dia.
Ditulis Oleh : Henhen Editor