KAB BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mendorong komoditi atau produk pertanian yang dihasilkan para petani Kabupaten Bandung bisa menembus pasar ekspor terutama ke Malaysia dan Singapura. Pasalnya, produk atau komoditi pertanian Kabupaten Bandung berkualitas dunia.
Hal tersebut disampaikan Bupati Dadang Supriatna saat membuka even Bedas Agro Fair 2023 di Miko Mall, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/10/2023). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sektor pertanian di Kabupaten Bandung.
“Even Bedas Agro Fair ini merupakan suatu even luar biasa yang mempertemukan para petani, pengusaha dan para konsumen. Kabupaten Bandung itu memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Banyak komoditi unggulan yang kita hasilkan,” kata Bupati saat membuka acara.
Bedas Agro Fair adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pertanian (Distan) untuk mempromosikan dan mendukung produk pertanian lokal serta memotivasi para pelaku agribisnis di Kabupaten Bandung.
Menurut Bupati, Bedas Agro Fair Kabupaten Bandung menjadi platform bagi petani, pengusaha, dan pelaku agribisnis untuk memamerkan produk mereka kepada masyarakat luas. Selain itu, acara ini juga menyediakan kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan teknologi terkini dalam bidang pertanian.
“Dengan adanya Bedas Agro Fair ini, diharapkan pertanian lokal dapat semakin dikenal dan berkembang dengan baik. Kemarin kita ada tawaran dari buyer Malaysia. Saya berharap produk pertanian kita bisa diekspor ke Malaysia dan Singapura. Semoga ini bisa membangkitman semangat para petani,” ujar Dadang Supriatna.
Salah satu komoditi andalan Kabupaten Bandung yang siap ekspor adalah kopi. Pemkab Bandung bahkan telah membuat depo khusus penampungan hasil komoditi kopi dari petani di Kecamatan Solokanjeruk. Di samping itu, ada pula komoditi lainnya yang berpeluang diekspor.
Namun orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu mengingatkan agar para petani mendahulukan ketersediaan pangan lokal sebelum memutuskan untuk memenuhi permintaan ekspor. Bupati berpesan agar para petani mendahulukan kebutuhan Kabupaten Bandung dan Jawa Barat sebelum memenuhi pasar ekspor.
“Jangan sampai kita ekspor, tapi kebutuhan lokal kita tidak terpenuhi. Ini tentu harus disiasati dengan strategi dan langkah-langkah yang jelas. Minimal kita penuhi dulu kebutuhan minimal Bandung Raya dan Jawa Barat, baru ekspor,” tutur Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung itu.
Ia mengaku optimistis target pemenuhan kebutuhan pangan lokal maupun eskpor bisa direalisasikan oleh para petani Kabupaten Bandung yang berjumlah 142 ribu orang. Terlebih, Bupati memuji bahwa petani Kabupaten Bandung merupakan para petani yang handal.
“Para petani kita merupakan para petani yang handal dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, saya support terus para petani. Saya sediakan hibah Rp 20 miliar tahun ini. Tahun depan kita tambah,” ungkap Kang DS, seraya disambut tepuk tangan meriah para petani.
Politisi PKB itu juga menitipkan pesan khusus kepada Dinas Pertanian dan BUMD Pemkab Bandung yakni PT Bandung Daya Sentosa (BDS) untuk fokus membantu kesejahteraan para petani Kabupaten Bandung sekaligus menggali potensi besar pertanian Kabupaten Bandung.
“Saya minta Bu Kadis Pertanian, tolong maping (petakan) berapa jumlah komoditi dan jumlah para petani di tiap wilayah. Tolong perhatikan juha ketersediaan pangam lokal. Boleh kita eskpor, tapi jangan lupakan kebutuhan pokok kita,” kata Bupati.
Selama Bedas Agro Fair yang diselenggarakan pada 21-22 Oktober 2023, pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan seperti pameran produk pertanian, pertunjukan pertanian, seminar, lokakarya, dan demonstrasi teknik pertanian terbaru.
Acara ini juga menyediakan kesempatan bagi para petani dan pelaku agribisnis untuk menjalin kemitraan dengan pihak lain, seperti distributor, pemasok, dan investor.
Dalam Bedas Agro Fair Kabupaten Bandung, berbagai produk pertanian lokal dipamerkan. Beberapa produk pertanian lokal yang dipamerkan dalam acara tersebut antara lain produk pertanian seperti padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah.
Ada pula, produk olahan pertanian seperti makanan ringan, makanan tradisional, makanan organik, dan produk makanan berbahan dasar pertanian lokal. Selain itu, produk kerajinan tangan berbasis pertanian seperti anyaman bambu, kerajinan dari tanaman serat, produk kreatif dari limbah pertanian, dan produk kerajinan lainnya juga dipamerkan.
(DR)**