Kab. Bandung // Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung Jawa Barat mengalami dampak akibat badai El Nino yang menerjang sejak bulan Juni 2023.
Pada bulan Juni terjadi penurunan kapasitas air sebanyak 10 %, bulan Juli 30% dan pada bulan Agustus hingga 40 sampai 60% yang diklaim sebagai puncak penurunan kapasitas air.
Menurut Dirut Perumda Tirta Raharja, Drs. H. Tedi Setiabudi, M.T dalam keterangannya terkait Strategi Perumda Air Minum Tirta Raharja dalam menghadapi El Nino menuturkan bahwa dampak yang dirasakan akibat El Nino adalah kapasitas yang jauh menurun, bukan hanya karena pemanasan global, namun juga perubahan iklim dan berkurangnya vegetasi di sekitar sumber-sumber air atau bendungan yang merupakan pemasok cadangan air alami.
Untuk, itu Tedi mengharapkan agar masyarakat mulai menghemat air bersih untuk keperluan sehari hari.
Hal tersebut ia sampaikan mengingat Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung harus berupaya agar masyarakat bisa menikmati air bersih dengan layak.
Adapun upaya yang dilakukan di antaranya memperbaiki instalasi, jaringan dan mencari sumber air yang baru.
Perumda Air Minum Tirta Raharja Sikapi Dampak El Nino
Langkah Perumda Air Minum Tirta Raharja
Selama ini Perumda Tirta Raharja menyalurkan air dari Gambung, Situ Cileunca dan beberapa sumber mata air. Selain itu pihaknya sudah melakukan upaya konservasi dengan stakeholder terkait, seperti Perhutani guna melakukan penghijauan di sekitar area sumber air seperti bendungan atau waduk yang memang memerlukan kerapatan vegetasi untuk menyimpan cadangan air saat musim kemarau seperti sekarang.
Perumda Air Minum Tirta Raharja tengah melakukan pengaturan pengaliran air dengan sistem penjadwalan kepada para pelanggan. Walaupun distribusi air tidak maksimal seperti saat sebelum El Nino, namun masyarakat masih bisa mendapatkan air bersih.
“Kami juga berupaya melakukan penampungan air di dalam reservoir atau pendistribusian di luar jam puncak, sehingga saat jam puncak kami mampu menyediakan pasokan air untuk masyarakat. Artinya kami menjaga kontinuitas distribusi pasokan, walaupun tidak maksimal yaitu dengan penjadwalan tersebut,” tutup Tedi kepada awak media, Senin (21/08/23).
(Red) **