Lebong, Satunews.id — Lebong, 6 Oktober 2025 | Ketua Kelompok Tani Tunas Mekar Desa Talang Liak I, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong, Mulyan, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan setoran atau fee sebesar 20 persen kepada oknum di Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Lebong terkait pelaksanaan program Optimalisasi Lahan (Oplah) Non Rawa tahun anggaran berjalan.
“Kami tidak tahu-menahu soal adanya setoran atau fee 20 persen. Kelompok kami tidak pernah memberikan setoran apa pun kepada pihak manapun,” tegas Mulyan saat dikonfirmasi awak media, Senin (6/10/2025).
Menurut Mulyan, pencairan dana program Oplah dilakukan secara langsung ke rekening kelompok tani, bukan melalui perantara pihak dinas. Ia menjelaskan bahwa tahap pertama pencairan mencapai 70 persen dari total anggaran, dan seluruh dana tersebut telah digunakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pembangunan infrastruktur irigasi.
“Dana langsung ditransfer ke rekening kelompok. Kami gunakan sepenuhnya untuk pembangunan irigasi sesuai RAB dan spesifikasi yang telah disepakati,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mulyan menyampaikan bahwa program Oplah sangat membantu para petani di wilayahnya, terutama dalam peningkatan akses air untuk lahan pertanian. Ia menilai, keberadaan irigasi baru memberikan dampak nyata terhadap produktivitas dan efisiensi pertanian masyarakat.
“Kegiatan ini sangat membantu petani pengguna air. Dengan adanya pembangunan irigasi, kebutuhan air menjadi lebih terjamin, dan lahan bisa diolah lebih maksimal,” ujarnya.
Mulyan juga melaporkan bahwa progres pembangunan irigasi sudah mencapai 50 hingga 60 persen. Ia memastikan proses pekerjaan dan opname berjalan lancar tanpa kendala berarti di lapangan.
“Kami bersyukur proses berjalan baik. Opname juga lancar tanpa hambatan,” tambahnya.
Di akhir wawancara, Mulyan menyampaikan terima kasih kepada Disperkan Kabupaten Lebong atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kelompoknya sebagai penerima manfaat program Oplah tahun 2025.
Ia berharap program serupa dapat terus dilanjutkan pada tahun 2026 mendatang agar semakin banyak kelompok tani yang merasakan manfaatnya.
“Kami berharap program Oplah tetap berlanjut di tahun depan. Ini sangat membantu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah,” tutup Mulyan.
(Elrozeko)