Sumenep, satunews.id – Dalam upaya peningkatan perekonomian Dusun Karojah, Desa Gelugur, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, dalam sektor pertanian, tentunya harus ada faktor penunjang yang memadai. Salah satunya pembangunan akses Jalan Usaha Tani (JUT).
Pembangunan infrastruktur jalan rabat beton menjadi penunjang aktivitas masyarakat di desa khususnya di bidang pertanian. Masyarakat akan dengan mudah melakukan aktivitas seperti mengirim bibit tanaman ke sawah, membawa hasil panen, menjual hasil panen ke pasar, dan lain sebagainya.
Pada tahun ini Desa Gelugur melalui Kelompok Tani (Poktan) mendapat bantuan khusus dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berupa rabat beton Jalan Usaha Tani (JUT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2024.
Namun sangat disayangkan, Pembangunan Infrastruktur Jalan Usaha Tani (JUT) tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi dan dikerjakan asal jadi. Tidak adanya prasasti sebagai penunjang keterbukaan informasi publik juga menjadi salah satu alasan utama pembangunan tersebut serta berapa besar pagu anggaran yang diterima oleh kelompok tani tersebut.
Divisi Investigasi LSM Alam Semesta DPW Jatim Ibnu Hajar kepada media ini mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan hasil pekerjaan jalan rabat beton yang diduga asal jadi.
“Ketua kelompoknya kalau nggak salah namanya Taqiudin mas, saya sangat kecewa melihat kualitas hasil pekerjaannya. Bahkan, saya juga menduga tidak sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis). tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan tentang banyaknya kejanggalan dalam proses pengerjaan jalan rabat beton tersebut sehingga ada indikasi dikorupsi.
“Jadi, saya kecewa berat, karena dalam pelaksanaan pekerjaannya juga sangat amburadul banyak bahan-bahan seperti merk semen yang memakai semen merah putih dan parahnya lagi baru berjalan hitungan bulan sudah banyak yang rusak,” ungkapnya kepada media ini. Jum’at, 01/10/2024.
Tidak hanya itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep memberikan ruang gerak bagi para kelompok tani untuk selalu mengajukan bantuan ke dinas terkait agar masyarakat tidak kesulitan akses dalam bertani.
“Pembangunan jalan rabat beton tersebut menelan dana hingga ratusan juta rupiah, sementara hasilnya kurang memuaskan,” tuturnya dengan nada geram.
Awak media akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas. Hingga berita ini ditayangkan awak media mencoba mendatangi rumah kediaman Taqiudin selaku ketua kelompok tani yang beralamat di Dusun Karojah, Desa Gelugur, namun yang bersangkutan sedang tidak ada ditempat.
(Rul)
#Satunews.id
#Satunews.idSumenep
#Satunews.idJawaTimur