Sejak kapan Kejaksaan Agung RI ” ALERGI ” Kiriman Karangan Bunga

Satunews.id

- Redaksi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:06 WIB

5015 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Satunews.id – Karangan bunga dari RJN Bekasi Raya yang ditujukan kepada Kepala Kejaksaan Agung RI, ST Burhanuddin, mendapatkan penolakan dari petugas keamanan Kejaksaan Agung RI. Karangan bunga yang berisi kritik atas dugaan lambannya penanganan beberapa kasus korupsi di Kabupaten Bekasi itu diinstruksikan untuk tidak diturunkan di area Kejaksaan Agung. Senin, (28/10/2024).

Keprihatinan masyarakat Bekasi atas sejumlah kasus dugaan korupsi yang belum terselesaikan kembali diungkapkan secara terbuka oleh RJN Bekasi Raya. RJN Bekasi Raya mendesak Kejaksaan Agung untuk mengambil langkah tegas terkait beberapa kasus dugaan korupsi di Pemerintah Kabupaten Bekasi yang dinilai lambat ditangani oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi.

Masyarakat, yang diwakili oleh RJN Bekasi Raya, mengajukan permintaan resmi kepada Kejaksaan Agung RI untuk menangani beberapa dugaan kasus korupsi di Kabupaten Bekasi. Permintaan ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap kinerja Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi dalam menangani kasus-kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Permintaan ini ditujukan kepada ST Burhanuddin, Kepala Kejaksaan Agung RI, dengan harapan agar lembaga tersebut melakukan investigasi langsung. Kasus-kasus yang dimaksud melibatkan beberapa lembaga di Kabupaten Bekasi, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bekasi.

*Terdapat empat kasus utama yang dilaporkan, yaitu:*

– Pengadaan Solar sebesar Rp15 miliar di DLH Kabupaten Bekasi untuk tahun anggaran 2022 yang diduga tidak sesuai prosedur.

– Jual beli proyek di Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi yang dicurigai melibatkan oknum tertentu.

– Proyek Siluman atau proyek tanpa transparansi di lingkungan Pemkab Bekasi.

– Dana Hibah KONI sebesar Rp6,8 miliar untuk tahun anggaran 2023, yang diduga mengalami penyimpangan.

Kasus yang terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi, khususnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan beberapa dinas terkait.

Kasus-kasus ini berasal dan bergulir dari tahun anggaran 2022 dan 2023, dengan dugaan adanya praktik-praktik penyimpangan yang berpotensi merugikan keuangan negara dan berdampak buruk bagi pelayanan publik.

Masyarakat Bekasi, melalui RJN Bekasi Raya, berharap agar Kejaksaan Agung dapat mengambil langkah cepat dan efektif dalam menangani kasus-kasus ini. Mereka juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap kinerja Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, yang dinilai tidak optimal dalam menindaklanjuti laporan-laporan yang ada.

*Penolakan oleh Keamanan Kejaksaan Agung RI*

Petugas keamanan Kejaksaan Agung menyampaikan bahwa karangan bunga tersebut tidak diizinkan untuk diletakkan di lingkungan Kejaksaan Agung. “Maaf, tidak boleh diturunkan di sini,” ujar salah satu petugas keamanan yang enggan meyebutkan namanya, pada 27 oktober 2024 minggu malam pukul 22:45 Wib. Alasan resmi penolakan tersebut belum dikonfirmasi secara jelas, namun tindakan ini menuai sorotan dari berbagai pihak, terutama dari masyarakat Bekasi yang tergabung dalam RJN Bekasi Raya.

Hisar Ketua RJN Bekasi Raya menyatakan bahwa tindakan penolakan ini dapat menimbulkan kesan tertutup pada publik. “Penolakan untuk menurunkan karangan bunga yang di sampaikan oknum security Kejaksaan Agung RI bisa saja menimbulkan interpretasi bahwa kritik tersebut tidak diterima. Padahal, kritik semacam ini adalah bagian dari keterbukaan dan komunikasi antara masyarakat dengan lembaga negara,” ujarnya.

Lebih lanjut menurut Hisar transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran publik sangat krusial. “Jika dugaan korupsi semacam ini tidak segera ditindaklanjuti, akan ada dampak besar terhadap kepercayaan publik, tidak hanya terhadap pemda Kab Bekasi, tetapi juga terhadap penegak hukum yang bertanggung jawab,” ungkapnya.

Chris Manurung Ketua GMNI Bekasi, menyatakan bahwa langkah RJN Bekasi Raya dalam mengirimkan karangan bunga adalah bentuk kritik sosial yang kreatif dan berani. “Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah lelah dan mengharapkan adanya tindakan tegas. Kejaksaan Agung perlu merespon permintaan ini untuk menjaga kredibilitas institusinya,” Tegas Chris.

*Tuntutan Masyarakat untuk Transparansi dan Akuntabilitas*

Melalui karangan bunga tersebut, masyarakat Bekasi berharap agar Kejaksaan Agung RI dapat menunjukkan keberpihakan pada penegakan hukum yang adil dan transparan. Masyarakat mendesak agar Kejaksaan Agung bertindak lebih aktif dalam menangani dugaan kasus korupsi di Kabupaten Bekasi yang sudah lama dilaporkan.

Dengan adanya penolakan ini, masyarakat Bekasi menegaskan akan terus mengawal kasus-kasus yang mereka anggap merugikan kepentingan publik. Mereka berharap Kejaksaan Agung dapat mempertimbangkan aspirasi tersebut dengan melakukan investigasi yang mendalam terhadap Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, sehingga setiap dugaan penyimpangan dapat segera dituntaskan.

Dengan adanya desakan ini, masyarakat Bekasi berharap agar kasus dugaan korupsi di Kabupaten Bekasi dapat segera diselesaikan, sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan wewenang yang merugikan masyarakat.

( Red)

#Satunews.id

Berita Terkait

Pisah Sambut Sekwan DPRD Cimahi Penuh Haru dan Keakraban
Diduga Gelapkan Barang Senilai Rp280 Juta, Lima Karyawan PT Makmur Mandiri Utama Dilaporkan ke Polisi
Pemdes Cipeucang Salurkan BLT Dana Desa 2025 untuk 53 KPM, Dorong Kesejahteraan Warga
Bonus Produksi Panas Bumi Disalurkan, Jalan Desa Marga Mukti Digarap di 12 Titik
Bupati OKU Teddy Meilwansyah Tunjukkan Kepedulian, Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Batukuning
Realisasi Aspirasi Warga Londok: Kang DS Jadi Bupati Pertama yang Menginjakkan Kaki dan Menargetkan Jalan Mulus
Wakil Wali Kota Ajak Kolaborasi FKPPI untuk Wujudkan Bandung Aman dan Harmonis
Ngarumat Ngaruwat Budaya Kota Bandung, AAYF dan Disbudpar Satukan Generasi Muda Lewat Seni Budaya Sunda

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 18:11 WIB

Kang DS Realisasikan Pembangunan Jalan Lewat Dana Panas Bumi, Warga: Terima Kasih Pak Bupati!

Rabu, 10 September 2025 - 21:51 WIB

Perumda Tirta Raharja Jamin Suplai Air Lahan Pertanian Aman, Tidak Terganggu Proyek SPAM

Rabu, 3 September 2025 - 22:05 WIB

Soal Pemecatan Keanggotaan, Begini Kata Mantan Ketua PWI Pusat

Rabu, 3 September 2025 - 12:59 WIB

Silaturahmi dan Deklarasi Damai Ormas Dengan Kang DS dan Forkopimda

Selasa, 2 September 2025 - 19:14 WIB

HM. Hairun: Bidan Desa Sangat Berjasa dalam Perlindungan Kesehatan Anak di Kabupaten Bandung

Rabu, 27 Agustus 2025 - 13:10 WIB

LPK PSDM Surya Nusantara Teken MoU dengan KUMIAI Jepang, Targetkan 20 Mitra untuk Penyaluran Pemagang

Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:16 WIB

Perhutani KPH Bandung Utara Memeriahkan HUT RI ke 80 di Wisata Wood Forest Cikole Lembang

Minggu, 24 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Erwin Mengajak Jemaah Untuk Terus Mendoakan Rakyat Palestina

Berita Terbaru

KUNJUNGAN WAMENDES : Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mendampingi kunjungan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria ke Eco Wisata Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, pada Selasa (12/12/2024).

Berita

Pemkab Dukung Swasembada Pangan dan Wisata Lokal

Rabu, 13 Nov 2024 - 13:31 WIB

Artikel

Pisah Sambut Sekwan DPRD Cimahi Penuh Haru dan Keakraban

Senin, 13 Okt 2025 - 17:57 WIB