Kota Bandung// 13 Agustus 2024, Dalam konteks Pilkada Kota Bandung yang akan berlangsung pada 27 November 2024, hasil survei menunjukkan tiga calon walikota dengan elektabilitas tertinggi: M. Farhan (22,75%), Siti Muntanah/Oded (17,25%), dan H. Erwin (15,80%). Hasil survei ini menjadi barometer awal untuk menilai peluang masing-masing calon.
Sebagai pegiat kebijakan publik dan politik, saya menilai bahwa calon-calon ini memiliki potensi signifikan untuk maju dalam pilkada. Untuk pasangan wakil walikota, beberapa nama yang muncul dalam survei adalah Asmul (8,50%), Sonny Salimi (6,25%), dan Dandan Wardana (5,50%). Pilihan ini menunjukkan dinamika dan keragaman calon yang tersedia.
Dalam menentukan pasangan calon, penting untuk mempertimbangkan baik elektabilitas maupun kebutuhan konstituen. Dinamika politik saat ini menunjukkan bahwa faktor KIM (Kepentingan, Identitas, dan Masalah) memengaruhi proses pencalonan, namun jangan terlalu terpaku pada hasil KIM semata. Perlu adanya penyesuaian antara kepentingan pusat dan daerah untuk mencapai hasil yang optimal.
Ketua-ketua partai, baik di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten, perlu memiliki sikap tegas dalam memutuskan pasangan calon. Proses ini harus melibatkan pemahaman mendalam tentang karakter masing-masing calon dan kesepakatan bersama dalam menentukan pasangan yang paling sesuai.
Sangat penting bagi seluruh elemen terkait untuk terlibat aktif dalam proses ini dan memastikan bahwa calon terpilih dapat menjalankan tugasnya dengan baik, terutama dalam mengawasi kinerja walikota terpilih.
Semoga analisis ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan diskusi yang konstruktif dalam menentukan calon walikota dan wakil walikota Bandung untuk periode 2024-2029.
R. WempY Syamkarya
Pegiat Kebijakan Publik dan Politik