Kepala Sekolah SMAN 1 Kertasari Ato Radianto S.Pd, M.M saat menerima penghargaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Kertasari // Lokasi SMAN 1 Kertasari yang letaknya terpencil di pegunungan yaitu di Jalan Raya Pacet Kertasari, Kabupaten Bandung, awalnya kurang diminati oleh anak anak di Desa sekitar untuk bersekolah disana. Selain letaknya yang jauh, sepi, minat anak anak petani dinilai masih kurang untuk meneruskan pendidikan selepas lulus SMP.
Namun, berkat kerja keras para pendidik dan Kepala Sekolah, SMAN 1 Kertasari kini mulai dilirik para lulusan SMP di sekitar sekolah.
“Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan minat anak anak untuk sekolah disini. Bahkan banyak yang terpaksa tidak bisa kami terima karena kuota sudah penuh” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Kertasari, Ato Radianto S.Pd, M.M dalam kesempatan berbincang dengan media. Kamis (20/6/24).
Selanjutnya Ato Radianto menambahkan bahwa lingkungan pertanian yang aman dan sederhana membuat para orangtua kurang memahami akan pentingnya pendidikan. Mindset tersebut harus dirubah, dan berkat kemajuan di bidang akademik maupun olahraga dan kesenian, akhirnya banyak orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun sayang karena kuota terbatas sehingga banyak anak yang tidak bisa diterima di SMAN 1 Kertasari.
Padahal dulu, bertahun tahun lamanya SMAN 1 Kertasari selalu kekurangan murid. Banyak anak anak petani yang enggan melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP karena faktor kurangnya kesadaran.
SMAN 1 Kertasari satu satunya Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Kertasari. Sekolah swasta ada tersebar di beberapa Desa. Berbagai prestasi berhasil ditembus oleh para siswa dan pengajar SMAN 1 Kertasari, diantaranya penilaian kategori A, diikuti dengan penilaian yang memuaskan untuk Penilaian Kinerja Kepala Sekolah. Di bidang olahraga, Bola Volley, Pancak Silat, Futsal, para siswa meraih prestasi di tingkat Kabupaten maupun provinsi dan nasional.
Dengan jumlah murid sekitar 700 orang lebih, perbandingan antara jumlah siswa dan siswi tidak berbeda jauh, hanya selisih 5% lebih banyak siswi. Dari jumlah lulusan SMAN 1 Kertasari, baru sekitar 20% atau 30% saja siswa yang berkeinginan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Fihak sekolah, lanjut Ato Radianto S.Pd, M.M merasa perlu untuk mengedukasi masyarakat petani akan pentingnya kesadaran mengenai pendidikan. Seiring waktu, SMAN 1 Kertasari kini selangkah lebih maju dibanding tahun tahun sebelumnya. Minat masyarakat untuk bersekolah semakin meningkat.
Fihak sekolah cukup terbantu dengan adanya BOPD yang digunakan untuk kelancaran proses belajar mengajar. Khususnya di bidang infrastruktur, sekolah sangat memaksimalkan, agar anak anak bisa belajar dengan nyaman.
Terakhir, menurut Kepala Sekolah, SMAN 1 Kertasari bertekad untuk menciptakan SDM yang lebih baik di wilayah Kertasari dan Pacet, agar ke depan anak anak bisa berkompetisi dan berdaya saing dalam menyongsong masa depan, baik di dunia kerja maupun dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi, pungkasnya.
(Zarina)**