Desa Cihawuk Siap Kawal Program KHDPK

- Redaksi

Selasa, 16 Januari 2024 - 13:34 WIB

501 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Satunews.id

Program Perhutanan Sosial yang diluncurkan oleh Kementrian Kehutanan Dan Lingkungan Hidup sedang menunggu final dari pusat. Sistem pengelolaan hutan dihadapkan pada dua pilihan yaitu oleh Desa maupun oleh masyarakat  (kelompok tani hutan).

Kesinambungan program KHDPK memiliki relevansi dengan Perhutanan Sosial yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Desa Cihawuk Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung memiliki area hutan seluas 300 h lebih yang merupakan hutan wilayah Perhutani serta sebagian masuk ke BKSDA. Selama ini program kehutanan melalui Dinas Kehutanan berkembang di area Perhutani berupa tanaman kopi dan tanaman keras seperti kayu putih, manglid, Surian, dll.

Hasil hutan berupa kopi manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

“Kami sudah siap dengan program KHDPK dari Menteri Kehutanan, adapun pengelolaan hutan yang selama ini dilakukan oleh Kelompok Tani Hutan dan LMDH, tetap berjalan. Hanya Desa nanti akan menjalankan program sesuai dengan aturan dari Kementrian” demikian dikemukakan oleh Kepala Desa Cihawuk, H. Yaya Dores saat berbincang dengan media di kantor Desa. Rabu (16/1/24).

Dengan luas hutan diatas 300 h, Desa Cihawuk memproduksi kopi yang cukup signifikan. Petani kopi tersebar luas dalam kelompok maupun perorangan.

“Kami mengedepankan aspek konservasi, agar terjaga baik segi ekonomi maupun segi ekologisnya” sambung Sekretaris Desa Cihawuk,

Agus yang mendampingi saat wawancara.
Selama ini Desa Cihawuk dikenal sebagai daerah penghasil kentang dan sayuran serta domba kualitas. Yang harus dijaga adalah aspek lingkungan hidup mengingat sebagian besar luas area Desa Cihawuk adalah lahan hutan yang berubah menjadi lahan pertanian produktif. Baru baru ini Desa Cihawuk mendapatkan musibah longsor dan banjir. Akibat curah hujan yang sangat tinggi dan lahan gundul karena habis digunakan untuk pertanian daun bawang dan sayuran, air melimpah ke jalan membawa material tanah top soil yang subur. Banjir lumpur menggenangi jalanan karena longsoran di 3 lokasi. Air dan lumpur masuk ke rumah rumah warga.

Diakui oleh Sekretaris Desa bahwa harus ada perubahan mindset di kalangan petani untuk merubah pola tanam dengan menanam tanaman keras di daerah kemiringan. Minimal di daerah miring yang langsung berbatasan dengan jalan raya dan posisinya lebih tinggi dari jalan, harus dipagari dengan tanaman keras, bukan ditanam sayuran agar air terhalang dan mencegah longsor.

Kaitannya dengan pengelolaan program KHDPK jika Desa nanti diberi kewenangan, maka akan dikelola secara profesional, sesuai aturan yang berlaku.

“Nanti akan ada relasi dengan penghijauan di Cihawuk, supaya ke depan tidak ada lagi bencana banjir seperti yang terjadi kemarin” lanjut Kepala Desa Cihawuk, H. Yaya Dores.

Saat ini kelompok kelompok tani hutan di Desa Cihawuk sudah mengantongi ijin pengelolaan hutan dari Menteri Kehutanan. Namun masih ada beberapa kelompok yang sedang menunggu keluarnya SK. Program KHDPK di Desa Cihawuk Kecamatan Kertasari baru akan dilaksanan setelah semuanya memiliki SK, dan para petani hutan masih tetap bergabung bersama untuk meningkatkan produksi hasil hutan dalam rangka kesinambungan perekonomian.

(Zar)**

Berita Terkait

Bonus Produksi Panas Bumi Disalurkan, Jalan Desa Marga Mukti Digarap di 12 Titik
Realisasi Aspirasi Warga Londok: Kang DS Jadi Bupati Pertama yang Menginjakkan Kaki dan Menargetkan Jalan Mulus
Prajurit Muda TNI AD Sabet Juara 2 Lomba Lari 10K di Tasikmalaya
Bupati Dadang Supriatna di ITMW 2025: Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Indonesia People-Centric Regency
Uben Yunara Diamankan Pihak Kepolisian, Begini Kata Kuasa Hukum Pelapor
Camat Nia, Proses Pemberhentian Kades Tidak Bisa Dilakukan Secara Spontan
Waka DPR RI Cucun Syamsurijal: Kehadiran Negara Penting dalam Kembangkan Seni Qasidah
Tak Ada Ampun! Reklame Tak Berizin di Bandung Disegel Satgas Kepatuhan Pajak

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:31 WIB

Lahan Negara di Bengle Disalahgunakan untuk Tumpukan Limbah Industri, DLH Karawang Belum Bertindak

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:53 WIB

Sosok Pembawa Perubahan, Desi Kurniawati Malik SH dan H.Heri Syamsuri Siap Mensejahterakan Masyarakat Desa Sukamulya

Kamis, 2 Oktober 2025 - 18:42 WIB

Kelompok Tani ‘Api Sako’ Bersyukur Atas Opname Irigasi, Harapkan Bantuan Oplah Berlanjut di 2026

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:34 WIB

Saling Klaim Lahan seluas 2.6 Hektare Dua Belah Pihak Pasang Plang

Selasa, 30 September 2025 - 14:25 WIB

Angka Stunting di Pangalengan Turun Tajam, Kadisdalduk Sebut Jadi Pilot Project Kabupaten Bandung

Kamis, 18 September 2025 - 19:01 WIB

CihoGroup Ikut Meriahkan Job Fair Sumedang 2025, Buka Peluang Kerja Bagi Generasi Muda

Rabu, 17 September 2025 - 22:49 WIB

Obat Terlarang Mengancam Generasi Muda: Penjualan Tramadol dan Eximer di Bandung Mengkhawatirkan

Rabu, 17 September 2025 - 15:51 WIB

*HIPMI Culinary Indonesia Raih Global Partnership Award di SIAL Shenzhen 2025*

Berita Terbaru

KUNJUNGAN WAMENDES : Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mendampingi kunjungan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria ke Eco Wisata Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, pada Selasa (12/12/2024).

Berita

Pemkab Dukung Swasembada Pangan dan Wisata Lokal

Rabu, 13 Nov 2024 - 13:31 WIB

Artikel

Bupati OKU Kembali Dilantik Jadi Ketua PGRI OKU

Rabu, 15 Okt 2025 - 12:10 WIB