Museum Situs Gua Harimau Diresmikan: Tonggak Baru Pelestarian Warisan Peradaban Nusantara di OKU

Satunews.id

- Redaksi

Minggu, 19 Oktober 2025 - 22:11 WIB

501 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oku, Satunews.id – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) bersama Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meresmikan Museum Situs Gua Harimau Padang Bindu, Minggu (19 Oktober 2025). Peresmian berlangsung khidmat di kawasan situs prasejarah yang dikenal sebagai salah satu pusat penemuan arkeologi tertua di Pulau Sumatera.

Acara diawali dengan tarian tradisional dan pemberian kaduk sebagai bentuk penghormatan kepada tamu kehormatan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten OKU, Dr. H. Muhammad Ali, S.Ag., M.Pd.I sebagai ungkapan syukur atas selesainya pembangunan museum kebanggaan masyarakat OKU tersebut.

Turut hadir Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc, Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Dr. Restu Gunawan, M.Hum, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, Pandji Tjahjanto, S.Hut., M.Si, mewakili Gubernur Sumsel. Selain itu, hadir pula Bupati OKU H. Teddy Meilwansyah, S.STP., MM., M.Pd, Wakil Bupati OKU Ir. H. Marjito Bachri, unsur Forkopimda OKU, tokoh adat, akademisi, serta masyarakat Desa Padang Bindu dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam laporannya, Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Dr. Restu Gunawan mengungkapkan bahwa pembangunan fisik museum dimulai sejak tahun 2015 dan rampung pada 2019, melalui beberapa tahap mulai dari struktur, arsitektur, hingga penataan koleksi.

“Total luas bangunan mencapai 4.193 meter persegi, terdiri dari gedung lobi, gedung display tiga lantai, serta ruang pengelola, mushola, dan fasilitas pendukung lainnya,” jelas Dr. Restu.

Museum ini menyimpan 268 koleksi, terdiri dari 260 koleksi asli dan 8 replika hasil ekskavasi arkeologis di kawasan Gua Harimau. Temuan penting di antaranya lukisan dinding gua, kubur manusia ras Mongoloid, artefak batu, serta sisa-sisa fauna purba hingga kedalaman 3,5 meter. Berdasarkan penelitian, situs ini dihuni komunitas manusia prasejarah berusia lebih dari 14.000 tahun, bahkan lebih tua dari ras Austro-Melanesia.

“Dengan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten OKU yang menyerahkan lahan kepada pemerintah pusat, museum ini kini menjadi pusat pelestarian budaya dan edukasi kebangsaan,” tambah Restu Gunawan.

Bupati OKU, H. Teddy Meilwansyah, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terwujudnya museum yang telah lama dinantikan masyarakat.

“Hari ini menjadi momen bersejarah bagi Bumi Sebimbing Sekundang. Museum Gua Harimau bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga sarana edukasi, riset, dan pelestarian budaya. Melalui museum ini, generasi muda akan memahami akar sejarah dan peradaban tinggi leluhur kita,” ujar Bupati Teddy.

Ia menambahkan bahwa museum ini akan menjadi ruang kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pelaku seni budaya untuk memperkaya khasanah lokal sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc menegaskan bahwa museum bukan sekadar tempat penyimpanan benda bersejarah, melainkan “etalase peradaban bangsa”.

“Dari museum, bangsa belajar tentang jati dirinya. Di negara maju, museum adalah wajah peradaban. Karena itu, museum harus hidup, interaktif, dan menjadi pusat kegiatan masyarakat,” ujar Fadli Zon.

Ia menekankan bahwa Situs Gua Harimau merupakan salah satu situs arkeologi kelas dunia dengan temuan jejak Homo sapiens tertua di Sumatera, membuktikan bahwa peradaban Nusantara sangat tua dan maju.

“Sangat sedikit di dunia yang memiliki lapisan budaya berumur puluhan ribu tahun seperti Gua Harimau. Ini kebanggaan bagi Indonesia dan bukti keagungan peradaban leluhur kita,” ungkap Fadli.

Fadli juga menyoroti pentingnya mengembangkan museum sebagai pusat ekonomi budaya.

“Kita ingin museum ini tidak hanya menyimpan sejarah, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Museum harus menjadi ekosistem budaya yang hidup — tempat seni, UMKM, kuliner, dan pariwisata bersatu,” tegasnya.

Menteri Fadli Zon menegaskan bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kebudayaan ditempatkan sebagai fondasi utama pembangunan nasional. Melalui pembentukan Kementerian Kebudayaan yang berdiri mandiri sejak 2024, pemerintah berkomitmen memperkuat program Dana Abadi Kebudayaan serta membuka kemitraan dengan BUMN dan sektor swasta untuk pengembangan kawasan budaya di seluruh Indonesia, termasuk kawasan Gua Harimau.

“Museum ini bukan hanya milik OKU, tetapi milik bangsa. Ia adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan. Dari sinilah kita belajar, bangga, dan membangun Indonesia yang berakar pada kebudayaan,” pungkas Fadli Zon.

Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Menteri Kebudayaan didampingi Bupati OKU, disambut tepuk tangan meriah masyarakat Padang Bindu. Dengan berdirinya Museum Situs Gua Harimau, Kabupaten OKU kini memiliki ikon baru wisata sejarah dan budaya, sekaligus pusat penelitian dan edukasi kebangsaan yang memperkuat identitas daerah dan nasional.

“Museum Situs Gua Harimau bukan sekadar menyimpan masa lalu, tetapi menjadi jembatan menuju masa depan tempat pengetahuan tumbuh, kebanggaan lahir, dan kemajuan berakar dari pelestarian,” tutup Fadli Zon dalam pidato peresmian.

(Diego)

Berita Terkait

H. Sanafi Terpilih Jadi Kepala Desa Antarwaktu Singajaya, MUSDES Berlangsung Lancar dan Demokratis
Kepala Rutan Baturaja Dukung Pelestarian Sejarah, Hadiri Peresmian Museum Situs Gua Harimau oleh Menteri Kebudayaan
TMMD ke-126 Kodim 0608/Cianjur Bangun TPT dan Pipanisasi untuk Akses Air Bersih Warga
NasDem Kabupaten Cianjur Gercep Benahi Struktur, Puluhan Calon Ketua DPC Ikuti Wawancara
Mayat Pria Asal Tasikmalaya Ditemukan Membusuk di Sungai Ogan, Desa Kelumpang OKU
Pernikahan Penuh Haru dan Doa Restu: Eka Aji Nurul Huda & Hesti Dwi Astuti Resmi Bersatu dalam Ijab Qobul di Klapanunggal
DWP RSUDMA Sumenep Peringati Maulid Nabi, Wujud Kecintaannya Dalam Menata Masa Depan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dijadwalkan Resmikan Museum Gua Harimau OKU, Pemkab Matangkan Persiapan

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 22:11 WIB

Museum Situs Gua Harimau Diresmikan: Tonggak Baru Pelestarian Warisan Peradaban Nusantara di OKU

Minggu, 19 Oktober 2025 - 21:07 WIB

H. Sanafi Terpilih Jadi Kepala Desa Antarwaktu Singajaya, MUSDES Berlangsung Lancar dan Demokratis

Minggu, 19 Oktober 2025 - 19:12 WIB

Kepala Rutan Baturaja Dukung Pelestarian Sejarah, Hadiri Peresmian Museum Situs Gua Harimau oleh Menteri Kebudayaan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 16:30 WIB

TMMD ke-126 Kodim 0608/Cianjur Bangun TPT dan Pipanisasi untuk Akses Air Bersih Warga

Minggu, 19 Oktober 2025 - 16:22 WIB

NasDem Kabupaten Cianjur Gercep Benahi Struktur, Puluhan Calon Ketua DPC Ikuti Wawancara

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:10 WIB

Pernikahan Penuh Haru dan Doa Restu: Eka Aji Nurul Huda & Hesti Dwi Astuti Resmi Bersatu dalam Ijab Qobul di Klapanunggal

Jumat, 17 Oktober 2025 - 17:33 WIB

DWP RSUDMA Sumenep Peringati Maulid Nabi, Wujud Kecintaannya Dalam Menata Masa Depan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dijadwalkan Resmikan Museum Gua Harimau OKU, Pemkab Matangkan Persiapan

Berita Terbaru

KUNJUNGAN WAMENDES : Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mendampingi kunjungan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria ke Eco Wisata Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, pada Selasa (12/12/2024).

Berita

Pemkab Dukung Swasembada Pangan dan Wisata Lokal

Rabu, 13 Nov 2024 - 13:31 WIB